Gubernur Edy Rahmayadi Wanti-wanti Kepala Sekolah: Tak Benar yang Berkumis dan Berperut Besar
Edy Rahmayadi menyatakan setiap kepala sekolah untuk tidak berkumis dan tidak mempunyai perut besar.
Penulis: Mustaqim Indra Jaya11 | Editor: Randy P.F Hutagaol
Sari Berita
- Gubernur Sumut Edy Rahmayadi mengimbau para kepala sekolah SMA sederajat di Sumut untuk tidak berkumis dan berperut buncit.
- Edy Rahmayadi akan mengunjungi sekolah-sekolah untuk melihat langsung kebersihan sekolah.
- Edy Rahmayadi mewacanakan seleksi bagi para guru yang jadi cikal bakal kepala sekolah
Laporan Wartawan Tribun Medan/ Mustaqim Indra Jaya
TRIBUN-MEDAN.com, MEDAN - Gubernur Sumatera Utara Edy Rahmayadi mengumpulkan seluruh kepala sekolah SMA Negeri, SMK Negeri dan SLB Negeri di Aula Tengku Rizal Nurdin, Jalan Sudirman, Medan pada Kamis (29/4/2021) kemarin.
Kegiatan itu merupakan sarana silaturahmi antara Gubernur Sumut dengan para kepala sekolah yang ada di Sumut.

Edy Rahmayadi dalam kesempatan itu menyampaikan niatnya untuk meningkatkan pendapatan daerah.
Sehingga fasilitas sekolah pun dapat terakomodir pembiayaannya.
Sedangkan kepala sekolah ia minta untuk mendidik para siswa agar menjadi pribadi yang berkarakter, berakhlak dan berkualitas.
Di sisi lain, Edy Rahmayadi menyatakan setiap kepala sekolah untuk tidak berkumis dan tidak mempunyai perut besar.
Edy ingin kepala sekolah harus bisa tampil hebat di hadapan para siswa.
"Karena tak benar itu yang berkumis itu. Kalau pakai peci, pakai peci yang benar. Kalau pakai pakaian, pakai yang benar. Bukan perutnya yang dibesarin," kata Edy berkelakar, Kamis.
Edy Rahmayadi mengungkapkan bahwa dirinya dalam waktu dekat akan mengunjungi SMA dan SMK Negeri yang ada di Sumut.

Ia ingin memastikan kebersihan di lingkungan sekolah masing-masing.
"Begitu saya datang ke satu sekolah, saya lihat kamar mandi kalian kotor, halaman kalian kotor, pasti kepala sekolah berurusan sama saya. Dan bisa kalian saya hentikan dari kepala sekolah. Setuju?" katanya.
Mantan Pangdam I Bukit Barisan itu pun menyinggung soal rencananya menerapkan seleksi bagi para guru yang ingin menjadi kepala sekolah.
Menurutnya, akan ada proses assessment serta pendidikan dan pelatihan (diklat) sebelum akhirnya dilantik menjadi kepala sekolah.
"Di tes, tadi saya juga sudah sampaikan kepada Rektor USU untuk melakukan assesment kepada para kepala sekolah ke depannya," ucapnya.
(ind/tribun-medan.com)