Intip Potret Suku Ngalum yang Tinggal di Pegunungan Bintang, Dituduh Jadi Mata-mata TNI
Suku Ngalum termasuk salah satu dari 7 suku yang bermukim di hutan wilayah Kabupaten Pegunungan Bintang
Bahkan kepercayaan terhadap adanya penciptaan manusia pertama di puncak gunung Aplim-Apom pun dipercayai juga oleh masyarakat suku yang lainnya di Pegunungan Bintang.
Nenek moyang mereka diciptakan oleh Atangki. Atangki adalah penyebutan dalam bahasa suku Ngalum untuk menyebut Sang Maha Pencipta. Yang sekarang kita kenal sebagai Allah.
Dengan demikian, kita bisa menarik kesimpulan, bahwa masyarakat suku Ngalum bukanlah orang-orang yang berpindah-pindah tempat atau orang-orang yang datang dari tempat lain dan menetap di Pegunungan Bintang.
Mereka adalah masyarakat asli (pribumi) negeri Aplim-Apom yang mempunyai tanah, hak ulayat, dan sudah bersahabat dengan alam sekitar.
Mereka mempunyai budaya (adat-istiadat) sebagai identitas. Ciri khas manusia Ngalum Ok.
Sayangnya, kedamaian Suku Ngalum terusik oleh aktivitas Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) Papua yang menyebut diri mereka adalah TPNPB OM Komando Daerah Pertahanan (KODAP) Ngalum Kupel.
Pimpinan KKB Ngalum Kupel ini, Lamek Taplo.
Keberadaan awal KKB Ngalum Kupel saat pendeklarasian kodap pertahanan usai memperoleh senjata dan amunisi dari Helikopter MI-17 milik TNI AD yang jatuh pada tahun 2019.
Baca juga: Manisnya Ucapan BCL ke Ariel NOAH, Maia Estianty Langsung Bereaksi: Udah Ketemu Ama Cintanya?

Ketika itu, helikopter MI-17 milik TNI AD yang hilang kontak sejak 18 Juni 2019 akhirnya ditemukan pihak keamaanan. Namun, seluruh senjata sudah lenyap.
Pada Selasa (18/5/2021) rombongan Satgas Pamrahwan Yonif 310/KK dan Yonif 403/WP berjumlah 12 personel diadang KKB saat melintas di jembatan kayu 2, Kampung Yapimakot, Distrik Serambakon, Pegunungan Bintang.
Kontak tembak antara TNI dan KKB Ngalum Kupel. Dalam peristiwa ini, empat prajurit mengalami luka tembak di kaki.
Pada 16 Februari 2020, KKB Ngalum Kupel pimpinan Lamek Taplo memberikan pernyataan keras yang mengancam warga Papua.
"TPNPB OPM KODAP Ngalum Kupel mengeluarkan Peringatan Keras Kepada Orang Asli Papua dari Suku Ngalum di Kabupaten Pegunungan Bintang yang mana menjadi agen intelejen Indonesia segera berhenti dari kegiatan sebagai agen militer dan Polisi Indonesia."

"Kami juga memberikan penggantian kepada Orang Asli Papua dari Suku Ngalum di Kabupaten Pegunungan Bintang yang mana telah dan sedang mencari makan-minum dengan Pemerintah Negara Kolonial Republik Indonesia (NKRI) di Markas Kami, maka kami tidak pandang entah engkau tokoh adat kah? Atau tokoh pemudah kah? Atau tokoh agama kah?
Dan tokoh siapa pun segera berhenti, jangan pengkhianat Bangsa Papua, namun biarkan militer dan Polisi Indonesia datang sendiri, meminta datang dalam keadaan hidup kembali pulang mayat," tulis pernyataan TPNPB OPM.
"Orang Asli Papua dari suku Ngalum di Kabupaten Pegunungan Bintang khusus dan juga Orang Asli Papua pada saat di seluruh wilayah Papua Barat yang ada di birokrasi Negara Kesatuan Republik Indonesia berharap dapat berbicara untuk Mempertahankan NKRI, dan dalam hal ini khususnya untuk Kabupaten Pegunungan Bintang kami TPNPB OPM Tidak akan kompromi."
Menurut Lamek Taplo, TPNPB OPM memiliki agen rahasia yang tersebar di seluruh Kabupaten Pegunungan Bintang, yang menjadi wilayah operasi Adalah daerah KODAP Ngalum Kupel.
"Jika Perang terjadi kemudian di Kabupaten Pegunungan Bintang antara Pasukan TPNPB dan Militer Indonesia, maka Kita Perlu menyampaikan bahwa ini bukan untuk meminta makanan atau minuman, tetapi untuk meminta kebebasan atau Papua Merdeka Penuh dari Putusan oleh Pemerintah Kolonial Republik Indonesia," lanjut Lamek Taplo, komandan KKB Ngalum Kupel.
"Kami adalah Penduduk Asli Papua dari suku Ngalum di Kabupaten pegunungan bintang, Papua yang telah mengenal budaya perang sejak nenek moyang kami ada di sana, sebelum orang kulit putih datang, kemudian kami sampaikan kepada Pasukan Keamanan Indonesia (TNI / POLRI) yang jika Anda datang ke Markas Besar kami, kami siap menerimanya di semua wilayah Kabupaten Pegunungan berbintang, dan ingat bahwa itu adalah wilayah kami TPNPB-OPM, oleh karena itu kami akan menjaganya dari udara atau jalan," tutup Lamek Taplo yang memiliki pangkat Brigjen dalam jajaran pasukan TPNPB OPM.

(*/ Tribun-Medan.com)
Sumber: Fotokita