News Video

MALAPETAKA Koperasi Simpan Pinjam, Uang Miliaran Dibawa Kabur, Padahal Untuk Kebutuhan Anak Sekolah

Kesaksian para orang tua yang menjadi korban penipuan Koperasi Simpan Pinjam (KSP) Sari Asih Nusantara (SAN) yang mencapai total angka hingga miliaran

"Uang saya harusnya cair di Bulan Juni ini sekitar Rp 15 juta uang saya. Saya perbulan bayar 400 ribu jadi ini sudah 3 tahun. Segera kembalikan uang kami, anak saya ini mau kuliah," teriaknya.

Ia menegaskan bahwa belum ada kejelasan dari pihak KSP Sari Asih Nusantara belum ada memberikan penjelasan terhadap para nasabah apa yang terjadi sehingga tidak ada pencairan.

"Belum ada penjelasan dari pihak yang bersangkutan. Bulan ini masih dikutip tapi udah tutup, tidak tau lah udah di mana orangnya. Penipu orang ini memang," teriaknya.

Hennu menuturkan bahwa saat ini mencari uang sangat sulit hingga menyebabkan dirinya sakit.

"Mau nyari uang seribu perak aja sekarang susah, awak nabung untuk pendidikan anak saya, awak sampai enggak makan. Laki awak enggak kerja karena covid, uang untuk pendidikan anak awak pun enggak ada, mana bisa enggak ada uang. Uang penghasilan awak bukan nya banyak perbulan. Aku sakit 2 hari ini mikirkan itu aja bang." teriknya kepada kuasa hukum tersebut.

Robert Simbolon warga Medan Amplas menegaskan bahwa setelah ini ratusan korban ini akan segera membuat laporan ke Polda Sumut terkait penipuan dan penggelapan uang nasabah ini.

"Jadi jatuh tempo pencairan tidak tanggung jawab jadi sampai kemanapun akan kami tuntut. Jadi kami berencana melaporkan ke pihak berwajib di Polda Sumut," jelasnya.

Ia membeberkan akan ada ratusan korban yang melaporkan ke Polda.

"Kami ini ada ratusan ini untuk di Medan ini saja, besok kami akan datang ke Polda agar segera ditanggapi," tegas Robert.

Amatan tribunmedan.com, terlihat puluhan orang yang didominasi oleh ibu-ibu tampak berdebat dengan kuasa hukum dari pihak KSP Sari Asih Nusantara.

Para orangtua yang mulai emosional tersebut tidak terima dengan pencarian uang tabungan pendidikan anak yang tak kunjung diterima yang harusnya diterima pada pertengahan Juni 2021.

Para orang tua yang berteriak mencerca Kuasa Hukum pihak Yayasan KSP Sari Asih Nusantara yang berdiri depan kantor. "Di mana uang kami, kembalikan uang kami, anak kami mau sekolah," teriak ibu-ibu beramai-ramai.

Saat didesak oleh para orang tua, Kuasa Hukum Yayasan KSP Sari Asih Nusantara menyebutkan bahwa pihaknya hanya bisa menjelaskan terkait Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang (PKPU).

"Saya hanya memberi penjelasan mengenai PKPU nya, sebatas kuasa saya hanya mengajukan penundaan pembayaran kita. Nanti ada pihak pengurus oleh pihak pengadilan," cetusnya.

Ia menegaskan bahwa mau dipaksapun pihaknya tidak bisa membayar uang tersebut untuk dikembalikan.

"Mau dipaksapun pihak yayasan sekarang uangnya tidak ada. Saya tidak tahu dia di mana. Saya tidak melindungi," pungkasnya.

(vic/tribunmedan.com)

Sumber: Tribun Medan
Halaman 2 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved