Viral Medsos
Viral Video Siswi SMP Setengah Telanjang Open BO dengan Tarif Rp 200 Ribu, Kini Diamankan Polisi
Dalam video berdurasi 6 detik yang beredar di media sosial, tampak terlihat perempuan itu dalam kondisi setengah bugil.
TRIBUN-MEDAN.COM - Kasus siswi SMP di Tasikmalaya yang video setengah bugilnya viral mengaku ketagihan seks dan sering berhubungan badan.
Bahkan, dalam sepekan, ia mengaku bisa dengan 5 orang laki-laki berbeda.
Hal itu diungkapkan Ketua Komisi Perlindungan Anak Indonesia Daerah (KPAID) Kabupaten Tasikmalaya Ato Rinanto, sesuai hasil keterangan dari para pemeran video tersebut selama ini yang masih berstatus anak-anak.
Diduga akibat kurangnya pengawasan orangtua yang tak membatasi akses internet dan diduga pengaruh video porno yang sekarang ini mudah diakses lewat ponsel.
"Ini sangat miris sekali dan video ini menjadi preseden buruk yang terjadi dalam pergaulan di kalangan usia anak-anak selama ini. Sesuai keterangan pelaku perempuan, akibat sering menonton film porno mengaku ketagihan seks. Sampai mengaku berhubungan suka sama suka dan sepekan bisa berhubungan badan dengan 5 pria berbeda-beda. Jadi bukan hanya pria dalam video yang viral itu," jelas Ato kepada yang dikutip dari Kompas.com, Minggu (30/5/2021).
Ato pun menyayangkan adanya kejadian tersebut.
"Ini sangat miris sekali dan video ini menjadi preseden buruk yang terjadi dalam pergaulan di kalangan usia anak-anak selama ini," ungkapnya.
Terkait dengan itu, ia pun meminta kepada orangtua untuk mengawasi anaknya dalam menggunakan ponsel agar kejadian serupa tidak terjadi.
Tak hanya itu, sambungnya, peran orangtua untuk memantau pergaulan anak juga diperlukan.
"Ini tentunya peran orangtua sangat penting. Ini menjadi hal yang sangat penting menjadi perhatian kita semua supaya tak terjadi lagi hal serupa di kalangan anak-anak. Paling utamanya adalah perempuan," ujarnya.
Saat ini, pria dan perempuan yang diduga sebagai video setengah bugil yang viral masih diperiksa polisi.
Polisi masih mencari motif dan tujuan mereka membuat video tersebut.
"Sampai sekarang motif atau tujuan para pembuat video itu masih belum bisa disimpulkan. Soalnya, kita masih dalami dengan pemeriksaan lebih lanjut," Kepala Satuan Reserse Kriminal (Satreskrim) Polreskab Tasikmalaya AKP Hario Prasetyo Seno kepada wartawan di ruang kerjanya, Sabtu.
Kata Hario, kasus ini berawal dari pihaknya mendapat laporan dari masyarakat adanya video seorang perempuan menawarkan diri dengan kondisi setengah bugil.
Mendapat laporan itu, pihaknya kemudian melakukan penyelidikan dan penyidikan hingga perempuan dan seorang pria yang ada di dalam video itu diamankan.
"Keduanya, si pria dan wanitanya itu masih di bawah umur," ungkapnya.
Viral di Media Sosial
Sebelumnya diberitakan, warga Tasikmalaya, Jawa Barat, digegerkan dengan beredarnya sebuah video seorang remaja wanita yang menjajakkan dirinya.
Dalam video berdurasi 6 detik yang beredar di media sosial, tampak terlihat perempuan itu dalam kondisi setengah bugil.
Perempuan yang terlihat bersama seorang teman pria itu kemudian menawarkan jasa seks dengan dengan tarif Rp 200.000.
"Videonya diduga awalnya beredar di Tanjungjaya dan kemudian jadi menyebar," kata Ketua KPAID Kabupaten Tasikmalaya, Ato Rinanto.
Kata Ato, setelah ditelusuri ternyata pelaku dalam video mesum itu merupakan siswi sekolah menengah pertama (SMP).
"Anak perempuannya masih berstatus siswi kelas IX salah satu SMP," ujarnya kepada wartawan, Sabtu, (29/5/2021).
"Awalnya kami mendapati ada laporan dari penggiat pendidikan beredar video setengah bugil perempuan yang masih di bawah umur bersama teman prianya di wilayah Kabupaten Tasikmalaya. Setelah ditelusuri ternyata anak perempuannya masih berstatus siswi kelas IX salahsatu SMP. Dari tayangan video berdurasi 6 detik tersebut hanya pemeran perempuan berkata ' sini open BO 200' saja," jelas Ketua KPAID Kabupaten Tasikmalaya, Ato Rinanto kepada wartawan di Mako Polreskab Tasikmalaya, Sabtu (29/5/2021).
Setelah beredarnya video tersebut, Ato kemudian melaporkannya ke Unit Perlindungan Perempuan Anak (PPA) Satreskrim Polres Tasikmalaya.
Polisi yang mendapat laporan itu langsung bergerak cepat hingga berhasil mengamankan dua pelaku yang ada dalam video mesum tersebut.
Dengan kejadian ini, Ato berharap semua orangtua lebih mengawasi pemakaian gadget anak supaya hal serupa tak terulang kembali.
Hal ini, tentunya peran orangtua sangat vital dan diharapkan selalu memantau pergaulan anak dan tak terlalu diberikan kebebasan yang berlebihan.
"Ini tentunya peran orangtua sangat penting. Ini menjadi hal yang sangat penting menjadi perhatian kita semua supaya tak terjadi lagi hal serupa di kalangan anak-anak. Paling utamanya adalah perempuan," ujar Ato.
KPAID pun tentunya sangat berkonsentrasi dalam kasus ini karena berdampak luas terutama faktor pendidikan anak dan norma-norma selama ini.
Sehingga, hak-hak anak pun bisa ditegakkan tapi di sisi lain akan memberikan edukasi ke anak-anak lainnya supaya tak tergoda dengan hal yang sama.
"Ini sangat penting sekali pendidikan anak, pendidikan agama dan penerapan norma-norma selama ini. Kita pun selama ini mengamankan para pelaku di rumah aman KPAID untuk permasalahan psikis yang dialaminya akibat kejadian yang menimpanya," jelasnya.
(*/tribun-medan.com)