UPDATE Kasus Pendeta Cabul
Yayasan Galilea Hosana School Desak Polda Sumut Ungkap Kebenaran Isu Asusila Kepsek kepada 7 Siswi
Ketua Yayasan Gloria Hosanna School mendesak Polda Sumut mengungkap kebenaran kasus pencabulan siswi yang dilakukan mantan kepala sekolah BS
Penulis: Victory Arrival Hutauruk | Editor: Hendrik Naipospos
TRIBUN-MEDAN.COM - Ketua Yayasan Galilea Hosanna School mendesak Polda Sumut mengungkap kebenaran kasus pencabulan siswi yang dilakukan mantan kepala sekolah berinisial BS.
Saat ini BS sudah dinonaktifkan dari jabatan dan digantikan istrinya sendiri, Varies Inawati Bangun.
"Yayasan sangat konsen terhadap berita tersebut. Kita sudah menonaktifkan Pak BS yang diduga melakukan tindakan tersebut. Jadi jangan dianggap yayasan tidak berbuat," beber Ketua Yayasan Herman Bangun saat konferensi pers di Gloria Hosanna School.
Herman menegaskan kalau penonaktifan BS agar yang bersangkutan fokus menjalani proses hukum dan kenyamanan orangtua siswi.
"Yayasan berharap kepada semua pihak untuk menahan diri karena kasus ini sedang ditangani pihak berwajib. Dan kita sangat mengharapkan supaya pihak berwajib cepat mengambil tindakan terhadap kasus ini supaya kita tahu benang merah atau putih. Jadi kita percayakan penegak hukum untuk menyelidiki kasus ini," sambungnya.
Terakhir, bahkan Herman meminta agar tidak ada lagi pihak orangtua yang melakukan aksi di depan sekolah.
"Yayasan sangat mengharapkan kepada semua untuk tidak melakukan kerumunan dengan mengatasnamakan apapun di depan sekolah," pungkasnya.
Konfirmasi Kepsek BS
Terpisah, BS yang dilaporkan kasus pencabulan terhadap siswinya akhirnya buka suara.
Saat dikonfirmasi tribunmedan.com, oknum yang juga pendeta pembantu di GBI ini meminta awak media untuk menanyakan kasusnya langsung ke pihak kepolisian.
"Anda tanya langsung ke polda ya," ujarnya lewat pesan WhatsApp, Rabu (14/4/2021).
Ia menyebutkan bahwa terkait kasus tersebut nantinya hukum yang akan membuktikan kebenarannya apakah benar dirinya ada mencabuli siswinya atau tidak.
"Proses hukum yang membuktikan," ungkap BS.
Saat ditanya terkait adanya surat perdamaian dengan dua siswi yang baru terjadi pada Maret 2021 lalu, BS bungkam dan tak membalas lagi.
(vic/tribun-medan.com)