Tutup PT TPL

DEMI GERAKAN Tutup PT TPL, Penyandang Disabilitas Irwandi Sirait Bersemangat Jalan Kaki ke Jakarta

Irwandi Sirait, Togu Simorangkir dan Anita Manulang ikut juga dalam aksi jalan kaki dari Balige ke Jakarta untuk bilang tutup TPL pada Presiden

Penulis: Maurits Pardosi | Editor: Randy P.F Hutagaol
Tribun-medan.com/Maurits
Ritual pemberangkatan ketiga aktivis yang akan jalan kaki dari Toba ke Jakarta pada Senin (14/6/2021). (Tribun-medan.com/ Maurits Pardosi) 

TRIBUN-MEDAN.com, BALIGE - Semangat aksi Jalan Kaki (Ajak) Tutup TPL oleh seorang penyandang disabilitas dan aktivis Irwandi Sirait dilandasi oleh penderitaan masyarakat yang diakibatkan oleh PT TPL.

Selain dirinya, Togu Simorangkir dan Anita Manulang ikut juga dalam aksi jalan kaki dari Balige ke Jakarta untuk menyampaikan kepada Presiden Jokowi menutup PT TPL.

"Saya rasa 50 hari berjalan kaki kalau dikatakan orang sakit, saya rasa itu tidak separah yang dirasakan masyarakat selama ini atas kehadiran TPL," ungkap Irwandi Sirait sebelum berangkat ke Jakarta pada hari ini, Senin (14/6/2021).

TUTUP TPL - Ritual pemberangkatan ketiga aktivis yang akan jalan kaki dari Toba ke Jakarta pada Senin (14/6/2021). (Tribun-medan.com/ Maurits Pardosi)
TUTUP TPL - Ritual pemberangkatan ketiga aktivis yang akan jalan kaki dari Toba ke Jakarta pada Senin (14/6/2021). (Tribun-medan.com/ Maurits Pardosi) (Tribun-medan.com/Maurits)

"Kadang, tempat mereka cari makan dihancurkan oleh TPL. Apa yang saya rasakan sekarang masih sedikit dengan apa yang dirasakan oleh orang tua kita," sambungnya.

Irwandi Sirait menyatakan bahwa agar jangan ada aktivis yang mau melacurkan diri kepada PT TPL.

"Jangan ada lagi pengkhianat diantara kita. Pesan saya juga kepada aktivis agar jangan ada lagi aktivis ke depan untuk melacurkan diri ke TPL,"

Ritual pemberangkatan ketiga aktivis yang akan jalan kaki dari Toba ke Jakarta pada Senin (14/6/2021). (Tribun-medan.com/ Maurits Pardosi)
Ritual pemberangkatan ketiga aktivis yang akan jalan kaki dari Toba ke Jakarta pada Senin (14/6/2021). (Tribun-medan.com/ Maurits Pardosi) (Tribun-medan.com/ Maurits Pardosi)

Dalam penuturannya, ia juga secara tegas agar masyarakat Batak bersatu dan berempati atas akibat tindakan PT TPL terhadap masyarakat. Bahkan, sejumlah masyarakat merasa terintimidasi.

"Kita juga menyerukan kepada bangso Batak agar bersatu, apa yang dirasakan saudara-saudara kita yang terintimidasi dengan hadirnya PT TPL. Itu harus bersatu kita melawan itu," ungkapnya.

Ia berharap semangat menjalankan aksi tersebut. Ia mengatakan bahwa lebih dari 30 tahun, masyarakat terintimidasi dengan hadirnya PT TPL.

"Jadi, saya akan semangat terus. Itu jadi motivasi bagi saya bagaimana orang tua kita diintimidasi oleh PT TPL sejak kehadirannya selama 30 tahun," ungkapnya.

Rekannya Togu Simorangkir memperlihatkan suasana baru saat berpelukan dengan ibunya dan istrinya yang tengah menggendong anaknya yang masih berumur 6 bulan.

"Mereka mengorek harta kita. Namun, kita hanya menderita saja," ungkapnya.

Mereka didampingi 8 orang kru dan dua unit mobil yang diperlengkapi logistik selama perjalanan. (cr3/tribun-medan.com)

Sumber: Tribun Medan
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved