Tolak Kenaikan Harga BBM
Demonstran Berhasil Masuk ke Gedung DPRD Sumut, TOLAK KENAIKAN HARGA BBM!
Setelah melakukan unjuk rasa di Kantor Gubernur Sumut, massa aksi Tolak Kenaikan Harga BBM berpindah ke DPRD Sumut, Selasa (6/4/2021)
TRIBUN-MEDAN.COM - Setelah melakukan unjuk rasa di Kantor Gubernur Sumut, massa aksi Tolak Kenaikan Harga BBM berpindah ke DPRD Sumut, Selasa (6/4/2021).
Pantauan wartawan Tribun Medan, demonstran berhasil masuk ke gedung rakyat itu, tepatnya di depan Ruang Sidang Paripurna.
Mereka pun meminta bertemu dengan anggota DPRD dari Komisi B atau langsung ke pimpinan dewan.
"Kalau gak ada Komis B, langsung ke Ketua DPRD," ucap seorang demonstran.
Massa menuntut agar DPRD Sumut melakukan rapat dengar pendapat (RDP) dengan memanggil Pertamina dan Pemprov Sumut terkait kenaikan harga BBM yang terjadi sejak 1 April 2021.
Tonton video:
Baca juga: DEMO TOLAK HARGA BBM MEMANAS! Demonstran Mulai Panjat Gerbang Kantor Edy Rahmayadi
Goyang Pagar Kantor Edy Rahmayadi
Massa Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI) Sumut mulai merapat ke pagar kantor Edy Rahmayadi.
Tak lama, beberapa demonstran memanjat dan menggoyang pagar.
Mereka kesal karena gubernur tidak kunjung menjumpai para pengunjuk rasa.
Tonton video:
Baca juga: DEMONSTRAN Sentil Edy Rahmayadi dan Pertamina yang Buang Badan karena Harga BBM Naik di Sumut
Baca juga: SUASANA TERKINI Kantor Edy Rahmayadi setelah Mahasiswa Turun Protes Kenaikan Harga BBM di Sumut
Pengunjuk rasa lainnya pun berteriak, "Turun, Turun, Turunkan BBM. Turunkan BBM sekarang juga."
Tidak lama kemudian, pihak kepolisian pun langsung meredam.
Aksi kembali berlangsung tertib.
Menggelar Teatrikal
Pengunjuk rasa menggelar teatrikal memperagakan Gubernur Sumut Edy Rahmayadi dan Manajer Pertamina yang saling buang badan saat diwawancarai awak media.
Baca juga: SUASANA TERKINI Kantor Edy Rahmayadi setelah Mahasiswa Turun Protes Kenaikan Harga BBM di Sumut
Ada tiga aktor dalam unjuk rasa ini.
Seorang mengenakan topeng berwajah Edy Rahmayadi.
Sementara dua aktor lain berperan sebagai Manajer Pertamina dan wartawan.
"Pak kenapa BBM bisa naik?" tanya wartawan ke Edy Rahmayadi. .
"Saya tidak tahu, coba tanya ke Pertamina. Saya hanya menerbitkan pergub untuk pajak bahan bakar kendaraan bermotor," balas Edy.
"Pak kenapa harga BBM bisa naik?" tanya wartawan ke Manajer Pertamina.
"Itu berdasarkan peraturan Gubernur Sumut. Coba tanya Pak Edy," sebut Manajer.
Sontak pengunjuk rasa pun bersorak.
Kepala Bidang Kebijakan Publik KAMMI Sumut Fahrul Rozi Panjaitan menyebutkan tujuan aksi ini untuk mendesak Pemprov Sumut dan Pertamina menurunkan harga BBM segera.
Pihaknya juga meminta DPRD Sumut menggelar Rapat Dengar Pendapat (RDP) terkait masalah ini.
"Pengunjuk rasa akan meminta kepada dewan agar melakukan RDP antara Pemerintah Provinsi Sumut dan Pertamina Sumbagut dengan melibatkan masyarakat," sebutnya.
"Kebijakan ini harus dicabut. Karena kita melihat Pemrov dan Pertamina lempar tanggungjawab. Makanya kita minta mereka harus duduk dan menyesuaikan pandangan. Jangan karena lempar tanggungjawab yang korban masyarakat," tambahnya.
Harga BBM di Sumut Naik sejak 1 April 2021.
Pertamina menaikkan harga BBM akibat dampak dari Peraturan Gubernur Sumut Nomor 01 Tahun 2021 tentang Petunjuk Pelaksanaan Pajak Bahan Bakar Kendaraan Bermotor (PBBKB)
Terdapat perubahan tarif PBBKB khusus bahan bakar non-subsidi menjadi 7,5 persen di wilayah Sumatera Utara, sebelumnya hanya 5 persen.
Sedangkan jenis BBM Khusus seperti Premium dan Bio Solar tidak mengalami perubahan.
Berikut daftarnya:
1. Pertalite dari Rp 7.650 menjadi Rp 7.850
2. Pertamax dari Rp 9.000 menjadi Rp 9.200
3. Pertamax Turbo dari Rp 9.850 menjadi Rp 10.050
4. Pertamina Dex dari Rp 10.200 menjadi Rp 10.450
5. Dexlite Rp 9.500 menjadi Rp 9.700
6. Solar Non PSO dari Rp 9.400 menjadi Rp 9.600.
(cr8/tribun-medan.com)