Wanita Ini Menang Lotre Rp 36 Miliar saat Usia 16 Tahun, Kalap Gunakan Uangnya, Kini Hidup Menderita
Pada tahun 2003 lalu, seorang gadis bernama Callie Rogers menjadi orang termuda di Inggris yang memenangkan lotre.
lihat foto
TRIBUN-MEDAN.COM - Pada tahun 2003 lalu, seorang gadis bernama Callie Rogers menjadi orang termuda di Inggris yang memenangkan lotre.
Saat itu, gadis berusia 16 tahun itu cukup beruntung bisa memenangkan 1,8 juta poundsterling (sekitar Rp 36 miliar).
Uang sebesar itu tentu akan membantu Callie mengubah hidupnya dan memiliki kehidupan yang sejahtera.
Callie Roggers saat menang lotre.
Bagaimana Kini kehidupannya?
Penampilan dan hidupnya setelah 18 tahun kemudian mengejutkan banyak orang.
Pada tahun 2003, Callie adalah seorang kasir dengan gaji hanya 3,6 poundsterling (sekitar Rp 70.000) per jam.
Melansir Eva.vn, Jumat (26/3/2021), Callie membeli lotre dan tidak pernah mengira dia akan menjadi pemenang hadiah terbesar.
Saat itu, ia masih tinggal bersama orang tua angkatnya di kota Cockermouth, Cumbria, Inggris.
Setelah mendapat kabar bahwa dirinya memenangkan jackpot £ 1,8 juta, Callie sangat bersemangat dan mulai menggunakan uang itu untuk mengubah hidupnya.
Beberapa minggu kemudian, gadis muda itu mengenal pacarnya Nicky Lawson dan pindah untuk tinggal di sebuah rumah senilai 180.000 poundsterling.
Callie Rogers (Rex Features)
Callie (PA:Press Association)
(Rex Features)
Callie (News Group Newspapers Ltd)
Callie (Rex Features)
Belakangan, Callie dan Nicky memiliki dua anak bersama.
Tapi 5 tahun kemudian, hubungan pasangan itu putus dan Callie sangat putus asa sehingga dia berniat bunuh diri.
Untuk jangka waktu tertentu, Callie tak bisa mendapatkan hak asuh anak-anaknya.
Setelah itu, dia menghabiskan 17.000 poundsterling untuk melakukan 3 operasi pembesaran payudara untuk membantunya menjadi lebih percaya diri.
Callie juga telah dituduh menghabiskan £ 250.000 untuk stimulan, tetapi dia membantahnya.
Callie mengatakan bahwa setelah memenangkan lotre, ia juga mendapatkan lebih banyak teman, namun nyatanya sebagian besar dari orang-orang ini yang mendekatinya hanya ingin menguras kekayaannya.
Pada tahun 2018, Callie diserang secara brutal saat keluar malam dengan 2 teman.
Callie dipukul sampai pingsan, gigi retak, tulang rusuk retak dan mengalami kerusakan penglihatan permanen.
Dua teman, Marie Hinde (38) dan Jade Quayle (27) kemudian dipenjara.
Memenangkan lotre ketika masih terlalu muda membuat Callie tidak bisa mengendalikan keinginan dan pikirannya.
Dia terus bermain pesta pora, menghabiskan uang untuk hal-hal yang tidak perlu tanpa memikirkan masa depan.
Gadis muda itu menghabiskan lebih dari 300.000 poundsterling untuk membeli pakaian bermerek, kemudian menjalani operasi plastik.
Callie juga memberikan 500.000 pound kepada keluarganya, tetapi dia tidak tahu bahwa lotrelah yang menyebabkan hidupnya terperosok secara menyedihkan.
Pasca penyerangan pada 2018, pada Desember 2020, Callie terus terlibat kasus mengemudi saat menggunakan zat ilegal.
Saat itu, Callie sedang bepergian dengan pacar barunya Jason Fearon (31) ketika mobil pasangan itu tiba-tiba kehilangan kendali dan menabrak pagar di kota Crosby.
Seorang petugas polisi tiba untuk memeriksa Hyundai Tucson milik Callie dan Jason, tetapi pasangan itu mencoba melarikan diri.
Callie saat ini
Callie mencoba melarikan diri tetapi akhirnya dibekuk oleh polisi oleh semprotan merica.
Setelah itu, polisi memastikan bahwa Callie positif menggunakan kokain, tetapi dia tetap mengelak, mengatakan bahwa dia hanya minum obat penghilang rasa sakit.
Sementara itu, pacarnya, Jason, berkata: "Aku menyuruhnya untuk tidak mengemudi."
Akibatnya, Callie dibawa ke pengadilan.
Callie menerima larangan mengemudi selama 22 bulan, harus memakai kartu elektronik selama 11 minggu dengan jam malam di rumahnya.
Selain itu, kekasihnya Jason juga harus membayar denda sebesar 200 poundsterling untuk kejahatan terhadap seorang petugas polisi.
18 tahun setelah memenangkan lotre, Callie Rogers sekarang berusia 34 tahun, tidak punya uang dan hidup dari tunjangan pemerintah.
Callie pernah berbagi: "Jumlah itu terlalu banyak untuk anak muda seperti saya. Bahkan jika Anda merasa hidup Anda tidak berubah, itu masih sama, dan biasanya tidak lebih baik. Tekanan untuk keluar dan hidup. Kehidupan pesta yang mencolok sudah berakhir. Saya hanya ingin kembali ke kehidupan saya sebelumnya."
(*/Tribunmedan.id)
