News Video
Profil Sujito, Eks Calon Wali Kota Siantar yang Jadi Otak Pelaku Pembunuhan Marsal Harahap
Sosok Sujito adalah pengusaha pemilik Ferrari Hotel N KTV, ia terjun ke dunia politik sebagai Calon Wali Kota Siantar pada 2016
TRIBUN-MEDAN.COM - Eks Calon Wali Kota Siantar Sujito menjadi otak pelaku pembunuhan Marsal Harahap.
Sosok pengusaha Sujito turut diboyong Kapolda Sumut Irjen Pol Panca Simanjuntak ke hadapan awak media, Kamis (24/6/2021).
Berdasakaran keterangan Kapolda, Sujito lah yang memerintahkan Yudi dan oknum TNI berinisial A menembak Marsal Harahap hingga meninggal dunia.
Kini Sujito harus menelan pil pahit.
Ia dikenakan pasal pembunuhan berencana dengan ancaman penjara seumur hidup atau hukuman mati.
Siapa Sujito?
Sujito adalah pengusaha pemilik Ferrari Hotel N KTV.
Penelusuran Tribun Medan, Sujito terjun ke dunia politik pada 2016 silam.
Sujito mencalonkan diri dari jalur calon perseorangan dan menamakan tim pemenanganmnya Tim Sujito-Djumadi (SUJUD).
Sujito dan pasangannya Djumadi mendapatkan nomor urut satu dalam undian di KPU Pematangsiantar.
Salah satu momen Sujito di muka publik adalah saat acara Debat Penajaman Visi Misi Calon Walikota dan Wakil Wali Kota Pematangsiantar di Sapadia Hotel 12 November 2016.
Para bakal calon ditanyakan tentang ikon kota Pematangsiantar yang kemudian dihubungkan dengan pengembangan sektor wisata.
Seorang paslon menekankan potensi patung Dewi Kwan Im dengan statusnya sebagai patung Dewi Kwan Im terbesar di Asia Tenggara.
Sujito memiliki pandangan yang berbeda.
Ia mengatakan akan membangun Tugu Raja Sangnaualuh sebagai identitas budaya yang asli dari kota Siantar.
“Ketika Sujito-Djumadi nanti dikaruniai oleh yang maha kuasa, diberkati menjadi pasangan Wali kota Pematangsiantar, bukan (patung) Dewi Kwan Im yang kita buat ikon, karena Dewi Kwan Im orang sudah kenal itu adalah tertinggi di Asia Tenggara. Kita akan membangun Patung Raja Sangnaualuh, sepanjang 25 meter tingginya untuk Ikon Kota Pematangsiantar supaya orang bisa mengenal sejarah asli kota Siantar,” kata Sujito pada saat itu.
Namun, langkah Sujito menjadi Walikota Pematangsiantar gagal.
Itu terjadi usai Komisi Pemilihan Umum Daerah (KPUD) mengumumkan hasil pindai Formulir C1 di mana Paslon Hulman Sitorus-Hefriansyah memperoleh persentase jumlah suara terbanyak yaitu 55,03 persen.
Kemudian disusul oleh Wesley Silalahi-Sailanto dengan jumlah perolehan 23,69 persen, Teddy Robinson Siahaan-Zainal Purba 17,55, dan Sudjito 3,7 persen di posisi bontot.