Pohon Mangga Berumur 50 Tahun Milik ASN Pemko Binjai Keluarkan Asap, Begini Penampakannya

Asap yang menguar dari jamur terlihat jelas, baik itu pada siang hari ataupun malam tiba. Begini penjelasan ilmiahnya.

Penulis: Satia | Editor: Randy P.F Hutagaol
Tribun-medan.com/HO
Sebuah jamur yang tumbuh di pohon mangga, milik Supandi warga Jalan Nangka, Dusun VII Desa Suka Maju, Kecamatan Binjai Barat, Kota Binjai, tidak seperti hal biasanya, Jumat (14/5/2021). (Tribun-medan.com/HO) 

TRIBUN MEDAN.COM, BINJAI - Sebuah jamur yang tumbuh di pohon mangga, milik Supandi warga Jalan Nangka, Dusun VII Desa Suka Maju, Kecamatan Binjai Barat, Kota Binjai, tidak seperti hal biasanya, Jumat (14/5/2021).

Jamur ini terlihat biasa saja seperti tumbuhan lainnya. Akan tetapi, jamur yang tumbuh di pekarangan rumah Supandi mengeluarkan asap.

BACA BERITA LAINNYA

BIRGALDO Sinaga Meninggal Dunia, Ini Pengakuan Sang Pegiat Media Sosial sebelum Berpulang Selamanya

Sebuah jamur yang tumbuh di pohon mangga, milik Supandi warga Jalan Nangka, Dusun VII Desa Suka Maju, Kecamatan Binjai Barat, Kota Binjai, tidak seperti hal biasanya, Jumat (14/5/2021). (Tribun-medan.com/HO)
Sebuah jamur yang tumbuh di pohon mangga, milik Supandi warga Jalan Nangka, Dusun VII Desa Suka Maju, Kecamatan Binjai Barat, Kota Binjai, tidak seperti hal biasanya, Jumat (14/5/2021). (Tribun-medan.com/HO) (Tribun-medan.com/HO)

Asap yang menguar dari jamur terlihat jelas, baik itu pada siang hari ataupun malam tiba.

Ukuran jamur selebar dua telapak tangan orang dewasa berbetuk oval.

Warnanya kecoklatan tua menempel, dan diperkirakan usianya kurang lebih satu tahun.

"Jamur ini kami sebut jamur kayu karena tumbuh di pohon kayu yang mati. Awalnya ukurannya kecil lambat laun berkembang, sekarang semakin besar. Usianya satu tahunan," kata Supandi saat ditemui, Tribun Medan.

Dalam ulasan Wikipedia, tumbuhan ini disebut jamur papan atau dalam bahasa latinnya disebut Genoderma.

Jamur tumbuh seiring dengan pohon mangga yang mati setahun lalu.

Sebuah jamur yang tumbuh di pohon mangga, milik Supandi warga Jalan Nangka, Dusun VII Desa Suka Maju, Kecamatan Binjai Barat, Kota Binjai, tidak seperti hal biasanya, Jumat (14/5/2021). (Tribun-medan.com/HO)
Sebuah jamur yang tumbuh di pohon mangga, milik Supandi warga Jalan Nangka, Dusun VII Desa Suka Maju, Kecamatan Binjai Barat, Kota Binjai, tidak seperti hal biasanya, Jumat (14/5/2021). (Tribun-medan.com/HO) (Tribun-medan.com/HO)

Pohon tersebut berjenis mangga udang, buahnya berukuran kecil namun miliki rasa yang sangat manis. Pohon mangga ini telah hidup selama lima puluh tahun lebih.

"Usia pohon mangganya sudah lima puluh tahun lebih, sebelum mati," ungkap ASN Pemko Binjai itu.

Pertama kali asap yang keluar dari jamur itu dilihat oleh salah seorang keluarga yang bersilaturahmi di kediaman Supandi pada 5 Mei 2021, sebelum idul fitri 1442 Hijrah.

"Ada saudara datang berkunjung, dia yang lihat pertama asap keluar dari jamur," sebutnya.

Ketika itu, sambung guru SD Negeri 027962 Bandar Silemba menceritakan, keluarganya yang berkunjung tengah duduk diteras depan rumah pada malam hari. Sekitar pukul 20.30 WIB, mereka terkejut, terlihat ada asap yang cukup tebal keluar dari jamur.

Melihat asap seperti orang merokok itu, keluarga panik, apakah pohon mangga tersebut yang terbakar.

"Awalnya mereka panik, dipikir pohon itu terbakar. Tapi bingung kok bisa terbakar, apinya dari mana," terangnya.

Lalu mereka secara bersamaan melihat jamur dari dekat, dan bingung melihat adanya asap keluar dari ujung bagian tumbuhan tersebut. Sontak, kejadian ini menghebohkan seisi rumah, yang langsung keluar menyaksikan jamur itu.

"Kami gak tau kok bisa ada asap muncul dari jamur itu, entah apa penyebabnya yang tidak ada api," katanya heran.

Keesokannya, pada siang hari, Supandi juga melihat asap masih keluar dari jamur tersebut. Tidak lama, kata dia waktu jamur mengeluarkan asap berkisar 10-15 menit.

"Kadang asapnya muncul, kadang juga tidak. Waktunya gak bisa ditentukan, bisa siang juga bisa malam. Kadang sampai lama, kadang juga sebentar saja," ungkapnya.

Kejadian seperti ini juga pernah terjadi di Indonesia, tepatnya di Bali.

Dilansir dari Tribun Bali, Dosen Biologi Universitas Pendidikan Ganesha (Undiksha), Dr Ni Lih Putu Manik Widiyanti Ssi MKes mengatakan, jamur itu tidak mengeluarkan asap, tetapi bibit perkembangbiakan jamur atau disebut spora.

Kalau dilihat itu (asap) adalah spora, karena spora diterbangkan angin maka terlihat seperti asap,” kata Widiyanti.
Jamur akan mulai mengeluarkan spora ketika usianya telah matang.
Spora itu akan menyebar dan akan menjadi bibit-bibit jamur baru.

“Contohnya pada jamur tempe, kalau sudah matang akan menghasilkan spora di dalam sporanium, makanya tempe kalau terlalu lama akan berwarna hitam,” ucapnya.

(Wen/Tribun-Medan.com)

Sumber: Tribun Medan
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved