Tokoh Islam

Imam Syafi'i Lahir di Gaza Mazhabnya Berpengaruh Besar di Indonesia, Ini Kisah Kemuliaannya

Imam besar yang paling berpengaruh keilmuan dan kemuliaannya di Indonesia adalah Imam Syafi'i.

Penulis: Dedy Kurniawan | Editor: Dedy Kurniawan
Suaranahdiliyin
Ilustrasi Ulama 

TRIBUN-MEDAN.com, Satu di antara Imam besar yang paling berpengaruh keilmuan dan kemuliaannya di Indonesia adalah Imam Syafi'i. Nama aslinya Abu Abdullah Muhammad bin Idris Asy-Syafi’i Al-Muththalibi Al-Qurasyi. 

Dikutip dari Muslim Obsesion, Imam ini merupakan ulama besar kelahiran Ashkelon, Gaza, Palestina pada 150 Hijriah atau 767 M. Dia dikenal dengan keilmuan dan ketawadhuannya yang luar biasa.

Meski berilmu tinggi dan wawasan luas, Imam Syafi'i pernah tiba-tiba mencium tangan dan memeluk seorang laki-laki tua yang kebetulan bertemu dengannya. Sontak, mengundang tanya para sahabat dan murid-murid Imam Syafi'i. 

"Wahai Imam, mengapa engkau mau mencium tangan dan memeluk lelaki tua yang tak dikenal itu? Bukankah masih banyak ulama yang lebih pantas diperlakukan seperti itu dari pada dia? tanya salah seorang sahabatnya.

Dengan rendah hatinya, Imam Syafi’i menjawab, bahwa lelaki tua yang ditemuinya salah seorang gurunya. Dia memuliakannya karena pernah bertanya kepadanya, bagaimana mengetahui seekor anjing telah dewasa. 

"Lelaki tua itu menjawab, untuk mengetahuinya dengan melihat apakah anjing itu mengangkat sebelah kakinya ketika hendak kencing. Jika iya, ketahuilah bahwa anjing itu telah berusia dewasa," katanya menurunkan jawaban gurunya. 

Begitu luar biasanya Imam Syafi'i memperlakukan dan memuliakan gurunya. Meski pembelajaran yang ia dapatkan terkesan remeh, tidak membuat mufti besar itu melupakan apalagi meremehkan jasa dari orang lain, dan memuliakan sama seperti ia memperlakukan guru-gurunya yang lainnya.

Imam Syafi’i juga diketahui memiliki kebiasaan yang mulia ketika Ramadhan. Di bulan suci ini, Imam Syafi'i membiasakan diri untuk mengkhatamkan Alquran 60 kali.

Bisa bayangkan betapa sulitnya khatam Alquran 60 kali dalam 30 hari. Sedangkan sebagian besar orang mengkhatamkan Alquran satu kali dalam 30 hari. 

(*/Tribun-medan.com) 

Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved