Pembunuhan Sopir Taksi Online Wanita

TERNYATA Ini yang Membuat Chiw Yet Haw Mau Antar Penumpang Pria dari Medan ke Aceh

Setelah Chiw Yet Hau bertanya pada pelaku kenapa gelap sekali jalanan desa itu, korban dijerat dengan sabuk pengaman mobilnya.

Editor: Tariden Turnip
HO / Tribun Medan
TERNYATA Ini yang Membuat Chiw Yet Haw Mau Antar Penumpang Pria dari Medan ke Aceh. Sosok Chiw Yet Hau, warga Medan yang Ditemukan Tewas di Aceh 

TRIBUN-MEDAN.COM - AKHIRNYA terjawab kenapa sopir taksi online dari Medan Chiw Yet Haw (58) mau menerima orderan secara offline dari pria MYS (28) yang akhirnya merampok dan membunuhnya.

Jasad Chiw Yet Haw ditemukan di kawasan wisata Gunung Salak, Kecamatan Nisam Antara, Kabupaten Aceh Utara, 7 Juni 2021. 

Chiw Yet Haw dihabisi MYS (28) yang ternyata merupakan sindikat perampok sopir taksi online yang beroperasi di Aceh dan dua rekannya Y dan L.

MYS (28) sudah ditangkap 10 Juni 2021 sekitar pukul 00.30 WIB di Pasar Seulimeun, Kecamatan Seulimun, Kabupaten Aceh Besar.

“Dia ditangkap tim gabungan  Jatanras Polda Aceh dan Polres Lhokseumawe,” sebut  Kepala Divisi Humas Polda Aceh, Kombes Pol Winardy, Jumat (11/06/2021).

Pria asal Desa Laksamana, Kecamatan Jeumpa, Kabupaten Bireuen mengakui telah merampas mobil Chiw Yet Hau dan menjualnya.

Bersama tersangka disita barang bukti berupa kartu anjungan tunai mandiri, satu sepeda motor dan satu handphone.

“Uang sisa hasil penjualan Rp 16 juta turut disita. Mobil korban diambil dan dijual,” kata Winardy.

Ahoi suami mendiang Chiw Yet Hau mengatakan istrinya dimakamkan di pekuburan warga Tionghoa.

"Pemakamannya di pekuburan marga Ong," kata Ahoi di kediamannya Jalan Metal, Gang Sehat, Kecamatan Medan Deli, Sabtu (12/6/2021).

Disinggung mengenai kasus yang melanda istrinya, Ahoi mengaku baru tahu pelaku ditangkap polisi dari kerabatnya.

Sejumlah kerabat membaca informasi penangkapan pembunuh Chiw Yet Hau berinisial MYS alias MY dari media sosial. 

"Kalau dari polisi belum ada (disampaikan) tiga orang. Mereka hanya bilang lebih dari satu orang. Itu pun saya dapatkan informasinya dari saudara-saudara dan media sosial," ungkapnya.

Ahoi (sebelumnya disebut Ayung), suami Chiw Yet Hau, sopir taksi online Medan yang dibunuh perampok saat ditemui di kediamannya, Sabtu (12/6/2021).(TRIBUNMEDAN/GOKLAS WISELY)
Ahoi (sebelumnya disebut Ayung), suami Chiw Yet Hau, sopir taksi online Medan yang dibunuh perampok saat ditemui di kediamannya, Sabtu (12/6/2021).(TRIBUNMEDAN/GOKLAS WISELY) (TRIBUN MEDAN/GOKLAS WISELY)

Ia pun mengaku heran dengan kasus yang menimpa istrinya ini.

Sebab, kata Ahoi, tak pernah-pernahnya Chiw Yet Hau mau menerima penumpang laki-laki lebih dari satu. 

"Tapi ini kok bisa tiga orang. Itu yang saya heran," sebutnya.

Meski saat ini satu orang pelaku sudah ditangkap, Ahoi cuma bisa berharap polisi bisa menangkap dua pelaku lainnya.

Dari keterangan tersangka MYS, akhirnya terjawab kenapa Chiw Yet Hau mau menerima penumpang laki-laki lebih dari satu.

Ternyata tersangka MYS menghubungi nomor telepon Chiw Yet Hau yang didapatnya dari Y, pria asal Langsa, tersangka yang masih buron.

Tersangka Y mendapatkan nomor Chiw Yet Hau, karena pernah menggunakan kendaraan korban beberapa bulan lalu di Medan, Sumatera Utara.

Chiw Yet Hau menjemput MYS di Depan Kantor Imigrasi, Jalan Gatot Subroto, Kota Medan untuk berangkat ke Kota Langsa, Aceh. 

“Pada korban, MYS mengaku baru pulang dari Malaysia sebagai tenaga kerja di sana. Dia menelepon langsung tanpa lewat aplikasi. C mengenal Y, salah satu penumpangnya. Maka dia mau mengantarkan pelaku ke Langsa,” sebut Kepala Divisi Humas Polda Aceh, Kombes Pol Winardy, per sambungan telepon, Sabtu (12/6/2021).

Sepanjang perjalanan dari Medan ke Kota Langsa, Aceh, Chiw Yet Hau rajin mengirimkan laporan lokasi lewat aplikasi Zenly.

Dari sinilah polisi menyelidiki asal mula pelaku pembunuhan itu.

Setiba di Langsa, MYS meminta korban untuk menjemput dua temannya yaitu Y dan L.

Bagi Chiw Yet Hau, Y merupakan penumpang sebelumnya sehingga tak masalah menjemputnya di Simpang Commodor, Kota Langsa.

“Saat bertemu Y dan L inilah, korban diminta langsung mengantarkan ketiganya ke Lhokseumawe dengan iming-iming korban akan diberi tambahan ongkos Rp 3 juta,” sebut Kombes Pol Winardy.

Ketiga pelaku dalam mobil mengarahkan korban untuk mengantar ke Desa Sidomulyo, Kecamatan Kuta Makmur, Kabupaten Aceh Utara.

Saat itu, korban sempat menanyakan pada pelaku kenapa gelap sekali jalanan desa itu.

Setelah bertanya itulah, korban dijerat dengan sabuk pengaman mobil hingga tewas.

Ketiga pelaku lalu membawa korban ke Gunung Salak, Kecamatan Nisam Antara, Kabupaten Aceh Utara.

Jenazahnya dibuang sekitar enam kilometer dari jalan utama destinasi wisata itu.

Sedangkan mobil korban belum diketahui jenisnya telah dirampas ketiga pelaku.

Penyidik Polres Lhokseumawe dan tim kejahatan dan tindak kekerasan (Jatanras) Polda Aceh mulai mengendus pelaku lewat penelusuran digital.

Ditemukanlah MYS salah satu pelaku di Pasar Seulimeun, Kecamatan Seulimun, Kabupaten Aceh Besar, 10 Juni 2021.

Setelah ditahan polisi, MYS membeberkan bagaimana kronologis pembunuhan itu dirancang ketiga pelaku.

Kini Y dan L masuk dalam Daftar Pencarian Orang (DPO) Polda Aceh.

Chiw Yet hau, sopir taksi online yang dibunuh dan mayatnya dibuang ke jurang disemayamkan di balai persemayaman Jalan Metal V, Selasa (8/6/2021).(TRIBUN MEDAN/GOKLAS WISELY)
Chiw Yet hau, sopir taksi online yang dibunuh dan mayatnya dibuang ke jurang disemayamkan di balai persemayaman Jalan Metal V, Selasa (8/6/2021).(TRIBUN MEDAN/GOKLAS WISELY) (TRIBUN MEDAN/GOKLAS WISELY)

Winardy menjelaskan, ketiganya juga pernah merampas mobil taksi online Daihatsu Xenia dengan nomor polisi BK 1468 EA milik M Yusuf Sipahutar pada 30 Juli 2020.

Dalam kasus ini, M Yusuf berhasil melompat dari mobil dan mengalami luka berat serta minta perlindungan ke Polsek Banda Baro, Aceh Utara.

Mobil itu pun berhasil diamankan Polsek.

“Mereka ini sindikat. Kita jerat mereka dengan Pasal 365 ayat (3) Jo Pasal 338 KUHPidana dengan ancaman penjara maksimal seumur hidup. Dua pelaku lainnya kami imbau menyerahkan diri. Tim masih di lapangan, sehingga beberapa hal masih didalami sampai kedua pelaku sisanya ditangkap,” jelas Winardy.

Sebagian artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Kronologi Sopir Taksi Online Wanita Tewas di Gunung Salak Aceh, Berawal Terima Telepon "

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved