BAHAS Proyek Jet Tempur Korea Indonesia KF-X/IF-X, Prabowo Disambut Hangat Menhan & Presiden Korea

Presiden Moon mengungkapkan harapan untuk memproduksi jet tempur secara massal, mentransfer teknologi, dan memasuki pasar luar negeri bersama-sama.

Editor: Tariden Turnip
Yonhap
BAHAS Proyek Jet Tempur Korea Indonesia KF-X/IF-X, Prabowo Disambut Hangat Menhan & Presiden Korea. Menhan Prabowo bertemu Presiden Korea Selatan Moon Jae-in di Seoul, Kamis 8 April 2021. 

TRIBUN-MEDAN.COM - Menteri Pertahanan Indonesia Prabowo Subianto disambut hangat oleh Menteri Pertahanan dan Presiden Korea Selatan, dalam pertemuandi Seoul, Kamis, 8 April 2021.

Korea Selatan mengundang Menteri Pertahanan Indonesia Prabowo Subianto untuk menghadiri peluncuran prototipe proyek jet tempur bersama Korea Fighter Experimental (KF-X)/Indonesian Fighter Experimental (IF-X) yang akan berlangsung di pabrik Korea Aerospace Industries (KAI) Sacheon, Provinsi Gyeongsang Selatan, Jumat, 9 April 2021.   

Media Korea Selatan melansir pernyataan Kementerian Pertahanan Korea Selatan sesuai pertemuan Menhan Prabowo Subianto dan Menhan Suh Wook, yang bernada optimistis soal masa depan proyek jet tempur bersama Korea Fighter Experimental (KF-X)/Indonesian Fighter Experimental (IF-X).

Sedangkan siaran pers Kemenhan tidak sedikit pun menyinggung nasib proyek jet tempur bersama Korea Fighter Experimental (KF-X)/Indonesian Fighter Experimental (IF-X), yang sempat ditinggalkan Indonesia.

Kantor berita Yonhap melansir kedua menhan menyatakan proyek jet tempur bersama Korea Fighter Experimental (KF-X)/Indonesian Fighter Experimental (IF-X) melambangkan kepercayaan antara kedua negara.

Menhan Prabowo Subianto dan Menhan Suh Wook sepakat untuk memastikan kerja sama industri pertahanan berlanjut seperti proyek jet tempur bersama Korea Fighter Experimental (KF-X)/Indonesian Fighter Experimental (IF-X).

Kedua menhan juga setuju untuk mengadakan pertemuan dua-plus-dua pejabat senior Kementerian Luar Negeri dan Kementerian Pertahanan tahun ini dan untuk meluncurkan saluran dialog tingkat wakil menteri dalam waktu dekat untuk meningkatkan komunikasi strategis.

Selain itu, Indonesia Korea melanjutkan kerja sama melawan ancaman keamanan nontradisional, seperti virus corona, dan berjanji untuk memperluas pertukaran pendidikan militer.

Menhan Suh Wook juga meminta dukungan Indonesia menjadikan Korea Selatan menjadi tuan rumah forum keamanan tahunan tingkat wakil menteri, Seoul Defense Dialogue, pada September dan konferensi tingkat menteri PBB tentang operasi penjaga perdamaian pada Desember.

Menhan Korea Suh Wook (kanan) dan Menhan Indonesia Prabowo Subianto memeriksa pasukan penjaga kehormatan dalam pertemuan di Kementerian Pertahanan di Seoul, Kamis 8 April 2021.
Menhan Korea Suh Wook (kanan) dan Menhan Indonesia Prabowo Subianto memeriksa pasukan penjaga kehormatan dalam pertemuan di Kementerian Pertahanan di Seoul, Kamis 8 April 2021. (Yonhap)

Selain bertemu Menhan Korea, Prabowo juga disambut Presiden Korea Moon Jae-in, Kamis, 8 April 2021.

"Proyek bersama Korea Selatan-Indonesia untuk mengembangkan jet tempur generasi mendatang secara simbolis menunjukkan tingkat kepercayaan dan kerja sama yang tinggi antara kedua negara bersama dengan proyek kerja sama di kapal selam," kata Presiden Moon di awal pembicaraan seperti dilansir Yonhap.

Presiden Moon menggambarkan kunjungan Prabowo tersebut sebagai representasi "komitmen kuat" Indonesia untuk kerjasama industri pertahanan yang sukses.

Presiden Moon mengungkapkan harapan untuk memproduksi jet tempur secara massal, mentransfer teknologi, dan memasuki pasar luar negeri bersama-sama.

Presiden Moon menambahkan Korea Selatan banyak menjalin hubungan dengan Indonesia, sebagai "perwakilan negara Asia," dan menunjukkan bahwa keduanya telah menjalin "kemitraan strategis khusus."

Sekadar diketahui, Indonesia juga bekerja sama tiga membangun kapal selam dengan Daweoo Shipbuilding and Marine Engineering (DSME).

Dua kapal selam dibuat di Korea yakni KRI Nagapasa-403 dan KRI Ardadeli-404.

Sedangkan KRI Alugoro-405 dibangun di PAL Indonesia Surabaya.

Selain itu, Indonesia juga membeli pesawat terbang latih turboprop KT-1B Wong Bee, pesawat tempur ringan latih lanjut/multi peran jet T-50i Golden Eagle dari Korea. 

Sedangkan rilis Kemenhan yang dibagikan ke media, tidak disinggung spesifik kelanjutan proyek jet tempur bersama Korea Fighter Experimental (KF-X)/Indonesian Fighter Experimental (IF-X).

Hanya disebutkan Prabowo bertemu Suh Wook dalam rangka kunjungan ke Negeri Ginseng guna meningkatkan kerja sama kedua negara di bidang pertahanan.

"Dalam acara yang berlangsung sangat hangat ini, kedua negara sepakat mempererat kerjasama militer yang selama ini sudah berjalan dengan baik," demikian keterangan tertulis Kementerian Pertahanan RI terkait pertemuan Prabowo dan Suh Wook, Kamis (8/4/2021).

Dalam pertemuan itu, Prabowo dan Suh Wook juga membicarakan tentang beberapa hal strategis di bidang pertahanan dan keamanan, di antaranya pertukaran pandangan keamanan regional dan kerja sama bilateral.

Diskusi tentang topik tersebut telah membuahkan sejumlah pembaruan informasi dan referensi.

Kementerian Pertahanan Indonesia siap membangun hubungan kerja sama pertahanan yang lebih kuat dengan Korea Selatan.

Prabowo pun berharap hubungan bilateral Indonesia dan Korea Selatan di bidang pertahanan dapat memberikan kontribusi yang positif.

"Tidak hanya untuk kepentingan nasional kedua negara, tetapi juga untuk menjaga keamanan, perdamaian dan stabilitas kawasan." 

Prabowo juga melihat masih banyak peluang kerja sama pertahanan yang perlu dijajaki bersama, terutama dalam rangka membangun rasa saling percaya dan meningkatkan kerja sama industri pertahanan.

Indonesia menanggung 20 persen dari total biaya KF-X/IF-X senilai 8.8 triliun won atau 7.9 miliar dolar AS.

Namun Indonesia menghentikan pembayaran setelah menginvestasikan 227.2 miliar won atau hampir Rp 3 triliun.

Atau Indonesia masih berutang sekitar 600 miliar won atau Rp 7.8 triliun. 

Indonesia merasa dirugikan dalam proyek jet tempur bersama KF-X/IF-X yang dirintis sejak pemerintahan Presiden SBY, meminta negosiasi ulang dan sudah menarik ratusan insinyur PT Dirgantara Indonesia yang sebelumnya dilibatkan dalam pengerjaan jet tempur generasi 4.5 ini.

Kesepakatan awal proyek ini dipimpin Korea Aerospace Industries (KAI), yang diperkirakan akan membuat 125 jet untuk Korea dan 51 jet untuk Indonesia pada tahun 2026.

KF-X dapat terbang dengan kecepatan maksimum yang cepat hingga 1.81 Mach.

Pesawat dengan panjang hampir 17 meter ini dapat dioperasikan dengan satu kru saja.

Sementara itu mengenai persenjataan, pesawat ini mampu membawa 10 misil ledak campuran air-to-air dan air-to-ground.

Saat ini sebuah prototipe sedang dalam perakitan dan penerbangan perdana untuk pesawat tersebut telah dijadwalkan pada tahun 2022.

Perakitan akhir prototipe jet tempur KFX yang diluncurkan pekan pertama April 2021
Perakitan akhir prototipe jet tempur KFX yang diluncurkan pekan pertama April 2021 (facebook)

Wakil Menteri Pertahanan (Wamenhan), Sakti Wahyu Trenggono, yang kini menjabat Menteri Kelautan dan Perikanan, menyebutkan Indonesia tak mendapatkan keuntungan signifikan dari kerja sama KF-X/IF-X.

"Gini, KFX itu kan pesawat tempur. Kita ngirim engineer ke Korea. Kita mesti spending US$2 miliar, lalu ujungnya kita dapat satu prototipe," ujar Trenggono seperti dikutip dari CNBC Indonesia.

Celakanya Indonesia tidak memiliki kepemilikan penuh dari 1 prototipe yang diberikan pada kita.

Trenggono menyebutkan hanya 15% saja ownership pemerintah.

Sementara itu mayoritas kepemilikan berada di tangan Korea Selatan, yakni sembilan teknologi yang tidak diberikan kepada Indonesia.

Selain itu juga ada ketentuan mengenai batas usia para engineer tanah air yang dikirimkan ke Korsel.

Padahal pengiriman tersebut diharapkan pemerintah Indonesia bisa ada transfer teknologi.

Sejak saat itu, negosiasi dua Indonesia Korea menemui jalan buntu.

Saat Korean Aviation Industri (KAI) merampung perakitan satu prototipe KF-X, September 2020, CEO Korean Aviation Industri (KAI), Ahn Hyunho selaku pembuat pesawat tak menyebut nama Indonesia dalam pernyataan resminya.

Ahn Hyunho hanya mengucapkan terima kasih kepada mitra kerja sama mereka tanpa menyebut secara spesifik. (yonhap)

Sumber: Tribun Medan
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved