Pemakaman Pendeta SAE Nababan

BREAKING NEWS, Hari Ini Jenazah Pendeta SAE Nababan Tiba di Bandara Silangit| Link Live Streaming

Hari ini Selasa 10 Mei 2021, Almarhum Ompui Emeritus Ephorus HKBP Pendeta Soritua Albert Ernst atau karib disapa SAE Nababan akan dimakamkan.

Penulis: Maurits Pardosi | Editor: Salomo Tarigan
HO
Pendeta SAE Nababan (alm) dimakamkan di Siborong-borong hari ini Selasa 11 Mei 2021 

Alida setia melengkapi peran SAE baik di EACC, di DGI/PGI dan sebagai pimpinan HKBP. Bahkan di era krisis HKBP 1992-1998, ia juga tetap tabah mendukung jalan perjuangan suaminya.

Pendeta SAE Nababan adalah salah satu pendeta yang cukup kritis terhadap Orde Baru, terkait persoalan kemanusiaan, hukum dan keadilan.

Ini pula yang membuatnya harus berhadapan dengan kepentingan penguasa. Bahkan kerap menjadi target Orde Baru (Orba).

Saat itu ada intervensi rezim Orba pada krisis HKBP 1992-1998, di mana ia menjadi pimpinan sinode gereja tersebut.

Hal ini lah yang membuatnya dekat dengan dengan tokoh progresif masa itu seperti K.H. Abdurrahman Wahid (Gus Dur), Megawati Soekarnoputri, dan Amien Rais.

Itu pula yang membuatnya terlibat dalam memfasilitasi pertemuan yang mengonsolidasikan kekuatan sosial-politik jelang reformasi.

Di sisi lain, SAE Nababan adalah juga teolog yang terlibat dalam banyak gerakan ekumenis dunia.

Ide dan pemikirannya tentang bagaimana gereja harusnya bersikap di tengah masyarakat yang majemuk, serta seimbang dalam menyuarakan keadilan dan perdamaian.

Demikian pula peran dan usulan yang ia ajukan terkait pentingnya kesetaraan dan dialog yang terbuka antar umat beragama di Indonesia.

Serta peran yang bisa dikerjakan lembaga keagamaan bagi perkembangan demokrasi dan kemanusiaan.

Refleksinya segar dan tajam serta menyorot hal-hal esensial terkait penghayatan iman Kristiani di tengah zaman yang terus berubah.

Disiplin yang diterapkan di keluarganya  sejak kecil, studi teologia yang digelutinya di STT Jakarta hingga Universitas Heidelberg Jerman juga menempanya menjadi pemikir terkemuka.

Aktivitasnya di kegiatan ekumenis dunia sejak masih muda, hingga pengalaman praksisnya memimpin gereja dan lembaga gerejawi memberi andil besar pada kedalaman ide dan pemikiran yang diwacanakannya.

Kini SAE Nababan sudah berpulang ke pangkuan Maha Kuasa. Tapi teladan dan pemikirannya sangat layak untuk terus diangkat untuk dipertajam dan digeluti oleh generasi terkini.

(cr3/tribun-medan.com)

Sumber: Tribun Medan
Halaman 3 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved