DIREKTUR RSJ Prof Ildrem Angkat Bicara soal ASN dan Satpam Ajak Berantam Wartawan Tidak Dibesarkan
Dia mengatakan Wahyu bekerja sebagai Front Office. Menurutnya saat itu Wahyu awalnya hanya meminta awak media untuk berjumpa managemen.
TRIBUN-MEDAN.com, MEDAN - Direktur Rumah Sakit Jiwa Prof. Ildrem Ria Nofida Telaumbanua menginginkan persoalan ASN dan satpam yang mengajak awak media berantam tidak di besar-besarkan.
"Itu hanya mis koordinasi. Sehingga beliau (ASN bernama Wahyu A Kaban) tidak tahu ada wartawan yang datang meliput acara vaksinasi," kata Ria kepada Tribun Medan melalui pesan singkat, Rabu (30/6/2021).
Dia mengatakan Wahyu bekerja sebagai Front Office.

Menurutnya saat itu Wahyu awalnya hanya meminta awak media untuk berjumpa managemen.
"Baiknya juga tadi awak media setuju untuk konfirmasi ke manajemen. Supaya tidak ada saling ngotot," ucapnya.
"Pada prinsipnya staf berusaha melindungi RS kita. Karena pasien kami berkebutuhan khusus dan berbeda dengan RS lain," lanjutnya.
Ia juga menjelaskan telah menjelaskan ke awak media soal bagaimana cara meliput di RSJ Prof. Ildrem.

Sebab, privasi pasien sangat dilindungi oleh rumah sakit di bawah naungan Pemrov Sumut tersebut.
"Dan bu Rita staf kita juga sudah menjelaskan sewaktu menengahi. Jadi ada baiknya tak perlu di besar-besarkan lagi. Jika ada staf yg kurang baik, saya akan menegur agar lebih baik," sebutnya.
Ria mengungkapkan, semua orang penuh kekurangan dan tidak ada yang sempurna. Stafnya juga telah mengakui kesalahannya.
"Sanksinya nanti sesuai aturan disiplin pegawai ASN," ungkapnya.
Sebelumnya diberitakan, PNS dan Satpam Rumah Sakit Jiwa Prof. Ildrem bertindak arogan terhadap wartawan yang baru siap meliput vaksinasi perdana kepada Orang Dalam Gangguan Jiwa (ODGJ), Selasa (29/6/2021).
Ada pun PNS RSJ Prof. Ildrem bernama Wahyu Kaban tersebut, menyuruh para wartawan untuk menghapus video dan foto yang menyangkut RSJ Prof. Ildrem.
Wahyu pun marah - marah karena tidak minta izin kepadanya untuk mengambil gambar di wilayah RSJ Prof. Ildrem. Wahyu ditemani satpam bernama Rahmad Tarigan pun bertindak arogan terhadap awak media.
Awak media pun coba menjelaskan bahwa baru saja siap meliput vaksinasi perdana Orang Dalam Gangguan Jiwa (ODGJ) yang diselenggarakan RSJ Prof. Ildrem.
Bahkan para wartawan tersebut sudah melakukan wawancara dengan Direktur RSJ Prof. Ildrem dan berlangsung dengan baik.
Herannya, Wahyu dan Rahmad seolah - olah tidak mengindahkan keterangan awak media. Mereka tetap berlaku arogan sampai mengajak duel atau berantam awak media.
Tidak lama berselang, ada pegawai perempuan dari RSJ Prof. Ildrem yang coba menenangkan dan mengatakan kepada Wahyu bahwa awak media memang diundang untuk meliput serta telah mendapat izin.
Seketika Wahyu terdiam, tetapi tidak lama kembali datangi awak media untuk beradu mulut dan berantam.
Terakhir, Rahmad pun secara terang - terangan mengajak seorang awak media untuk berkelahi di luar RSJ Prof. Ildrem dengan melepas baju dinas.
Awak media pun coba untuk menahan diri dan ada satpam lain yang datang untuk meminta maaf atas tingkah laku Rahmad yang berlebihan.
Sewaktu awak media mau pulang dan melewati pagar keluar RSJ Prof. Ildrem, Rahmad kembali mendatangi seorang awak media untuk mengajak berkelahi.
Sempat terjadi kembali cekcok sampai satpam lain menaham Rahmad dan menenangkan suasana ricuh yang terjadi.
(cr8/tribun-medan.com)