HURU-HARA Semakin Mencekam di Myanmar, Aparat Keamanan Berondong Warga yang Sedang Demo, Ngeri Bah

Huru-hara di Myanmar semakin mengerikan karena sudah ada 114 orang tewas.

ISTIMEWA VIA INTISARI
Kondisi Myanmar setelah menolak kudeta. Penduduk Myanmar membakar sejumlah pabrik milik China.. 

Negara-negara barat termasuk Amerika Serikat, Inggris, Jerman dan Uni Eropa kembali mengutuk tindakan kekerasan militer terhadap warga sipil.

"Ini mengerikan, itu benar-benar keterlaluan," kata Presiden AS Joe Biden kepada wartawan di Delaware.

"Berdasarkan laporan saya telah mendapat banyak orang telah dibunuh benar-benar tidak perlu."

Seorang pria memegang poster yang menampilkan pengunjuk rasa Kyal Sin saat orang-orang menghadiri prosesi pemakamannya di Mandalay pada 4 Maret 2021, sehari setelah dia ditembak di kepala saat mengambil bagian dalam demonstrasi menentang kudeta militer.

Seorang pria memegang poster yang menampilkan pengunjuk rasa Kyal Sin saat orang-orang menghadiri prosesi pemakamannya di Mandalay pada 4 Maret 2021, sehari setelah dia ditembak di kepala saat mengambil bagian dalam demonstrasi menentang kudeta militer. (STR / AFP)

Diplomat top Uni Eropa, Josep Borrell, menyerukan kepada para jenderal Myanmar untuk mundur dari apa yang disebutnya sebagai "jalan kekerasan yang tidak masuk akal" terhadap rakyat mereka sendiri.

"Kami akan terus menggunakan mekanisme Uni Eropa, termasuk sanksi, untuk menargetkan pelaku kekerasan ini, dan mereka yang bertanggung jawab," kata Borrell dalam sebuah pernyataan.

Menteri Luar Negeri Jerman Heiko Maas mengatakan di Twitter: "Kami tidak akan mentolerir tindakan brutal militer terhadap rakyat Myanmar".

Pelapor Khusus PBB Tom Andrews mengatakan junta harus diputus dari pendanaan, seperti pendapatan minyak dan gas, dan dari akses ke senjata.

(Reuters)

Artikel ini sudah tayang di Tribunnews.com dengan judul Semakin Mencekam, Militer Myanmar Tembaki Warga Sipil di Upacara Pemakaman 114 Demonstran yang Tewas

Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved