News Video
Pengendara Motor Pukul Petugas SPBU saat Isi BBM, Tak Terima Ditegur Ketika Main HP
Aksi arogan diperlihatkan seorang pria saat mengisi BBM di SPBU Jalan Raya Mastrip Karang Pilang, Surabaya, Jumat (19/3/2021) sekitar pukul 19.00 WIB.
Penulis: M.Andimaz Kahfi | Editor: M.Andimaz Kahfi
Pengendara Motor Pukul Petugas SPBU saat Isi BBM, Tak Terima Ditegur Ketika Main HP
TRIBUN-MEDAN.COM - Aksi arogan diperlihatkan seorang pria saat mengisi BBM di SPBU Jalan Raya Mastrip Karang Pilang, Surabaya, Jumat (19/3/2021) sekitar pukul 19.00 WIB.
Dalam rekaman CCTV yang beredar, tampak kondisi di lokasi sedang ramai banyak pengendara mengisi BBM.
Setelah pengendara di depannya selesai mengisi BBM, pelaku lalu memajukan sepeda motor miliknya untuk isi BBM.
Setelah menyampaikan jumlah minyak yang hendak di isi, petugas SPBU lalu menyetel angka pengisian BBM.
Korban pun sudah sempat mengisi BBM ke tangki pelaku.
Saat sedang mengisi BBM, korban melihat pelaku memainkan HP.
Merasa itu perbuatan berbahaya dan dilarang saat melakukan isi BBM, korban lalu menegur pelaku untuk tidak bermain HP saat mengisi BBM karena bisa menyambar.
Pelaku sempat beberapa kali menunjukkan HP miliknya ke depan wajah korban.
Bukannya merasa bersalah, pelaku lalu menonjok wajah korban dengan keras.
Bahkan korban sempat tercampak akibat pukulan yang dilakukan pelaku.
Namun, korban tidak melawan dan tetap bersikap profesional sebagai petugas SPBU.
Seperti diketahui, saat melakukan pengisian bahan bakar minyak (BBM) di Stasiun Pengisian Bahan bakar Umum (SPBU) pastilah ada larangan untuk menggunakan handphone atau gawai.
Akan tetapi, banyak yang tidak paham mengenai larangan tersebut.
Meski begitu, sebagian besar konsumen yang melakukan pengisian BBM mematuhi aturan tersebut.
Tidak sedikit yang berpikir bahwa menggunakan gawai saat mengisi BBM bisa mengganggu alat pada mesin atau dispenser.
Tetapi, tidak sedikit pula yang berpikir bahwa menggunakan gawai bisa menyebabkan kebakaran.
Dilansir dari Kompas.com, Officer Communication and Relation Pertamina MOR IV Jateng DIY, Arya Yusa Dwicandra menjelaskan, bahwa menggunakan gawai di area SPBU berpotensi menyebabkan terjadinya kebakaran.
“Potensi kebakaran itu dari elektrik statisnya. Hal ini karena saat melakukan pengisian, uap bensin keluar dari nozzle. Dan jika uap tersebut terkena sumber panas bisa memicu terjadinya kebakaran,” kata Arya kepada Kompas.com, beberapa waktu lalu.
Arya menambahkan, selama ini memang belum ada investigasi secara detail terkait hal itu.
Tetapi, adanya listrik statis pada gawai disebut bisa memicu kebakaran.
Terlebih, area SPBU merupakan area yang rawan terjadinya kebakaran.
Maka dari itu, setiap SPBU terdapat larangan agar konsumen tidak menggunakan gawai selama pengisian berlangsung.
“Kalau investigasi mengenai bermain HP bisa menyebabkan kebakaran di SPBU memang belum ada, tapi pada tahun 2019 kemarin sempat terjadi kebakaran di dua SPBU,” ucapnya.
Dua SPBU tersebut, tambah Arya adalah SPBU yang ada di Pati dan satu lagi SPBU yang ada di Temanggung. Kebakaran di kedua SPBU itu disebabkan karena listrik statis saat melakukan pengisian.
“Tapi tidak disebutkan apakah listrik statis itu dihasilkan dari HP,” katanya.
Ditanya mengenai kemungkinan lain seperti terganggunya takaran, Arya mengatakan, hal itu kemungkinan tidak.
Selama ini pihaknya sudah menggunakan server terpisah pada dispensernya.
“Dispenser kita menggunakan server yang terpisah, jadi tidak akan terpengaruh dengan frekuensi yang beda sirkuit,” ucapnya.
(mak/tribun-medan.com)