Mancanegara
Dunia Sudah Dibohongi Selama Ini, Covid-19 Bukan dari Wuhan? WHO Bongkar Asal Corona yang Sebenarnya
Namun hingga kini asal usul virus corona masih belum jelas. Sebab ada dugaan China telah membohongi dunia terkait virus baru itu.
TRIBUN-MEDAN.com - Tidak sedikit korban akibat pandemi covid-19 yang berjatuhan di seluruh dunia.
Dan hingga saat ini belum ditemukan obat bagi yang positif terpapar virus corona. Penyebab sebenarnya pun masih tanda tanya berbagai kalangan.
Dilansir Tribunmedan.com dari Intisari Online, Minggu (28/3/2021), disebutkan bahwa sudah lebih dari setahun virus corona (Covid-19) menyerang dunia.
Baca juga: Nasib Petambak Ikan di Percutseituan Akibat Pandemi Covid-19
Lebih dari 100 juta orang terinfeksi dan 2 juta lebih tewas karenanya.
Namun hingga kini asal usul virus corona masih belum jelas.
Sebab ada dugaan China telah membohongi dunia terkait virus baru itu.
Nah, setelah berbulan-bulan, Badan Kesehatan Dunia (WHO) yang telah melakukan penyelidikan menemukan dari mana pandemi Covid-19 berasal.
Apa hasilnya?
Baca juga: Kebenciannya pada Amerika Sudah Mendarah Daging, Militer China Tuduh Mobil Tesla Sebagai Mata-mata

Dalam investigasinya, WHO menemukan bahwa peternakan satwa liar di China menjadi sumber pandemi Covid-19.
Seperti dikutip dari Live Science, Kamis (18/3/2021) menurut Peter Daszak, ahli ekologi penyakit di tim WHO yang melakukan investigasi ke China, di sekitar provinsi Yunna di China selatan terdapat banyak peternakan satwa liar.
Menurutnya, peternak satwa liar tersebut kemungkinan besar memasok hewan ke pedagang di Pasar Grosir Makanan Laut Huanan di Wuhan, tempat kasus pertama Covid-19 di temukan.
Beberapa dari hewan liar yang dipasok bisa saja tertular SARS-CoV-2 dari kelelawar di daerah tersebut.
Januari lalu, tim ahli WHO melakukan perjalanan ke China untuk menyelidiki bagaimana pandemi mematikan ini pertama kali dimulai.
Banyak teori konspirasi telah menyebar tentang asal-usul virus, termasuk bahwa virus lolos dari laboratorium Wuhan.
Namun bulan lalu, penyidik WHO menepis penjelasan itu.
Konsesus umum di antara para ilmuwan adalah bahwa virus corona beredar di kelelawar dan melompat ke manusia, kemungkinan melalui spesies perantara.
Dan konsensus umum itu lah yang kemudian ditemukan oleh investigator WHO, bahwa virus corona kemungkinan ditularkan dari kelelawar di China selatan ke hewan di peternakan satwa liar.
Baru kemudian menular ke manusia.
Namun WHO masih belum mengetahui hewan yang menjadi perantara virus antara kelelawar dan manusia.
Peternakan satwa liar sendiri merupakan bagian proyek yang telah dipromosikan pemerintah China selama 20 tahun, untuk mengangkat penduduk pedesaan keluar dari kemiskinan.
"Mereka mengambil hewan eksotis, seperti musang, landak, trenggiling, rakun, dan tikus bambu, dan membiakkan mereka di penangkaran," kata Daszak.
Tetapi pada Februari 2020, China menutup peternakan itu, kemungkinan karena pemerintah China mengira bahwa itu adalah bagian dari jalur transmisi dari kelelawar ke manusia.
Pemerintah kemudian mengirimkan instruksi kepada peternak tentang bagaimana mengubur, membunuh, atau membakar hewan supaya tak menyebarkan penyakit.
"Saya pikir Covid-19 pertama kali menyerang orang-orang di China Selatan."
"Dan tampaknya seperti itu," kata Daszak.
WHO diperkirakan akan segera merilis temuan tersebut dalam laporan beberapa minggu mendatang.
Persekongkolan WHO dengan China
Sebelumnya Selasa (9/2/2021) kemarin, misi Badan Kesehatan Dunia (WHO) di China telah berakhir.
Sayangnya, misi itu berakhir tanpa menemukan sumber virus corona.
Namun, para anggota harus berada dalam hubungan diplomatik selama mereka tinggal di China.
Sementara AS mendesak penyelidikan "kuat" dan China memperingatkan agar tidak mempolitisasi masalah tersebut.
Anggota misi khusus WHO ke China pada Rabu (10/2/2021) mengatakan bahwa intelijen AS tidak dapat diandalkan untuk menyelidiki asal-usul pandemi Covid-19.
Informasi digiring melalui akun Twitter pribadi mereka selama misi berlangsung.
Tetapi lebih banyak detail dan pendapat muncul saat mereka bersiap untuk meninggalkan negara komunis itu.
Peter Daszak, anggota tim WHO, terjun langsung ke dalam geopolitik suram yang meliputi masalah asal-usul pandemi Covid-19.
"Presiden Joe Biden harus terlihat tangguh terhadap China", kata Daszak setelah Washington meragukan transparansi penyelidikan di China, seperti yang dilansir dari AFP pada Rabu (10/2/2021).
Dalam sebuah tweet ia mengatakan, "Tolong jangan terlalu mengandalkan intel AS, semakin tidak terlibat di bawah Trump dan terus terang salah dalam banyak aspek."
Daszak juga mengatakan di Twitter bahwa intelijen AS bekerja "di bawah lingkungan yang paling dapat bermuatan politis".
Komentarnya terkait dengan sebuah artikel yang merujuk pada komentar Departemen Luar Negeri AS yang meragukan transparansi kerja sama China dengan misi WHO.
Juru bicara Departemen Luar Negeri Ned Price mengatakan Gedung Putih "jelas mendukung penyelidikan ini", tetapi juga melontarkan kritik bahwa China menyembunyikan informasi.
Sumber virus
Daszak mengepalai Aliansi EcoHealth nirlaba yang berbasis di AS, yang memantau wabah epidemi dan telah bermitra selama lebih dari 1 dekade dengan Institut Virologi Wuhan dalam penelitian bersama tentang virus corona.
Dia telah menjadi salah satu pendukung paling vokal tentang asal-usul asli.
Dalam komentarnya kepada AFP tahun lalu, ia menepis tuduhan virus corona kemungkinan berasal dari kebocoran di laboratorium Wuhan dan menggapnya itu sebagai "teori konspirasi" bermotif politik yang didorong oleh Trump.
Tahun lalu, pemerintahan Trump tiba-tiba menghentikan hibah pemerintah AS yang mendukung penelitian bersama WHO dengan fasilitas Wuhan, sebuah tindakan yang dikritik komunitas ilmiah sebagai tindakan politik.
Meskipun gagal menemukan asal-usul virus corona setahun setelah pandemi dimulai, tim ahli asing di China setuju bahwa kemungkinan virus berpindah dari kelelawar ke spesies hewan yang tidak diketahui sebelum ditularkan ke manusia.
Mereka juga menyimpulkan bahwa teori eksperimen laboratorium "sangat tidak mungkin.
Sementara, mereka memperkenalkan cara baru untuk penyelidikan, yang sejalan dengan pandangan China bahwa virus corona mungkin berasal dari luar negeri atau telah disebarkan oleh makanan beku.
Beijing telah berulang kali melontarkan teori bahwa virus itu dibawa ke China melalui pengemasan yang disebut produk rantai dingin, seperti makanan laut beku, yang mengaitkannya dengan berbagai wabah domestik dalam beberapa bulan terakhir.
Baca Artikel Lain Wuhan
Baca Artikel Lain Covid-19
(*/ tribunmedan.id)
Sumber: Intisari Online