Setelah Disidak Wakil Wali Kota, Disdik Medan Akan Cairkan Insentif Ribuan Guru Honorer Pekan Ini

Pungutan liar (pungli) yang sempat dikeluhkan oleh guru-guru tidak akan terjadi karena sudah dikirimkan langsung ke rekening.

HO
Wakil Wali Kota Medan Aulia Rachman saat sidak ke Kantor Dinas Pendidikan Medan, Jalan Pelita IV, Jumat (30/4/2021). 

TRIBUN-MEDAN.COM - Insentif guru honorer di Kota Medan akan segera dicairkan pada pekan ini. Hal ini sesuai arahan dari Wali Kota Medan di mana, dana non sertifikasi bagi guru honorer wajib dicairkan sebelum lebaran.

"InsyaAllah jika tidak ada halangan akan dicairkan pekan ini sesuai dengan instruksi pak wali kota," ujar Kepala Dinas Pendidikan Kota Medan, Adlan, Selasa (4/5/2021).

Adlan mengatakan, jika pencairan insentif kepada guru honorer akan dikirimkan langsung ke rekening masing-masing guru. Direncanakan pengiriman insentif tersebut dilakukan pada Jumat (7/5/2021) mendatang.

"Rencananya Jumat pekan ini akan dikirimkan langsung ke rekening masing-masing," katanya.

Adapun yang akan dicairkan sebelum lebaran adalah insentif tiga bulan pertama atau TW1. Adlan mengatakan total seluruh dana untuk membayarkan insentif tersebut kurang lebih Rp 10 Miliar.

"Guru honor sekolah negeri tingkat TK, SD dan SMP sebanyak 2.537 orang, swasta sebanyak 5.744 orang dan operator sekolah negeri 946 orang. Jumlah bantuan keseluruhan untuk TW I Tahun 2021 sebanyak Rp10.468.200.000,” tuturnya.

Meskipun sempat terdapat kendala dalam pendataan, Adlan mengatakan pada Senin (3/5/2022) pihaknya telah menyelesaikan SK guru honorer untuk ditandatangani Wali Kota Medan.

"Paling lama pada Rabu 5 Mei 2021 besok, sudah bisa diterbitkan Surat Perintah Membayar (SPM). Jadi kemungkinan Kamis atau Jumat sudah terbit SP2D (Surat Perintah Pencairan Dana) dan langsung ditransfer ke rekening guru-guru,” ujarnya.

Adlan memastikan, pungutan liar (pungli) yang sempat dikeluhkan oleh guru-guru tidak akan terjadi karena sudah dikirimkan langsung ke rekening.

"Dikirimkan ke rekening masing-masing, jadi dipastikan tidak ada pungli," katanya.

Terpisah, Ketua Forum Honorer Indonesia (FHI) Medan Fahrul mengatakan hingga saat ini pencairan insentif bagi guru honorer.

"Sampai saat ini belum ada cair," ujar Fahrul.

Dikatakannya, jika pencairan dana sedang dalam proses, Fahrul berharap insentif guru honorer bisa segera diselesaikan.

"Ya saya apresiasi sidak yang dilakukan pak Wakil Wali Kota. Harapannya segera pencairan dilakukan," ungkapnya.

Sebelumnya, Wakil Wali Kota Medan Aulia Rachman melakukan sidak langsung ke kantor Dinas Pendidikan Kota Medan.

Aulia mengunggah video sidak yang ia lakukan ke instagram resminya @bungauliarachman pada Jumat (30/4/2021).

"Dari sejumlah aduan guru yang hadir ke saya terkait masalah penggajian guru tertunda, hingga jenjang (grade) yang mengacu untuk TPP (Tunjangan Penghasilan Pegawai) belum juga terselesaikan oleh Dinas Pendidikan Kota Medan.

Maka, hari ini saya mewakili pak Wali Kota @bobbynst melakukan Sidak langsung ke kantor Dinas Pendidikan kota Medan jalan Pelita IV, untuk mengetahui apa hambatan maupun permasalahannya," tulis Aulia dalam caption.

Dalam video singkat itu, tampak Aulia memperingatkan pegawai Disdik dengan nada tinggi.

"Bapak pegawai di sini? Kok enggak tau bapak?" katanya menanyakan kepada seorang pegawai.

Aulia pun mengatakan, kendala yang dijadikan alasan oleh pegawai Disdik dikarenakan selama ini Disdik Medan tak pernah punya data pasti.

"Apa kendalanya? Pendataan kan? Itu karena kalian dari dulu enggak pernah punya data," ucapnya.

Dikatakannya, di saat menjelang lebaran seperti sekarang, guru honorer tentu membutuhkan banyak biaya untuk belanja kebutuhan keluarga.

"Apalagi mengingat saat ini jelang lebaran, para pekerja honorer sangat membutuhkan untuk kerperluan belanja keluarganya," katanya.

Aulia pun menegaskan kepada pegawai Disdik, dari sidak tersebut semuanya harus dapat terselesaikan dalam waktu 2 x 24 jam.

"Pokoknya saya tidak mau tahu, dari kedatangan saya ini semua harus selesai 2x24 jam, kalau tidak kalian terpaksa diganti," tegasnya.

Ia juga menekankan, jika kinerja Disdik tidak mampu mengikuti arahan yang ada, maka mereka harus dirotasi (dicopot) dari jabatan.

"Jika tak dapat mengikuti ritme kinerja, maka pak Wali dan saya dengan tegas akan merotasi orang-orang tersebut. Pastinya ini akibat dari kecerobohan, dan tidak menjalankan sistem serta tak memiliki database di Dinas Pendidikan kota Medan.

Saya dan pak Wali Kota Medan berharap jajaran Pemerintahan kota Medan, harus bisa menjalankan sistem yang sudah ditetapkan secara profesional dan efektif," pungkas Aulia.

(cr14/tribun-medan.com)

Sumber: Tribun Medan
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved