TRIBUNWIKI
Cempedak Asal Sumut, Miliki Banyak Manfaat hingga Tembus Pasar Ekspor
Cempedak memiliki nama latin Artocarpus integer. Cempedak tercatat sebagai buah yang ditemui hampir di seluruh wilayah Indonesia, terutama di Kaliman
“Ditahun 2019 kami mencatat 45,5 ton cempedak dengan nilai Rp. 637 juta yang dapat diekspor dengan negara tujuan yang sama. Semoga dengan awal yang baik tahun ini dapat meningkat atau mininal
sama baik volume atau nilainya," ungkap Kepala Karantina Pertanian Belawan, Andi Yusmanto, Minggu (21/3/2021).
Menurut Yusmanto, selama ini cempedak Sumut dengan rasa manis legit dan aromanya wangi yang khas, serta memiliki banyak manfaat untuk kesehatan ini digemari pasar domestik dan pasar Malaysia.
"Buah cempedak yang diekspor oleh CV. RBB pertama kalinya ini, dikemas dalam plastik dengan bentuk beku dan telah melalui serangkaian tindakan karantina sesuai persyaratan negara tujuan," jelas Yusmanto.
Masih menurut Yusmanto, tidak hanya cempedak namun untuk seluruh komoditas pertanian unggulan ekspor asal Sumut, pihaknya secara rutin memberikan bimbingan teknis pemenuhan persyaratan sanitari dan fitosanitari, SPS Measure.
Baca juga: Sungai Bedera Dipenuhi Tumpukan Sampah, Bau Busuk Menyengat dan Ganggu Aktivitas Nelayan
"Harapannya komoditas yang diekspor memiliki tingkat keberterimaan yang tinggi dinegara tujuan, tidak ada yang ditolak," tambahnya.
Kepala Badan Karantina Pertanian (Barantan), Ali Jamil menyebutkan bahwa sejalan dengan tugas strategis yang diberikan Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo untuk mengawal upaya peningkatan produk pertanian maka terbukanya kembali akses pasar ekspor ini patut diapresiasi.
Sebagai informasi, dari data yang dirilis Badan Pusat Statistik (BPS) disebutkan bahwa kinerja ekspor sektor pertanian bulan Januari tahun 2021 meningkat sebesar 13,91 persen dibandingkan periode Januari 2020 (YoY).
"Semangat gerakan tiga kali lipat ekspor atau Gratieks akan terus kami dorong. Harapannya tentu juga akan memberi nilai tambah dan berdampak pada peningkatan kesejahteraan petani," tuturnya.
(cr14/tribun-medan.com)