News Video

Ada Motif Dendam di Balik Pembunuhan Guru SD di Toba dengan 24 Tikaman, Pelaku Diduga Sakit Hati

Dua dari tiga tersangka pembunuhan guru SD di Desa Lumban Lobu, Kecamatan Bonatualunasi, Kabupaten Toba telah ditangkap

Penulis: Maurits Pardosi | Editor: M.Andimaz Kahfi

Ada Motif Dendam Dibalik Pembunuhan Guru SD di Toba dengan 24 Tikaman, Pelaku Diduga Sakit Hati

TRIBUN-MEDAN.COM, BALIGE - Dua dari tiga tersangka pembunuhan guru SD di Desa Lumban Lobu, Kecamatan Bonatualunasi, Kabupaten Toba dan telah digelar konferensi pers pada Jumat (28/5/2021).

Melihat adanya 24 luka tusukan yang tersebar di seluruh tubuh korban, Kapolres Toba AKBP Akala Fikta Jaya masih mendalami kasus tersebut apakah ada dendam para tersangka terhadap korban Marta boru Butarbutar.

"Kalau hal itu masih kita dalami lagi," ujar Kapolres Toba AKBP Akala Fikta Jaya pada Jumat (28/5/2021).

Lebih lanjut, ia menjelaskan dua tersangka yakni Rikki Tambunan (24) dan DN (16) merupakan warga kecamatan Porsea.

"Untuk kedua tesangka ini, yakni YPT (24) beralamat di Kecamatan Porsea, Kabupaten Toba. Tersangka DN (16) beralamat di Kecamatan Porsea," tuturnya.

"Sementara yang satu masih sebagai DPO. Itu alamatnya di Desa Lumban Lobu dan berdekatan atau bertetangga dengan korban," sambungnya.

Menurutnya, tersangka JH adalah pembuat rencana awal pencurian di rumah korban.

"Kalau untuk itu ini kan bersama. Rencana awak muncul dari JH sendiri. Tapi ini masih kita perdalam lagi," sambungnya.

"Kami turut berdukacita atas kejadian ini. Dan kami mohon, agar keluarga tetap tabah dan semoga DPO ini bisa kita ungkap dan tangkap," pungkasnya.

24 Luka Tikaman

Penyidik kepolisian mengintensifkan penyelidikan kasus pembunuhan sadis guru Sekolah Dasar (SD) Martha Elisabeth Butarbutar.

Kasubbag Humas Polres Toba Iptu Bungaran Samosir menjelaskan, hingga kini pihaknya masih mengumpulkan data-data dari lapangan.

"Kasusnya masih dalam penyelidikan dan pengembangan. Untuk selanjutnya, personel Satreskrim akan mendalami kasus dan melakukan pengumpulan data dan informasi di Tempat Kejadian Perkara (TKP)," ujar Iptu Bungaran Samosir, Selasa (25/5/2021).

Terkait kabar CCTV yang berada di lokasi, pihak kepolisian menyatakan telah memastikan bahwa ternyata hanya sebuah saklar listrik.

"Soal CCTV tersebut enggak ada. Yang itu saklar, pengatur lampu hidup dan mati pakai cahaya sinar," terangnya.

Kasus kematian tragis Martha Butarbutar ini sempat menghebohkan warga Desa Lumban Lobu.

Kasat Reskrim Polres Toba AKP Nelson Sipahutar terjun langsung ke TKP untuk mengusut kasus pembunuhan tersebut.

Kepolisian juga telah membawa jasad korban ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Porsea untuk visum. Selanjutnya jasad korban dibawa ke Rumah Sakit Djasamen Saragih di Pematangsiantar untuk diautopsi.

Berdasarkan hasil visum dan autopsi, ada 24 luka tusukan yang dialami korban.

"Kita masih melakukan proses penyelidikan, dan kami sudah melakukan olah TKP. Dan juga mencari saksi-saksi yang mengetahui dan kami akan langsung melakukan penyidikan dan penangkapan pelaku," tutur AKP Nelson Sipahutar.

Hasil sementara penelusuran kepolisian, ditemukan dugaan jejak kaki pelaku di sekitar areal rumah korban.

"Di sekitar rumah ini juga, kita temukan ada jejak para pelaku dari keterangan saksi-saksi yang ada di sekitar rumah korban ini," pungkasnya.

(cr3/tribun-medan.com)

Sumber: Tribun Medan
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved