Bau Sampah Menyengat, Warga Sei Rampah Mengeluh ke Pemkab Karena Tak Diangkut Sampai Dua Minggu

Bau Sampah Menyengat, Warga Sei Rampah Mengeluh ke Pemkab Karena Tak Diangkut Sampai Dua Minggu

TRIBUN-MEDAN.COM - Warga Sei Rampah Kabupaten Serdang Bedagai (Sergai) mengeluh karena sampah rumah tangga lama sekali diangkut oleh Pemkab.

Karena lama diangkut sampah pun tampak bertumpuk di keranjang pinggir jalan.

Warga berharap agar hal ini bisa menjadi perhatian dari Pemkab.

"Sudah dua Minggu ini belum juga diangkut. Namanya sampah baulah. Udah dikasih taunya (sama yang tukang angkut) tapi dogil (nggak mau tau)," kata Ibu Elvi warga Desa Seirampah.

Elvi dan tetangga lainnya menyebut untuk iuran sampah sebulan Rp 30 ribu.

Karena itu mereka meminta agar sampah sering-sering diangkut agar tidak meninggalkan bau.

Karena jarang diangkut pemandangan tumpukan sampah dikeranjang pun terlihat dipinggir Jalinsum kawasan Sei Rampah.

Terkait hal ini Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Sergai pun angkat bicara.

Kabid Pengolahan Sampah, Limbah B3 dan Peningkatan Kapasitas Radius Tambunan menyebut sampah tidak bisa diangkut setiap hari karena pihaknya kekurangan armada.

Untuk satu Kabupaten yang terdiri dari 17 Kecamatan mereka hanya memiliki truk pengangkut sampah sebanyak 8 unit.

"Sebenarnya sembilan unit truk kita tapi ada dua unit yang rusak jadi ada 7 yang bagus. Satu unit lagi itupun kita pinjam dari Dinas PUPR makanya bisa 8,"kata Radius Tambunan.

Disebut sejak ditutupnya Tempat Pembuangan Akhir (TPA) sampah Belidaan Desa Cempedak Lobang Seirampah pada Februari lalu pengangkutan sampah pun menjadi jauh.

Hal ini lantaran pembuangan sampah kini dipusatkan di TPA kawasan Batang Tetap Perbaungan.

"Kalau dulu bisa beberapa kali diangkut sampah sekarang karena jauh hanya bisa sekali setiap hari," katanya.

(dra/tribun-medan.com)