Sosok Pembunuh Juragan Emas
Pria Afganistan Pembunuh Juragan Emas Lakukan Hal Ini sebelum Menghabisi Nyawa Suami Selingkuhan
Bahkan MM dijerat pasal berlapis yakni Pasal 340 KUHP tentang pembunuhan berencana dan 338 KUHP tentang Pembunuhan.
Video yang berkaitan dengan kasus pembunuhan Nasaruddin beralias Acik (44 tahun).
Pada video berdurasi 34 detik itu tampak seorang wanita meminta pertolongan lantaran suaminya menjadi korban penikaman.
Peristiwa itu terjadi pada 28 Juni 2021
Hasil penyidikan mengerucut pada dugaan kuat motif pembunuhan lantaran cinta terlarang.

Seorang pemuda inisial M diduga kuat sebagai otak pembunuhan Acik, pengusaha emas di Arso, Kabupaten Keerom.
Pemuda tersebut merupakan kekasih gelap VLH, istri dari korban Acik.
Diketahui, M dan istri korban telah menjalin hubungan gelap dua tahun terakhir.
Pelaku ditangkap saat hendak meninggalkan Papua melalui Bandara Theys Eluay Sentani, Kabupaten Jayapura, Jumat (3/7/2021) sebagaimana disadur dari Tribun Papua pada Senin (5/7/2021).

Informasi yang ditelusuri Tribun-Papua.com, pelaku merupakan imigran asal Afganistan, yang berdomisili di Jakarta.
Kini, polisi telah menahan pelaku di sel tahanan Mapolresta Jayapura Kota.
Sementara Istri korban telah digelandang penyidik Satuan Reskrim Polresta Jayapura Kota dari Kampung Tirowali, Kecamatan Baraka, Enrekang, Sulawesi Selatan, Sabtu (4/7/2021).
Selanjutnya, diterbangkan ke Kota Jayapura untuk proses pengembangan kasus tersebut.
Hal ini untuk membongkar dugaan keterlibatan istri korban atas skenario pembunuhan sang suami.
Diberitakan sebelumnya, Nasruddin alias Acik (44), seorang pedagang emas, ditemukan tewas di Jalan Hanurata, Distrik Muara Tami, Kota Jayapura, pada 28 Juni 2021, sekitar pukul 21.30 WIT.
Acik tewas saat dalam perjalanan pulang bersama istrinya, VLH.
Dari keterangan sang istri, saat dalam perjalanan pulang, dia dan suami dicegat oleh empat orang menggunakan mobil.
Acik disuruh keluar dari dalam mobil. Para pelaku juga meminta barang-barang berharga milik korban, tapi korban menolak.
Korban akhirnya dianiaya oleh para pelaku hingga tewas.
(*)