Rumah Warga Sudah Mirip Diskotek, Listrik Hidup Mati Berkali-kali Rawan Terjadi Korsleting
Warga di Kecamatan Sei Bamban ngeluh pada PT PLN lantaran listrik di rumahnya hidup mati mirip diskotek
Penulis: Indra Gunawan | Editor: Array A Argus
TRIBUN-MEDAN.com,RAMPAH--Warga di Kecamatan Sei Bamban, Kabupaten Serdang Bedagai (Sergai) mengeluh karena listrik di permukimannya hidup mati.
Warga menyebut, rumah mereka sudah mirip dengan diskotek.
Sebab, listrik hidup, tiba-tiba mati, lalu hidup lagi berulangkali.
Karena saat ini situasinya masuk bulan suci Ramadan, warga pun meminta agar PLN dapat memperbaiki pelayanannya.
Baca juga: Viral Wanita Bawa Golok Ngamuk Mau Bacok Petugas PLN, Gara-gara Listrik Mau Dicabut
Hal ini lantaran banyak warga yang selama bulan Ramadan sengaja memperbanyak dan meningkatkan ibadah.
"Sudah macam lampu diskotek saja karena bolak-balik mati hidup, mati hidup. Mulai dari tadi malam sampai pagi tadi, mau salat subuh di masjid pun mati. Baru kemudian hidup nggak lama kemudian,"
"Setelah hidup sampai rumah mati lagi, makanya ku bilang macam lampu diskotek," kata Pujianto warga Desa Pon, Kamis (15/4/2021).
Puji menyebut listrik mulai padam di rumahnya pada tengah malam.
Baca juga: PLN LAMBAN, Warga Panik Kebakaran Trafo di Jalan Pelita IV Diselamatkan Petugas Damkar
Ia mengaku masih bisa bersyukur karena pada saat sahur listrik tidak ada masalah.
"Ya, kita kecewa saja, kenapa bolak-balik hidup mati gitu. Ini bulan ramadan soalnya, kalau bisa jangan lah begitu. Pagi ini sudah aman enggak ada masalah lagi,"kata Pujianto.
Senada disampaikan Ardi warga Desa Sei Bamban.
Di daerahnya listrik mulai padam sekira pukul 22.30 WIB.
Saat itu tidak ada hujan ataupun angin kencang.
Baca juga: Kisah Sedih Nenek Juliati dan Tiga Cucu Terpaksa Gelap-gelapan Sejak PLN Putus Jaringan Sepihak
"Memang enggak lama kali matinya, tapi itulah hidup mati hidup mati macam lampu diskotek. Pulang dari salat tarawih tadi malam itu kejadiannya. Kalau hitungan ku ya ada sekitar 5 sampai 6 kali hidup mati hidup mati. Ya kesal juga lah sampai pagi. Sahur aman,"sebut Ardi.
Meski tidak mengganggu kegiatan sahur, namun Ardi menyebut tetap kesal karena kondisi yang seperti itu bakal merusak alat-alat elektronik yang ada di rumah.
Bahkan, byarpet semacam ini bisa menimbulkan korsleting listrik.
"Ya, bisa rusak lah alat-alat elektronik kita kalau bolak balik begitu. Ku tanya sama kawan desa lain pun begitu, karena banyak juga yang ngeluh dan nulis di Facebook. Heran kita soalnya cuaca biasa-biasa saja nggak ada hujan. Siangnya ada hujan di Sei Bamban kemarin,"kata Ardi. (dra/tribun-medan.com).