Isu Muktamar Luar Biasa PKB Mencuat, PKB Sumut Solid Dukung Cak Imin

Isu tersebut muncul, lantaran beberapa Ketua DPC PKB di beberapa wilayah merasa dizalimi usai dicopot oleh cak Imin.

tribunjakarta
Update Sosok Ketua Umum PSSI - Cak Imin Siap Jadi Ketum Pasca Kongres PSSI, Gini Reaksi Gusti Randa 

TRIBUN-MEDAN.com, MEDAN - Dewan Pengurus Wilayah (DPW) Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Sumatera Utara dengan tegas menyatakan komitmennya untuk mendukung penuh Muhaimin Iskandar atau Cak Imin sebagai Ketua Umum.

Bendahara DPW PKB Sumut, Zeira Salim Ritonga menyebutkan, seluruh kader dan pengurus PKB di Sumut tetap berpadu pada hasil Muktamar Bali tahun 2019 lalu.

Ia pun memastikan tidak ada satu pun DPC PKB di Sumut yang turut melakukan gerakan melengserkan Cak Imin dari kursi Ketua Umum PKB.

"Kita tetap berpaduan hasil Muktamar Bali, yaitu dukung Cak Imin sebagai Ketum. Dan sampai saat ini, belum ada di Sumut gerakan ke sana," kata Zeira, Selasa (13/4/2021).

Bahkan, PKB Sumut akan siap menindak bila ada oknum pengurus maupun kader di Sumut yang ikut terlibat menyuarakan Muktamar Luar Biasa.

Menurutnya, tidak boleh ada pihak manapun yang ingin memecah belah PKB di Sumut.

"Kita akan tindak tegas bila ada DPC atau ada gerakan kader yang dukung Muktamar Luar Biasa. Kita komit dukung beliau dan kita solid di Sumut," tegasnya.

Zeira mengungkapkan, di bawah kepemimpinan cak Imin, PKB dinilai banyak mengalami peningkatan, seperti jumlah kursi di parlemen dan juga jumlah kader yang dipercayai Presiden RI, Joko Widodo untuk masuk dalam struktur kabinet.

Sehingga tidak ada alasan untuk mengkudeta cak Imin dari kursi Ketua Umum PKB. 

Terlebih, Cak Imin sudah memiliki target untuk lebih membesarkan PKB dengan meraih 3 besar suara nasional pada Pemilu 2024.

Sehingga PKB, ia sebut membutuhkan kader maupun pengurus yang mampu bekerja keras untuk mewujudkan target tersebut.

"Kepemimpinan Cak Imin, PKB mengalami perkembangan luar biasa. Mulai dari kursi di DPR, di pemerintahan seperti menteri. Jadi kita tidak ikut. Itu yang ikut mungkin tidak menerima posisinya diganti. Padahal kami menilai hal yang wajar, agar bagaimana PKB di bawah cak Imin lebih maju. Apalagi target di 2024 mendatang kita butuh tenaga untuk mencapai target meraih posisi 3 besar," ungkap pria yang juga merupakan anggota DPRD Sumut itu.

Sebelumnya, ratusan kader Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) di tingkat Dewan Pimpinan Cabang (DPC) di sejumlah wilayah Indonesia, disebut menyuarakan Muktamar Luar Biasa untuk mengkudeta Muhaimin Iskandar atau cak Imin dari kursi Ketua Umum.

Isu tersebut muncul, lantaran beberapa Ketua DPC PKB di beberapa wilayah merasa dizalimi usai dicopot oleh cak Imin.

Eks Ketua DPC PKB Jeneponto, Andi Mappanturu, termasuk salah satu yang dicopot. Padahal menurutnya, ia masih mengemban jabatan hingga 2022.

"Tetapi karena kezaliman pak Muhaimin yang mengubah AD/ART pada saat muktamar di Bali di dalamnya sudah tidak demokrasi," tutur Andi kepada Tribun Network, Senin (12/4/2021).

Bila sesuai AD/ART, Ketua DPW dipilih oleh Ketua DPC. Ketua DPC dipilih oleh Ketua PAC. Realitasnya, kata Andi, Ketua DPW tidak pernah diusulkan oleh DPC, justru langsung ditetapkan DPP.

Karenanya, lanjut dia, demokrasi di PKB sesuai keinginan Abdurrahman Wahid (Gus Dur) mulai luntur.

(ind/tribun-medan.com)

Sumber: Tribun Medan
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved