Kondisi desa Waowala, Tanjung Batu, Amakaka, dan Lamawara di Kecamatan Ile Ape, Kabupaten Lembata sangat memprihatinkan pasca banjir dari arah Gunung Ile Lewotolok, Minggu 4 April 2021 dini hari.
Dikutip dari Pos-Kupang.com (Grup Tribun-Medan.com), Kondisi desa Waowala, Tanjung Batu, Amakaka, dan Lamawara di Kecamatan Ile Ape, Kabupaten Lembata sangat memprihatinkan pasca banjir dari arah Gunung Ile Lewotolok, Minggu (4/3/2021) dini hari.
Ribuan warga telah mengungsi. Proses evakuasi korban meninggal masih terus dilakukan. Kepala desa Amakaka, Thomas Tiro memperkirakan masih ada puluhan warga Amakaka yang hilang dan kemungkinan tertimbun material banjir dari gunung.
Proses evakuasi sulit dilakukan karena batu-batu besar, gelondongan kayu dan lumpur tebal menghancurkan pemukiman rumah warga. Tiang listrik dan kabel-kabel listrik juga tampak rusak berserakan di jalan.
Akses jalan ke wilayah Ile Ape juga putus total. Jalan putus tersebut berada di desa Waowala, Tanjung Batu, Amakaka dan Lamawara.
Pantauan Pos Kupang, selain rumah warga yang hanyut dihantam banjir, gedung SDK Lewotolok dan Kantor UPTD Dinas PKO Kecamatan Ile Ape juga hancur total disapu banjir semalam.
Nikodemus Lei, warga desa Tanjung Batu menuturkan bencana alam tersebut membuat warga di wilayahnya langsung mengungsi secara mandiri ke kebun dan rumah keluarga di desa tetangga.
Menurutnya, ada warga juga yang ditemukan tersangkut di kompleks masjid yang berada di tepi pantai. Warga desa Amakaka, Basir Langoday, menjelaskan air bah mulai menyeret pemukiman warga sekitar jam 3 dini hari. Pada pagi harinya, kondisi desa sudah memprihatinkan.
"Mereka teriak minta tolong, kita evakuasi, bapatua masih sempat minta tolong. Dia tidak bertahan. Dengan tenaga seadanya kami tidak bisa evakuasi. Tertimbun batu besar jadi butuh alat berat," kata Basir, yang juga salah satu pemuda yang berjuang menyelamatkan seorang warga yang tertimbun material banjir.
Bupati Lembata Eliaser Yentji Sunur mengatakan bahwa Pemkab Lembata bersama aparat TNI dan Polres Lembata memprioritaskan pencarian korban meninggal, mengevakuasi korban luka-luka dan warga yang selamat.
Bersamaan dengan itu, pemerintah juga masih berupaya membuka akses jalan agar proses evakuasi ke desa-desa terdampak bisa lancar. Proses pendataan korban meninggal masih dilakukan. Namun saat turun ke lokasi dirinya sudah melihat langsung sekitar delapan korban meninggal dunia.Proses evakuasi korban bencana di Ile Ape masih terus dilakukan, Minggu 4 April 2021 (POS-KUPANG.COM/ISTIMEWA)
"Warga yang selamat ada yang mengungsi secara mandiri, ada tim yang melakukan pendataan dan pencatatan, sehingga diharapkan warga yang menampung bisa segera menyampaikan ke pemerintah daerah," tandas Bupati Sunur didampingi Kapolres Lembata AKBP Yoce Marthen saat melihat langsung di lokasi bencana. (Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Ricko Wawo)