Pengusaha Butuh Solusi Soal Penerapan Aturan PPKM Mikro yang Diterapkan Pemerintah
Pengusaha mengaku mendukung aturan PPKM Mikro, tapi juga butuh solusi dari pemerintah soal aturan tersebut
TRIBUN-MEDAN.COM,MEDAN-Pemerintah Kota Medan belum lama ini menerapkan kebijakan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) secara mikro.
Terkait hal ini, sejumlah pengusaha butuh solusi soal penerapan aturan PPKM Mikro tersebut.
Menurut pengusaha, PPKM Mikro ini berdampak pada usaha mereka.
"Kebijakan pemerintah ini harusnya ada lah win-win solutionnya. Minimal memberi tentang waktu yang rasional untuk kami mencari nafkah," kata Bim Saswanda, pemilik warung kopi di Jalan Setia Budi Medan, Sabtu (19/6/2021).
Baca juga: Razia Prokes Petugas Berbuah Penemuan Miras, dan Seorang DJ Turut Diamankan
Bim mengatakan, dia sudah mencoba untuk membuka usaha mulai pagi hari, tetapi malah semakin memperbesar kerugian.
Ia pun mengatakan, terkadang air matanya menetes melihat perputaran billing di pagi hari.
"Kadang kita netesin air mata nengok perputaran billing di pagi hari, bayangin kita kerjakan 6 orang, sementara putaran bisnis kita dari angka Rp 50 ribu sampai Rp 100 ribu, paling kuat, itu Rp 150 ribu, bisa apa coba,"
"Pembuat kebijakan ini ngerti enggak dengan situasi yang dihadapi," katanya.
Bim menambahkan, saat membuka usaha, kadang petugas melakukan razia di saat warung tengah ramai pengunjung.
Baca juga: Satgas Covid-19 Diserang Saat Razia Prokes di Lokasi Judi, Kabid Humas Polda: Saya Belum Dapat Data
Otomatis hal itu merugikan pedagang.
"Pertanyaan nya, apakah semua wilayah terjangkau ketegasan tutup pukul 9 itu. Artinya kan ada tebang pilih, baik secara sengaja maupun tidak sengaja," tambahnya.
Diketahui, pekerja di warkop milik Bim mayoritas merupakan mahasiswa yang masih aktif kuliah dan mahasiswa yang baru saja lulus.
"Kalau kami tidak punya hati, sudah kami tutup toko ini, pulangkan saja 12 karyawan. Tapi ada rasa kemanusiaannya di situ, mayoritas kebanyakan mahasiswa, kita mendorong mereka supaya kuliah," katanya.
Baca juga: Puluhan Petugas Satgas Covid-19 Tertahan Saat Ricuh Razia Prokes, Gubsu: Ada Kekuatan Lain di Sini
Dengan kondisi yang hancur-hancuran seperti sekarang ini, Bim cuma minta agar pemerintah memberi kelonggaran dan solusi yang tepat bagi pengusaha kecil seperti dirinya.
Senada disampaikan Eko, pemilik rumah makan di Jalan Pasar Baru.
"Kalau dibilang ramai, bukannya ramai kali di sini. Semenjak covid ini, malam sudah berkurang, paling hanya setengah dari jumlah kursinya di sini," katanya.
Eko pun berharap pemerintah mau memberi kesempatan untuk mereka menjalankan usahanya untuk bertahan hidup.(cr17/tribun-medan.com)