Penganiayaan di Pakter Tuak
Tuh Kan, Akibat Mabuk Tuak di Saat Ramadan Nyawa Kembali Melayang, Korban Tewas Dipukuli
Akibat cekcok saat mabuk tuak, nyawa seorang lelaki kembali melayang di tangan teman-temannya sendiri
Penulis: Alif Al Qadri Harahap | Editor: Array A Argus
TRIBUN-MEDAN.com,KISARAN--Tuak merupakan minuman tradisional yang cukup dikenal di Sumatera Utara.
Namun, minuman yang berasal dari kelapa atau nira ini acapkali membuat penikmatnya mabuk, jika diminum terlalu banyak.
Tak pelak, gegara mabuk tuak, sering terjadi pertikaian hingga pembunuhan.
Seperti yang terjadi pada Senin (3/5/2021) malam di warung tuak Jalan Lintas Sumatera Asahan.
Baca juga: Mabuk Tuak dan Kelaparan, Gurusinga Ngamuk Aniaya Istri dan Bunuh Mertuanya saat Dinasihati
Seorang lelaki yang diketahui bernama Bardanysah Damanik alaias Tomi tewas di tangan kedua temannya.
Adapun kedua pelaku masing-masing MS (42) warga Jalan Wahidin, Kelurahan Tegal Sari, Kecamatan Kisaran Barat dan DHS (40) warga Jalan Akasia, Kelurahan Mekar Baru, Kecamatan Kota Kisaran Barat.
Menurut Kasat Reskrim Polres Asahan AKP Ramadhani, kasus ini berawal ketika korban dan pelaku sama-sama minum tuak di lokasi kejadian.
Baca juga: Oknum TNI Tikam Pensiunan Polisi di Warung Tuak, Den Pom I/1-3 Lubuk Pakam: Sudah Ditangani
Setelah diduga mabuk, korban dan seorang pelaku saling ejek.
Saat itulah terjadi cekcok mulut hingga terjadi penganiayaan.
"Pelaku MS memukul korban dibantu oleh DHS. Setelah kejadian, korban meninggal dunia," kata Ramadhani, Selasa (4/5/20210.
Namun, lanjut Ramadhani, pihaknya belum bisa memastikan bagian tubuh mana yang menyebabkan korban tewas.
Untuk mengetahui hal tersebut, jenazah warga Jalan Cokroaminoto, Kelurahan Kisaran Baru, Kecamatan Kota Kisaran Barat, Kabupaten Asahan itu dibawa ke rumah sakit daerah.
"Rencanaya pagi ini akan diautopsi agar mendapatkan hasil yang lebih valid," kata Ramadhani.
Mengenai kedua pelaku, rencananya akan dipamerkan dalam gelar pemaparan yang dipimpin Kapolres Asahan.(cr2/tribun-medan.com)