Gerebek Layanan Rapid Tes Lap Merdeka
Karyawan Menduga Ada yang Iri Lihat Layanan Rapid Test Lapangan Merdeka Ramai
"Ini banyak yang iri. Biasalah iri-irian karena banyak warga atau pasien yang datang ke tempat kami. Bisa jadi kan," katanya.
Laporan Wartawan Tribun Medan, Goklas Wisely
TRIBUN-MEDAN.com, MEDAN - Layanan Rapid Tes Antigen Drive Thru yang digelar di Lapangan Merdeka, Kota Medan, Sumatra Utara, digerebek kepolisian, Selasa (25/5/2021) sore.
Saat Tribun Medan mengunjungi lokasi, penanggungjawab penyelenggaraan Rapid Tes Antigen Drive Thru tersebut menjelaskan tidak hadir saat terjadi penggerebekan oleh kepolisian. Namun ia mengaku heran kenapa kepolisian bertindak demikian.
"Padahal keseharian kami seperti ini saja. Selama tiga bulan ini beroperasi kami engga ada masalah. Tidak tahu, kok tiba-tiba hari ini ada penggerebekan," sebut pria yang tidak ingin disebutkan namanya.
"Ini banyak yang iri. Biasalah iri-irian karena banyak warga atau pasien yang datang ke tempat kami. Bisa jadi kan," sambungnya.
Dia mengatakan padahal pihaknya sudah langsung mendapatkan izin dari gugus tugas penanganan Covid-19, bahkan dari gubernur langsung. Selain itu, warga yang datang ke lokasi untuk melakukan Rapid Tes Antigen juga cukup banyak.
"Satu hari mau 700 orang untuk Rapid Tes Antigen dan tidak pernah ada masalah. Itu masih satu tempat, lanjutnya, belum di tiga lokasi lainnya. Misalnya ada dua di Lapangan Merdeka, Bandara Kualanamu dan Wings Hotel," ujarnya.
Biaya untuk Rapid Tes Antigen Drive Thru di Lapangan Merdeka sekitar Rp 150.000.
"Kami dari awal buka, sebelum kejadian Kimia Farma itu semua alat kami selaku ditunjukkan ke warga bahwa semuanya masih baru dan dibuka di depan pasien," tegasnya.
"Kami engga salah. Kami yakin enggak salah sih," lanjutnya.
Kanit Tipidsus Satreskrim Polrestabes Medan, AKP Aryya Nusa Hindrawan mengatakan sampai saat ini legalitas dari pihak penyelenggara masih dalam penyelidikan lebih lanjut.
Saat ditanya apakah alat - alat yang diamankan akan dibawa ke Polrestabes Medan, ia membenarkannya dan hanya beberapa peralatan yang diangkut.
"Kalau dugaan sementara pelanggaran protokol kesehatan. Untuk penyelengara kami himbau agar tidak dibuka dulu," sebutnya.
Saat ditanyakan apakah operasi kepolisian tersebut pengembangan vaksin jual beli di Polda Sumut? Ia menyebutkan sementara masih selidiki.
"Alat yang diamankan Rapid Tes Antigen dan limbahnya," tegasnya.
Tampak juga petugas mengamankan beberapa kotak yang diduga merupakan alat rapid tes serta tong berwarna biru yang diduga berisikan limbah rapid tes. Sampai saat ini lokasi tersebut pun ditutup sementara. (cr8/tribun-medan.com)