News Video

Ahli Waris Warenhuis Angkat Bicara Tentang Aset ODB, Sebut Dukung Program Pemko Medan

Dalam perbincangan video call tersebut, Adiyaksa meminta Ismael angkat bicara terkait aset PT Oscar Deli of Medan Bioscope (ODB Medan)a

Editor: M.Andimaz Kahfi

Ahli Waris Warenhuis Angkat Bicara Tentang Aset ODB, Sebut Dukung Program Pemko Medan

TRIBUN-MEDAN.COM, MEDAN - Satu di antara Tim Konsultan Hukum Ahli Waris Warenhuis dari Lembaga Hukum Apindosu Lajo Parmate, Laksamana Adiyaksa, melakukan video call terhadap ahli waris Warenhuis, Ismael Pulungan yang berada di Copenhagen, Denmark, pada hari Jumat (19/3/2021) sekitar pukul 15.22 WIB.

Sementara, Adiyaksa berada di gedung NTU Academy Medan, Jalan Perintis Kemerdekaan, Kota Medan.

Dalam perbincangan video call tersebut, Adiyaksa meminta Ismael angkat bicara terkait aset PT Oscar Deli of Medan Bioscope (ODB Medan) dan status gedung Warrenhuis yang tengah menjadi pembahasan sebagian masyarakat dan Pemerintahan Kota Medan.

Terkait gedung Warrenhuis di Medan, Ismael menyampaikan, bahwa ahli waris gedung Warenhuis sedang konsen terkait pengurusan sengketa yang sedang berlanjut.

Di mana gedung Warrenhuis merupakan aset dari PT Oscar Deli of Medan Bioscope (ODB Medan).

Ia juga menjelaskan posisi Warrenhuis yang sangat unik, dikarenakan Warenhuis dahulunya dinamakan ahli waris sebagai Empire Building, atau juga Empire Bioskop.

"Jadi, gedung itu merupakan salah satu aset yang tidak terpisah dengan aset-aset lainnya yang dimiliki oleh PT ODB Medan. Baik itu, Horas Bioskop, ataukah Deli Bioskop atau kah Medan Bioskop, ada City Bioskop dan ada juga Metro Bioskop di Kampung Keling pada zaman itu. Jadi ini semua merupakan satu kesatuan," kata Ismael.

Ismael menjelaskan, yang unik adalah, semuanya terikat dan memiliki histori tersendiri. Maka para ahli waris, terutama tantenya yang berusia hampir 60 tahun, berdomisili di Jakarta, merupakan anak langsung dari penguasa PT ODB Medan, Alm. G Dalip Singh Bath, sangat menyayangkan kepada kepemimpinan pemerintahan Kota Medan sebelum Bobby Nasution.

"Kami di sini utamanya, para ahli waris yang terdiri dari generasi kedua dan ketiga. Bahkan, saya yang masih memiliki tante berdomisili di Jakarta, berusia hampir 60 tahun, adalah anak langsung Alm. G Dalip Singh Bath, penguasa PT ODB Medan, sangat menyayangkan apa yang diambil oleh pemerintahan Kota Medan sebelumnya," katanya.

Ismael juga menerangkan, selama ini ahli waris Warenhuis secara kekeluargaan sudah mencoba atau secara persuasif, baik secara musyarawah untuk bisa menyelesaikan permasalahan Warrenhuis.

Cara-cara seperti itu sudah dilakukan pihak ahli waris Warenhuis bukan dalam waktu dekat ini saja. Bahkan, sudah dicoba ahli sejak lama, sekitar 1980 - an.

Kemudian, di tahun 1991 ada pertemuan pada pemerintahan Kota Medan. Jadi, seperti dilihat di masa-masa sebelumnya, belum menunjukkan satu hal yang bisa membawa ahli waris untuk duduk bersama dalam menyelesaikan permasalahan Warenhuis.

"Dan syukurnya, karena kami diarahkan untuk bisa melakukan atau mengikuti proses hukum yang berlaku. Tentunya ahli waris pun menyambut baik, dengan mengikuti perkembangan terkini. Saya pun kadang-kadang melalui tim konsultan hukum kami, Lembaga Hukum Apindosu Lajo Parmate, saling sharing berita dan lain-lain," ucapnya.

Dalam hal ini juga, Ismael mengatakan ahli waris sangat menyambut baik wacana kolaborasi yang digagas Pemko Medan.

Bahkan, ahli waris memiliki mindset yang sama dengan pemerintah daerah kota, untuk permasalahan Warenhuis bisa terselesaikan.

Selain itu, Ismael tidak memungkiri dan sangat mendukung bila aset Warrenhuis dijadikan cagar budaya.

Karena, kata dia, permasalahan Warenhuis yang baru saja sekarang, tetapi sudah sejak dari dahulu sudah diutarakan.

"Jadi, ahli waris tidak ada menghambat, karena secara dokumen kepemilikan dan begitu banyak bendol-bendol (arsip-arsip dokumen) dan lain-lain, sudah kami serahkan kepada tim konsultan hukum kami. Bukan hanya bendol dari Indonesia saja, melainkan juga bendol (arsip dokumen) dari Belanda sudah kami serahkan semuanya. Ini saya pikir autentiknya sudah kelihatan di situ ya," tuturnya.

Ismael juga menyampaikan ahli waris sudah melengkapi segala bentuk dokumentasi terkait Warenhuis. Hingga pada akhirnya melewati proses hukum yang berlaku.

"Maka dari ini, kami sangat mendukung. Bila mana Empire Building yang kerap kami sebut Empire Bioskop yang dikenal Werrenhuis, bisa sejajar dengan cagar budaya lainnya di Kota Medan. Katakan itu, Masjid Raya, Istana Maimun, atau katakatan PDAM Tirtanadi dan lain-lain," katanya.

Ismael menambahkan, Warenhuis memiliki lokasi yang sangat strategis, dan dapat mewakili suatu ikon gedung baru.

Sehingga ke depannya dapat terlestarikan dan ahli waris pun siap bekerja sama dengan pemerintah Kota Medan saat ini.

Kemudian, Ismael juga mengatakan ahli waris juga yang mempersiapkan langkah-langkah untuk bisa memulai atau yang dinamakan restorasi secara saintifik. Baik persiapan beserta perangkatnya.

Seperti konsultan perencanaan, maping, sehinga, kata Ismael, lebih konsisten untuk bisa memanfaatkan aset Warrenhuis. Juga bisa diupayakan lebih komprehensif dan berguna bagi masyarakat.

"Jadi kami di sini dari awal memang komitmen kami jelas sekali, menjaga cagar baudaya itu, mendukung upaya pemerintah supaya bisa jalannya bagus. Bahkan, itu semua bukan pada saat-saat ini saja, tetapi sudah sejak awal dan mungkin kalau kami mencatat sudah beberapa kali mengirimkan surat. Kemudian beberapa kali kami bertemu atau tatap muka langsung, mungkin sudah penuh juga," katanya.

(cr22/Tribun-medan.com)

Sumber: Tribun Medan
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved