CERITA Gadis ABG Cantik yang Baru Lulus SMA Open BO di Hotel, Tak Sungkan Ungkap Tarifnya
Mengejutkan pengakuan dua ABG perempuan yang baru lulus SMA saat diamankan petugas Satpol PP di sebuah hotel di Kota Tangerang.
TRIBUN-MEDAN.COM - Mengejutkan pengakuan dua ABG perempuan yang baru lulus SMA saat diamankan petugas Satpol PP di sebuah hotel di Kota Tangerang.
Keduanya sedang open BO.
Arti BO atau open BO adalah Booking Out atau bisa dibawa keluar, merupakan istilah yang biasanya digunakan dalam prostitusi online.
Dalam hal ini, Kasatpol PP Kota Tangerang, Agus Henra mengatakan sebelum melakukan penggerebekan, pihaknya menerima laporan dari masyarakat.
Kemudian timnya melakukan penggerebekan pada Kamis (10/6/2021) malam.
Benar saja, di dalam kamar hotel ditemukan 2 ABG perempuan yang diduga melakukan prostitusi.
Yang paling mengejutkannya, kata Agus, kedua ABG itu ternyata baru lulus SMA.
"Ya, didapati dua orang perempuan yang diduga melakukan praktik prostitusi. Mereka baru lulus. Keduanya menjajakan diri melalui aplikasi chat online. Keduanya baru pertama kali ketangkep sama kita," ujarnya.
Kini keduanya dibawa ke Dinas Sosial untuk pembinaan.

Ilustrasi Gadis ABG jadi PSK (IG)
Mengaku jadi tulang punggung keluarga
Gadis ABG itu mengaku menjadi tulang punggung keluarga dengan menjadikan dirinya sebagai Pekerja Seks Komersial (PSK).
Novi, bukan nama sebenarnya terjaring Satpol PP di sebuah hotel di kawasan Kecamatan Tangerang saat sedang malayani tamunya, Kamis (10/6/2021).
Saat diamakan Satpol PP Kota Tangerang, Novi terlihat santai.
Bahkan saat petugas hendak menelpon orangtuanya, Novi tak terlihat panik.
Novi mengatakan, ibunya sudah mengetahui profesinya menjadi wanita malam.
"Ya, sudah telepon saja enggak apa-apa kok. Mama tahu kok saya kerjaannya begini," kata Novi yang merupakan warga Kabupaten Tangerang.
Novi bercerita kepada petugas terpaksa menjajakan dirinya di hotel karena terhimpit ekonomi menjadi alasan utama Novi terjerumus ke bisnis lendir.
Terlebih orang tuanya juga sudah berpisah sejak lama.
"Orang tua sudah cerai, saya jadi tulang punggung keluarga gantiin ayah. Bayar makan, listrik, sama kebutuhan lain," jelas Novi.
Diceritakan Novi, hasil uang yang didapat dari menjajakan diri hampir seluruhnya dikirimkan untuk kebutuhan sehari-hari di rumah.
Ia mengaku hanya mengambil uang untuk makan dan jajan saja.
"Cuma ambil buat jajan sama makan aja, sisanya dikirim semua. Boro-boro untuk foya-foya," ujar Novi.
Disisi lain, Novi mengaku baru beberapa pekan menjalani profesi sebagai pekerja seks komersial tersebut lantaran terjebak dalam pergaulan bebas yang membuatnya kehilangan keperawanannya.
Berbeda dengan Novi, rekannya yang juga ikut terjaring razia saat itu terlihat ketakutan.
Adalah Yuni, bukan nama sebenarnya merengek ke petugas agar tidak menghubungi orang tuanya.
Yuni mengaku terpaksa menjadi PSK melalui aplikasi kencan lantaran masalah perut.
Terlebih pasca dinyatakan lulus dari salah satu SMA swasta di Kota Tangerang tahun ini, dirinya belum juga mendapatkan pekerjaan untuk memenuhi kebutuhannya.
"Lagi kayak gini bagaimana saya mau cari kerja. Ijazah saja saya belum ada baru lulus tahun ini. Pak maaf tolong jangan telepon orang tua saya, nanti mereka marah kalau tau," pinta Yuni kepada petugas Satpol PP Kota Tangerang.
Kedua remaja cantik ini melakukan open Booking Out (BO) melalui aplikasi kencan MiChat dan tidak sungkan membeberkan tarif kencannya.
Keduanya mengaku mengenakan tarif Rp 500 ribu short time (sekali main), hingga 1 juta-an long time. Namun, keduanya mengaku bisa negosiasi. Tergantung kesepakatan.
"Ya, pak. Saya menggunakan aplikasi MiChat, Pak. Biasanya 1 kali main tarifnya Rp 500 hingga Rp 800 ribu, Pak. Tapi kadang tergantung negosiasi," ucapnya.
Mereka mengaku belum lama ini melakukan open booking (BO) di sejumlah hotel.

Ilustrasi dua wanita ABG cantik jadi PSK (TribunKaltim.Co/HO/Tipiter Polres Balikpapan)
Dibawa ke Dinas Sosial
Sementara, Kabid Gakumda Satpol PP Kota Tangerang, Iwan Syarifudin membenarkan kalau kegiatan penegakan perda tentang larangan prostitusi di Kota Tangerang.
"Betul kami amankan dua orang terduga pelaku open BO yang diduga menyewa kamar untuk digunakan sebagai sarang prostitusi mereka," ungkap Iwan.
Kedua wanita ABG itu dibawa ke Dinas Sosial Kota Tangerang untuk dilakukan pembinaan.
Besar harapan setelah dibina tidak akan tercebur lagi ke dunia prostitusi online.
"Kita melakukan pembinaan dengan mengirim mereka ke dinas sosial. Jadi hanya teguran dulu," jelas Iwan.
Untuk hotel yang disinyalir digunakan untuk sarana prostitusi pihaknya akan melakukan penyegelan terhadap unit kamar tersebut.
"Sudah disegel ya, ada dua kamar yang terbukti digunakan sebagai sarana prostitusi. Masih dalam pemeriksaan," pungkasnya.
***

Wanita ABG cantik open BO via aplikasi Michat (Ilustrasi). (Istimewa)
Kasus Lainnya, Pria Bocah tak mau bayar usai pakai jasa PSK
Sementara itu, ada kejadian tak terduga di Kabupaten Subang, Jawa Barat.
Sudah pakai jasa Pekerja Seks Komersil (PSK), bocah 15 tahun babak belur lantaran tidak mau bayar.
Bocah berinisial W ini dikeroyok warga di kompleks Cikijing, Kabupaten Subang, Jawa Barat.
Karena hal tersebut, W harus dilarikan ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan.
Kejadian itu bermula setelah W memakai jasa PSK.
PSK tersebut mengadu W tidak mau membayar jasa esek-eseknya.
Hal itu dibernarkan seorang pemiliki warung remang-remang AN (45).
"Baru abis main (memakai jasa PSK). Si PSK-nya ngadu ke kita kalau orang yang booking enggak mau bayar," ujar AN kepada awak media di lokasi kejadian, Senin dini hari (7/6/2021).
Setelah mendengar pengaduan PSK tersebut, sejumlah pria warga yang ada di sekitar lokasi lantas mendatangi kamar W lalu menghajarnya hingga babak belur.
Kampung Cikijing yang berada di wilayah Patokbeusi Kabupaten Subang merupakan salah satu kompleks prostitusi di wilayah Pantura Kabupaten Subang.
Tidak diketahui pasti berapa jumlah uang yang harus W bayar setelah menyewa jasa PSK tersebut.
"Saya si enggak tahu pasti harga sewanya berapa kan yang deal-nya mereka berdua, kalau biasanya yah sekitar Rp 600 ribu," kata AN.
Berdasarkan informasi dari AN, kini Pabuaran Kabupaten Subang, Jawa Barat itu tengah dirawat di salah satu rumah sakit di wilayah Subang kota. (*)
Artikel telah tayang di TribunJakarta.com dengan judul:Pilu Gadis 17 Tahun Jadi PSK, Ternyata Tulang Punggung Keluarga: Boro untuk Foya-foya