KKB Papua Berulah Lagi, Usai Tembak Mati 2 Guru, Kini Tukang Ojek Tewas Ditembak, TNI Polri Siaga 1

Kapolda Papu Fakhiri menduga, pelaku penembakan adalah KKB pimpinan Lekagak Telenggen yang bermarkas di sekitar Ilaga.

Editor: AbdiTumanggor
KOLASE TRIBUN-MEDAN.COM/ISTIMEWA
KONDISI Papua setelah KKB menembak mati dua guru dan tukang ojek serta membakar helikopter dan gedung-gedung sekolah. 

Bupati Puncak Willem Wandik mengatakan, KKB meminta uang tebusan jika pemerintah ingin mengevakuasi jenazah dua guru tersebut.

Jika uang itu diberikan maka mereka akan membiarkan pesawat mendarat di Beoga.

Meski enggan menyebut jumlahnya, Wandik mengatakan, jumlahnya cukup besar.

Pihaknya terpaksa memenuhi permintan KKB karena masalah kemanusiaan.

"Setelah negosiasi, apa yang mereka (KKB) minta untuk bisa jenazah keluar (dievakuasi) maka mereka minta sesuatu (uang). Sehingga, dengan hati yang berat, dengan pertimbangan kemanusiaan karena jenazah mulai membusuk, mau tidak mau kita penuhi permintaannya," ujar Wandik ketika dikonfirmasi melalui sambungan telepon, Sabtu (10/4/2021) sore.

"Negara tidak pernah kalah, ini hanya karena faktor kemanusiaan maka kita penuhi permintaan mereka," sambungnya.

Proses evakuasi dua guru yang jadi korban pembakan KKB dari Distrik Beoga, Kabupaten Puncak, ke Mimika.
Proses evakuasi dua guru yang jadi korban pembakan KKB dari Distrik Beoga, Kabupaten Puncak, ke Mimika. (Humas Polda Papua)

Selain mengevakuasi jenazah, pesawat SAS milik Pemkab Puncak juga diberi keleluasaan untuk mengirim bahan pokok ke Beoga.

"Saya minta pertimbangan kepada TNI-Polri, ini terpaksa kami lakukan. Kelebihannya kami Pemda Puncak punya aviasi sehingga pesawat bisa masuk, tapi kami juga minta Senin (12/4/2021) pesawat bisa masuk lagi untuk antar bahan pokok karena stok di Beoga semakin menipis, sudah satu minggu pesawat tidak masuk," kata dia. Jenazah dua guru yang ditembak KKB tiba Timika, Kabupaten Mimika, Sabtu (10/4/2021) siang.

Kebrutalan KKB di Puncak berlanjut dengan membakar helikopter di Bandara Ilaga, Kabupaten Puncak.

Kapolda Papua Irjen Mathius D Fakhiri mengatakan, kasus pembakaran helikopter yang sedang diparkir di bandara tersebut terjadi pada Minggu (11/4/2021) malam.

Adapun helikopter yang dibakar tersebut diketahui milik PT Ersa Air yang sedang rusak.

"Helikopter memang dalam kondisi tidak bisa terbang dan milik swasta, itu dibakar di Bandara Ilaga," ujarnya, Senin (12/4/2021).

Selain melakukan pembakaran, KKB tersebut juga diketahui melakukan aksi penembakan.

Namun demikian, hingga saat ini belum ada laporan korban jiwa.

Motif KKB

Sumber: Kompas.com
Halaman 2 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved