Ternyata Ini Penyebab Pasangan Pengantin Baru yang Tewas Tergorok di Kamar saat Subuh

Terkait tewasnya pasangan pengantin baru di Aceh, tepatnya di Dusun Peutuha Bahron, Desa Cot Jabet, Kecamatan Gandapura Bireuen.

Editor: AbdiTumanggor
Facebook via serambi Indonesia
FAKTA PENYEBAB Tewasnya Pasangan Pengantin, Polisi Temukan Obat Kuat dan Pisau Silet, Kronologinya. 

TRIBUN-MEDAN.COM - Terkait tewasnya pasangan pengantin baru di Aceh, tepatnya di Dusun Peutuha Bahron, Desa Cot Jabet, Kecamatan Gandapura Bireuen.

Diketahui, pasangan pengantin baru tewas di Aceh tersebut bernama Abdul Karim (34), dan istrinya, Kartini (34).

Ayah orang tua mempelai wanita kaget, melihat pasangan pengantin baru tewas kondisi sangat mengenaskan.

Sang ayah kaget banyak darah dileher anaknya.

Namun, kasus sepasang pengantin baru tewas di kamarnya sudah menemui titik terang, meski motifnya belum diketahui.

Abdul Karim dan istrinya Kartini tewas dengan leher tergorok.

Kini, Polisi temukan fakta, Abdul Karim bunuh istrinya terlebih dahulu, sebelum dia juga mengakhiri hidupnya seperti istrinya.

Padahal pasangan pengantin baru ini baru saja menggelar pesta perkawinan.

Foto perkawinan sepasang pengantin baru yang kemudian meninggal dengan leher tergorok. Sepasang pengantin yang sudah meninggal itu diduga yang sebelah kiri atau yang sudah dilingkari. (Facebook)

Keduanya tewas di kamar rumah milik orang tua Kartini.

Kasus keduanya ditemukan meninggal dengan leher tergorok.

Kejadian terjadi pada Kamis (3/6/2021) lalu usai Subuh.

Kini menemukan titik terang.

Kapolres Bireuen AKBP Taufik Hidayat melalui Kasat Reskrim Polres Bireuen AKP Fadila Aditya Pratama mengatakan, dari hasil penyelidikan dan olah tempat kejadian perkara (TKP), dalam kasus ini duluan istri (Kartini) meninggal dunia.

Satu jam kemudian baru suaminya Abdul Karim meninggal dunia.

Kasat Reskrim menyebutkan identitas korban meninggal bernama Kartini binti M Hasan (34), tenaga honorer warga Desa Cot Jabet, Gandapura.

Sedangkan suaminya bernama Abdul Karim (34), buruh warga Desa Meuraxa, Meureudu, Pidie Jaya.

Menyangkut kronologi kejadian, Kasat Reskrim mengatakan, awalnya kepala desa mendatangi Polsek Gandapura melaporkan ditemukan suami istri meninggal dunia di kamarnya berlumuran darah.

Selanjutnya Kapolsek Gandapura berkoordinasi dengan Kasat Reskrim, Kaur Ident, Kanit Pidum serta Tim Opsnal berangkat ke lokasi.

Kemudian Kapolsek Gandapura dan anggota bersama Kasat Reskrim dan anggotanya datangi Tempat Kejadian Perkara (TKP).

Setibanya di TKP ditemukan korban dan pelaku sudah meninggal dunia.

Kemudian polisi segera melakukan olah tempat kejadian perkara atau TKP, pencarian saksi, bukti atau petunjuk.

Hasil olah TKP dan keterangan saksi

Dari hasil olah TKP diketahui, telah terjadi tindak pidana pembunuhan terhadap Kartini yang dilakukan oleh suaminya sendiri, yaitu Abdul Karim.

Dugaan itu ujar Kasat Reskrim berdasarkan pertama, dilihat kaku mayat korban yang diduga sudah meninggal sekitar pukul 04.00 WIB atau satu jam sebelum diketahui.

Sedangkan pelaku (suami) baru saja meninggal dunia saat warga datang dan ditemukan satu buah silet SDI di tangan kanan pelaku.

Selain itu kata Kasat Reskrim, juga dikuatkan dan berdasarkan keterangan saksi M Hasan Ali (bapak korban) dan saksi Ti Hasanah (ibu korban).

Dugaan itu karena sekitar pukul 04.00 WIB, kedua saksi ayah dan ibu korban berada dalam satu rumah dengan korban.

Namun berbeda kamar dan sempat mendengar suara korban (anaknya) memanggil ayah dua kali.

Ketika mendengar panggilan dari anaknya, M Hasan mengetuk pintu kamar, akan tetapi menantunya menjawab bahwa korban hanya sedang mengigau.

Kemudian M Hasan kembali dan duduk di ruang tamu, sekitar 10 menit kemudian M Hasan Ali tidak mendengar suara apa-apa lagi, maka ia keluar rumah dan mendobrak jendela kamar korban.

Setelah didobrak, melihat korban dan pelaku sudah berlumuran darah.

Kemudian ibu korban memberitahukan kejadian tersebut kepada Musnaidir, seorang keluarga dekat.

Selanjutnya Musnaidir datang ke rumah dan langsung mendobrak pintu kamar serta ditemukan korban sudah meninggal dunia.

Sedangkan pelaku masih bernafas (sekarat), tidak lama kemudian meninggal dunia.

Kasat Reskrim mengatakan, dari hasil olah TKP, keterangan saksi, dan petunjuk bahwa pelaku melakukan pembunuhan terhadap korban diduga dengan cara menggorok leher korban dengan menggunakan silet SDI.

Setelah korban meninggal dunia, pelaku melakukan bunuh diri menggorok leher sendiri juga menggunakan silet SDI tersebut.

Selanjutnya kedua korban dibawa ke Puskesmas Gandapura, kemudian dibawa ke RSUD dr Fauziah Bireuen.

Masih pengantin baru

Seperti diberitakan sebelumnya pasangan suami istri (Pasutri) bernama Abdul Karim (34), asal Meureudu, Pidie Jaya dan istrinya bernama Kartini (34) asal Cot Jabet, Gandapura Bireuen ditemukan meninggal.

Keduanya meninggal kondisi leher tergorong di kamar rumah orang tua Kartini di Desa Cot Jabet, Kecamatan Gandapura, Kabupaten Bireuen, Kamis (3/6/2021) lalu seusai Subuh.

Keduanya masih pengantin baru karena baru dua minggu lalu melangsungkan pesta perkawinan.

Informasi diperoleh Serambinews.com sekitar 05.00 WIB, orang tua Kartini bernama Hasan (66) mendengar ada suara seperti suara mengigau.

M Hasan kemudian mendekati kamar anaknya yang tergolong luas itu.

M Hasan kemudian mendekati pintu kamar dan menanyakan ada apa dan meminta anaknya untuk membuka kamar.

Berhubung pintu kamar tidak dibuka, maka ia keluar rumah dan mendobrak jendela samping, dengan senter di

tangan ia melihat banyak darah di leher suami anaknya (Abdul Karim).

M Hasan bergegas memberitahukan tetangga dan keluarga lainnya.

“Saat itu saya mendengar suara seperti orang mengigau, saya ke pintu dan meminta pintu dibuka, pintu tidak dibuka, saya keluar dan merusak jendela.

Ketika saya lihat saat saat menyenter, banyak darah di leher anak saya dan suami anak saya,” ujarnya.

M Hasan panik dan sejumlah warga berdatangan termasuk keluarga lainnya, setelah kamar dibuka keduanya diduga sudah meninggal dunia.

Informasi musibah tersebut disampaikan kepada kepala desa dan meneruskan ke Polsek Gandapura.

“Saya mendapat informasi dari keluarga korban dan segera menghubungi Polsek Gandapura,” ujarnya Maulidar, Keuchik Desa Cot Jabet, Gandapura Bireuen.

Tim medis dari Puskesmas Gandapura bersama PMI Ranting Gandapura bawa keduanya yang sudah meninggal dunia dengan luka gorok di leher ke RSUD dr Fauziah Bireuen.

Direktur RSUD dr Fauziah Bireuen, dr Amir Addani M Kes mengatakan, kedua korban dibawa dari Gandapura dan akan di visum oleh dokter forensik.

Kedua mayat dibalut plastik di kamar mayat rumah sakit tersebut, tim dari Polsek Gandapura, Polres Bireuen sudah turun ke rumah korban dan sudah memasang police line di rumah tersebut.

Kapolres Bireuen, AKBP Taufik Hidayat SH SIK dan anggotanya serta Kapolsek Gandapura, Ipda Safrizal Ariga SH bersama anggotanya sudah turun ke rumah korban.

Kapolres Bireuen AKBP Taufik Hidayat SH SIK MSi melalui Kasat Reskrim AKP Fadila Aditya Pratama SIK kepada Serambinews.com, mengatakan tim sedang melakukan penyelidikan di lokasi kejadian.

"Kami sedang menyelidiki, memintai keterangan dari sejumlah saksi," ujarnya.

Baca juga: FAKTA PENYEBAB Tewasnya Pasangan Pengantin, Polisi Temukan Obat Kuat dan Pisau Silet, Kronologinya

Baca juga: Kronologi Suami Bunuh Selingkuhan Istri di Kamar, Awalnya Terdengar Suara Kasur Berdenyit-denyit

(TribunLampung.co.id/Serambinews.com)

Artikel ini telah tayang di TribunLampung.co.id dengan judul "Pengantin Baru Tewas di Kamar, Sang Suami Sempat Balas Panggilan Mertua"

Sumber: Tribun Lampung
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved