Pergub yang Ditandatangani Edy Rahmayadi Berdampak Kenaikan Harga BBM, Pendemo: Rakyat Menderita

TRIBUN-MEDAN.com,MEDAN-Kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) di Sumatera Utara bikin gerah masyarakat dan sejumlah aktivis.

Dampaknya, sejumlah aktivis dan pendemo mengepung kantor Pemprov Sumut di Jalan Diponegoro Medan. 

Dalam kesempatan ini, orator aksi, Rozi Panjaitan menyebutkan bahwa kedatangan massa KAMMI ingin mempertanyakan alasan pemerintah mengeluarkan kebijakan berupa Pergub No 1 tahun 2021 tentang Pajak Bahan Bakar Kendaraan Bermotor (PBBKB) yang berimbas naiknya harga BBM.

"Ini bentuk penghianatan terhadap rakyat. Kebijakan yang dikeluarkan menyatakakan bahwa bapak Edy Rahmayadi tidak bermartabat di Sumut,"

"Dia tidak mengetahui harga BBM naik di wilayah kedaulatannya. Ini menunjukkan Sumut tidak bermartabat," teriak Rozi, Selasa.

Baca juga: Komentar Ketua DPRD Sumut Setelah Tahu Kantornya Bakal Dikepung Terkait Kenaikan BBM, Dukung Aktivis

Kenaikan yang terjadi, akan semakin menyengsarakan rakyat. Terlebih selama pandemi covid-19, masyarakat sudah mengalami kesulitan ekonomi.

"Hari ini KAMI turun ke jalan ingin menyampaikan bahwa masyarakat, rakyat menderita dan sengsara dengan kenaikan BBM ini," ucapnya.

Ia menambahkan, sudah enam hari Pertamina menaikkan harga BBM nonsubsidi.

Tapi belum ada langkah konkrit yang dilakukan Pemprov Sumut. 

Baca juga: BREAKINGNEWS-Kenaikan Harga BBM Bikin Pusing Masyarakat, Aktivis Akan Kepung Pemprovsu dan Pertamina

"KAMMI kecewa dan akan menurunkan massa yang lebih besar apabila tidak ada sikap pemerintah atas kebijakan yang tidak berpihak terhadap masyarakat ini," sebutnya.

Hingga kini aksi unjuk rasa menolak kenaikan harga BBM nonsubsidi di Sumut masih berlangsung. Belum ada satu perwakilan dari Pemprov Sumut yang datang menyambut para mahasiswa.(ind/tribun-medan.com)