Pesan Tegas Mantan Ephorus Dr SAE Nababan Sebelum Tutup Usia: 'Tidak Perlu Militer Mengurus Papua' 

Pdt. SAE Nababan mengungkapkan ketidaksetujuaannya atas pendekatan yang demikian (ala militer dengan kukatan senjata).

Editor: AbdiTumanggor
Repro Tribun-Medan.com/ Istimewa
Kolase Foto anak-anak Papua (kiri) dan Mantan Ephorus HKBP Dr SAE Nababan (kanan) 

“Dulu waktu awal reformasi kita serukan agar tentara kembali ke barak. Banyak yang khawatir kalau dwifungsi ABRI sepenuhnya dicabut, kita bakal kacau. Ternyata kita bisa melewatinya tanpa kekacauan berarti. Hal yang sama juga bisa untuk kasus Papua,” ujarnya.

Selain mengubah pendekatan dengan senjata, SAE Nababan juga mengingatkan beberapa hal yang sama pentingnya, yaitu menghilangkan segala bentuk rasialisme dan memberikan akses, kesejahteraan, serta kesempatan yang lebih besar pada warga Papua.

“Yang juga paling penting adalah adanya pengakuan. Orang Papua memberikan sumber daya alamnya dan banyak sekali uang bagi bangsa kita. Itu harus diakui. Jangan kita cuma bilang sudah menyalurkan banyak dana ke Papua,” tegasnya.

Ketegasan SAE Nababan itu mengingat sejauh ini belum ada perubahan berarti untuk menyelesaikan masalah Papua. Pendekatan militer masih terbilang dominan. Sejumlah sipil maupun aparat berjatuhan jadi korban.

Baca juga: KABAR DUKA, Mantan Ephorus HKBP Pendeta SAE Nababan Meninggal Dunia

Baca juga: Benarkah Pasukan Khusus (Setan) Dikirim ke Papua? Kapolda Papua: Orang Suka Membesar-besarkan Saja

Tutup usia Menjelang 88 Tahun

Kini, Mantan Ephorus HKBP Pendeta Dr SAE Nababan telah tutup usia di Rumah Sakit Medistra, Sabtu (8/5/2021).

Pendeta yang pernah menjabat sebagai Presiden Gereja Dunia ini dikabarkan berpulang pada pukul 16.18 Wib.

Kabar meninggalnya Pendeta SAE Nababan diposting oleh Mantan Anggota DKPP yang juga seorang Pendeta yaitu Pendeta Saut Sirait di media sosialnya. 

"Sungguh berduka, Tuhan telah memanggil, Emeritus Ephorus Soritua Nababan," tulisnya.

Postingan FB Saut Sirait
Postingan FB Saut Sirait (Facebook / Saut Sirait)

Sosok Pendeta SAE Nababan.

Dilansir dari website Saenababan.com, diketahui nama lengkap dari Pendeta Sae Nababan adalah Pdt. Dr (HC). Soritua Albert Ernst Nababan LlD.

Pendeta Sae Nababan lebih banyak dikenal generasi menjelang era reformasi. Baik oleh warga jemaat HKBP maupun para aktivis demokrasi kala itu.

Pendeta Sae Nababan lahir di Tarutung 24 Mei 1933 lalu.

Dia adalah salah satu pendeta yang cukup kritis terhadap Orde Baru, terkait persoalan kemanusiaan, hukum dan keadilan.

Hal ini yang banyak membuatnya harus berhadap-hadapan dengan kepentingan penguasa. Bahkan kerap menjadi target orde baru.

Sumber: Tribun Medan
Halaman 2 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved