TERKAIT Bentrok Dua OKP di Percut Sei Tuan, Kapolsek Panggil Masing-masing Ketua

Pemanggilan tersebut untuk mempertanggungjawabkan imbas bentrokan yang mengakibatkan kerugian material terhadap beberapa warga sekitar.

Penulis: Fredy Santoso | Editor: Randy P.F Hutagaol
TRIBUN MEDAN/DANIL SIREGAR
Kapolsek Percut Seituan AKP Jan Piter Napitupulu terus melakukan penjagaan pascabentroknya dua organisasi kepemudaan (OKP) di Jalan Cemara Kuta, Deliserdang, Selasa (15/6/2021). Kedua OKP saling berebut lahan seluas 4 hektare di wilayah tersebut, mengakibatkan kerugian bagi masyarakat. 

Laporan Wartawan Tribun-Medan/Fredy Santoso

TRIBUN-MEDAN.com, MEDAN - Pascabentrok dua Organisasi Kemasyarakatan Pemuda (OKP) di Jalan Afnawi Nuh, Percut Sei Tuan pada Selasa (15/6/2021) kemarin, kedua pimpinan organisasi tersebut dipanggil oleh pihak kepolisian.

Pemanggilan tersebut untuk mempertanggungjawabkan imbas bentrokan yang mengakibatkan kerugian material terhadap beberapa warga sekitar.

Kepolsek Percut Sei Tuan, AKP Janpiter Napitupulu mengatakan dua pimpinan organisasi yang dipanggil yakni, Ketua Pimpinan Anak Cabang (PAC) Ikatan Pemuda Karya (IPK) dan Pemuda Pancasila.

Ia mengatakan dalam pertemuan yang dilakukan oleh Polsek Percut Sei Tuan kedua belah pihak menyetujui untuk melakukan ganti rugi terhadap kerusakan warung makan dan kendaraan warga.

"Jadi semalam semua kerugian, baik itu adanya luka warga maupun adanya kerusakan steling itu harus mereka ganti. Dan itu sudah terlaksana. Sudah diganti oleh kedua belah pihak. Walaupun oknum yang bertindak tetapi ketua yang bertanggung jawab," Kata Kapolsek Percut Sei Tuan, AKP Janpiter Napitupulu, Rabu (16/6/2021).

Janpiter menuturkan usai kejadian kemarin ia langsung menghubungi kedua belah pihak untuk segera melakukan pertemuan dan membahas kerugian warga sehingga mereka segera memberikan uang sebagai bentuk ganti rugi.

Namun jika mereka menolak untuk mengganti kerugian, Kepolsek Percut Sei Tuan akan melakukan tindakan tegas berupa penangkapan terhadap ketua kedua OKP tersebut karena meresahkan masyarakat.

"Kalau tidak saya akan tangkap mereka.
Saya akan kejar orangnya. Karena saya tidak mau ada warga saya yang terluka. Maka semua harus bertanggungjawab. Apapun jabatan saya, saya pertaruhkan," tegasnya.

Meski demikian, sampai saat ini tidak ada satupun anggota ormas tersebut yang diamankan.

Ia menjelaskan karena sudah ada kesepakatan soal kerusakan dan warga yang mengalami luka-luka.

Diberitakan sebelumnya kedua organisasi kepemudaan saling bentrok karena merebutkan lahan seluas empat hektar di Jalan Afnawi Nuh, Kecamatan Percut Sei Tuan, Deli Serdang.

Akibat peristiwa tersebut satu warung makan turut menjadi korban amukan massa yang bertikai. Saat itu ada salah satu anggota ormas yang diserang bersembunyi di dalam rumah makan tersebut sehingga ketika tidak dapat menemukan pria tersebut, warung makan menjadi bulan-bulanan.

Kapolsek Percut Sei Tuan, AKP Janpiter Napitupulu menjelaskan kejadian itu bermula saat salah satu kelompok tani mengklaim sebuah tanah seluas empat hektar.

Setelah itu ada salah satu organisasi kepemudaan loreng orange yang juga mengklaim dan melakukan pengecatan tembok yang sebelumnya berwarna putih menjadi loreng hitam orange.

Halaman
12
Sumber: Tribun Medan
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved