BERITA Trending #BAWAPULANGJOKOWI, Kritik Mahasiswa BEM UNS Pelemahan KPK, Janji Jokowi Ditagih

Presiden Jokowi lagi-lagi jadi sasaran kritik mahasiswa. Sebelumnya Jokowi  sempat dijuluki The King of Lip Service.

Editor: Salomo Tarigan
Tangkapan Layar BEMUNS
BERITA Trending #BAWAPULANGJOKOWI, Janji Jokowi Ditagih 

TRIBUN-MEDAN.com - Presiden Jokowi lagi-lagi jadi sasaran kritik mahasiswa.

Sebelumnya Jokowi  sempat dijuluki The King of Lip Service. Bahkan ahasiswa di Semarang yang tergabung dalam BEM KM Unnes turut menyasar Puan Maharani.

Ketua DPR tersebut dijuluki Queen of Ghosting.  

Kini Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Universitas Sebelas Maret (UNS) melontarkan kritikan kepada pemerintahan Presiden Joko Widodo melalui media sosialnya.

Tak tanggung-tanggung, kritikan BEM UNS yang dilontarkan di #BAWAPULANGJOKOWI.

Ketua BEM UNS, Zakky Musthofa Zuhad mengatakan, pihaknya melontarkan kritikan tersebut, sebagai momentum dari para mahasiswa yang dianggap sudah tersadarkan atas gagalnya pemerintahan Presiden Joko Widodo.

Baca juga: CORONA MENGGANAS, Edhie Baskoro Ingatkan Negara Jangan Gagal, Terbaru 1.040 Per Hari Meninggal

BERITA Trending #BAWAPULANGJOKOWI, Janji Jokowi Ditagih
BERITA Trending #BAWAPULANGJOKOWI, Janji Jokowi Ditagih (Tangkapan Layar BEMUNS)

"Hari ini merupakan momentum dari kawan-kawan yang makin tersadarkan dengan banyaknya kegagalan-kegagalan negara," kata Zakky, kepada TribunSolo.com, Rabu (7/7/2021).

Zakky menjelaskan, kegagalan-kegagalan yang terjadi dalam pemerintahan Presiden Joko Widodo.

Kegagalan tersebut mulai dari pelemahan KPK, peran KPK yang dikebiri.

Masalah keadilan supremasi hukum dan persoalan ekonomi.

"Yang kami liat dan kami rasakan, pemerintah saat ini tidak sesuai dengan apa yang diharapkan," ujar Zakky.

Dia mengatakan, postingan yang dilontarkan BEM UNS sebagai refleksi selama pemerintah Presiden Joko Widodo berlangsung.

Kecewa Janji Jokowi

Postingan tersebut juga dimaksudkan agar Pemerintahan Presiden Joko Widodo juga melakukan evaluasi karena dinilai banyak gagalnya.

"Jadi ada narasi dari BEM UNS bahwa mungkin melihat momentum perlu kita refleksikan beberapa catatan- catatan yang perlu diingatkan kembali oleh pak Jokowi sebagai Presiden RI yang melontarkan janji-janji," tutur Zakky.

Kemudian dia mengklaim para mahasiswa juga sepakat dengan apa yang BEM UNS katakan yaitu bahwa Presiden Joko Widodo telah gagal dalam menjaga ekonomi, serta supremasi hukum.

Dia mengaku pihaknya kecewa atas jawaban Jokowi soal kritikan yang dilontarkan mahasiswa dan masyarakat.

"Kami juga kecewa dengan respon Presiden Jokowi terkait kritik kita, dan malah menjawab dengan kritik itu wajar dan bahkan menyinggung soal kesopanan," ucap Zakky.

"Harapan kami, Pak Jokowi sadar bahwa dia banyak kekurangan, dan banyak hal yang dievaluasi," harapnya.

Ketua BEM UNS, Zakky Musthofa Zuhad mengatakan, pihaknya melontarkan kritikan tersebut, sebagai momentum dari para mahasiswa yang dianggap sudah tersadarkan atas gagalnya pemerintahan Presiden Joko Widodo.

"Hari ini merupakan momentum dari kawan-kawan yang makin tersadarkan dengan banyaknya kegagalan-kegagalan negara," kata Zakky, kepada TribunSolo.com, Rabu (7/7/2021).

Zakky menjelaskan, kegagalan-kegagalan yang terjadi dalam pemerintahan Presiden Joko Widodo.

Kegagalan tersebut mulai dari peran KPK yang dikebiri, masalah keadilan supremasi hukum dan persoalan ekonomi.

"Yang kami liat dan kami rasakan, pemerintah saat ini tidak sesuai dengan apa yang diharapkan," ujar Zakky.

Dia mengatakan, postingan yang dilontarkan BEM UNS sebagai refleksi selama pemerintah Presiden Joko Widodo berlangsung.

Postingan tersebut juga dimaksudkan agar Pemerintahan Presiden Joko Widodo juga melakukan evaluasi karena dinilai banyak gagalnya.

"Jadi ada narasi dari BEM UNS bahwa mungkin melihat momentum perlu kita refleksikan beberapa catatan- catatan yang perlu diingatkan kembali oleh pak Jokowi sebagai Presiden RI yang melontarkan janji-janji," tutur Zakky.

Kemudian dia mengklaim para mahasiswa juga sepakat dengan apa yang BEM UNS katakan yaitu bahwa Presiden Joko Widodo telah gagal dalam menjaga ekonomi, serta supremasi hukum.

Dia mengaku pihaknya kecewa atas jawaban Jokowi soal kritikan yang dilontarkan mahasiswa dan masyarakat.

"Kami juga kecewa dengan respon Presiden Jokowi terkait kritik kita, dan malah menjawab dengan kritik itu wajar dan bahkan menyinggung soal kesopanan," ucap Zakky.

"Harapan kami, Pak Jokowi sadar bahwa dia banyak kekurangan, dan banyak hal yang dievaluasi," harapnya.

 Reaksi PDI Perjuangan, Ketua DPR tersebut dijuluki Queen of Ghosting

 BERLAKU HARI INI Jam Operasional Mall di Kota Medan, Wajib Tutup Jam 5 Sore, Respons Sun Plaza Medan

Anggota Komisi III DPR RI Fraksi PDI Perjuangan (PDIP) Arteria Dahlan mengaku sedih Ketua DPR RI Puan Maharani dijuluki Queen of Ghosting.

Julukan itu diberikan oleh Badan Eksekutif Mahasiswa Keluarga Mahasiswa Universitas Negeri Semarang (BEM KM Unnes) sebagai kritik karena Puan dinilai tidak berparadigma kerakyatan dan tidak berpihak pada kalangan rentan.

"Ya jujur saya sangat sedih sekaligus prihatin, stigma yang dengan mudahnya dilontarkan oleh yang namanya 'maha siswa' khususnya Ibu Ketua DPR dikatakan sedemikian," kata Arteria kepada wartawan, Rabu (7/7/2021).

Baca juga: SIAPA DEDY Mawardi, Sekjen Seknas Jokowi yang Meninggal Akibat Covid-19

Dalam kritiknya, BEM KM Unnes menilai produk legislasi yang dihasilkan DPR tidak berpihak kepada rakyat, misalnya revisi UU KPK, UU Minerba, UU Omnibus Law Ciptaker.

Serta tidak kunjung disahkannya RUU PKS yang sebetulnya cukup mendesak dan dibutuhkan pengesahannya.

Menurut Arteria, kritikan tersebut hanya didasarkan kepingan suatu fakta dan tanpa kajian.

"Hanya dengan mendasarkan prasangka tanpa terlebih dahulu melakukan penelitian, kajian untuk kemudian diuji publik tiba-tiba melakukan simpulan-simpulan yang seperti itu, yang bahkan cenderung menista, memfitnah dan menyerang kehormatan seseorang. Apalagi orang tersebut kepala lembaga tinggi negara dan kepala lembaga kepresidenan," ujarnya.

Lantas, Arteria mempertanyakan dasar Puan Maharani disebut tidak berparadigma kerakyatan dan tidak berpihak pada kalangan rentan.

Menurutnya, jangan hanya karena RUU PKS (Penghapusan Kekerasan Seksual) yang tak kunjung disahkan, Ketua DPR RI disalahkan.

"Saya pertanyakan BEM KM Unnes kalian hidup dimana? Apa ada baca berita koran, media sosial dan lain-lain. Apa tidak terbiasa menggunakan akal sehat sedikitlah sebelum melontarkan hal-hal yang demikian?," ucapnya.

"Seharusnya kalian tahu, dalam membentuk UU itu tidak hanya tanggung jawab DPR, karena harus melibatkan persetujuan pemerintah. Makanya belajar dulu ya tak usah sampai pinter deh, tapi paham aturan hukum sudah cukup sebelum komentar," pungkasnya.

Sebelumnya, BEM UI membuat heboh dengan kritikannya ke Presiden Jokowi.

 AKHIRNYA Hotman Paris Campur Tangan,Ini Sosok Perawat Laura Aprilya Bakkara Dipolisikan Shandy Aulia

Sama halnya terhadap Jokowi, kritik terhadap Firli disampaikan melalui postingan di akun Twitter BEM UI, @BEMUI_Official.

 SEGERA PERIKSA ke Dokter Tanda Penyakit Diabetes di Kulit Jangan Remeh Bercak Kuning Nyeri

Dalam postingannya, BEM UI memajang meme bergambar Firli Bahuri.

Firli terlihat mengenakan medali berwarna merah.

BEM UI menuliskan kalimat bernada satire.

Postingannya, BEM UI memajang meme bergambar Firli Bahuri.
Postingannya, BEM UI memajang meme bergambar Firli Bahuri. (Twitter @BEMUI_official)

Postingan BEM UI yang kritik Ketua KPK Firli Bahuri (Twitter @BEMUI_official)
"SEDERET PRESTASI FIRLI

Buzzer" berkata, "Firli adalah Ketua KPK dengan banyak prestasi dan gagasan." Omongan itu tidak sepenuhnya salah. Akan tetapi, omongan tersebut kemudian membuat masyarakat bingung, apa yang dimaksud dengan prestasi dan gagasan Firli Bahuri selama menjadi deputi hingga ketua KPK?," tulis @BEMUI_Official, Selasa (29/6/2021).

Di postingan selanjutnya, BEM UI menampilkan kolase yang berisi catatan seputar sorotan terhadap Firli.

Mulai dari dugaan OTT KPK bocor hingga teguran karena bergaya hidup mewah.

"Ulasan di atas telah merangkum beberapa "gagasan dan prestasi" Firli Bahuri

Selain yang tertera di atas, masih banyak lagi sejumlah "gagasan dan prestasi" Firli, seperti ide anehnya memberhentikan perkara BLBI, mengadakan TWK bagi pegawai KPK, dan memberhentikan pegawai KPK yang kritis dan berani melalui SK dengan dalih tidak lulus seleksi TWK.

'Buzzer' mengingatkan kita bahwa Firli punya banyak prestasi, kita bantu menguraikan maksud kata 'prestasi' yang 'buzzer' gaungkan," tulis @BEMUI_Official.

  HASIL EURO: Ukraina Menang 2-1 atas Swedia, Pasukan Shevchenko Lawan Inggris di Perempat Final

Melalui postingannya, BEM UI memberi julukan Jokowi sebagai The King of Lip Service.

BEM UI nobatkan Jokowi 'The King of Lip Service'
BEM UI nobatkan Jokowi 'The King of Lip Service' (@BEMUI_Official)

Hal ini karena menurut BEM UI, Jokowi dianggap tidak menepati janji-janinya.

Menurut Jokowi, kritikan yang dilontarkan oleh BEM UI adalah suatu bentuk ekpresi mahasiswa, mengingat Indonesia adalah negara demokrasi.

Sehingga segala bentuk kritikan untuk pemerintah adalah hal yang diperbolehkan.

Jokowi pun menilai, jika pihak universitas tidak perlu menghalangi mahasiswanya untuk berekspresi.

Namun Jokowi mengingatkan bahwa di Indonesia memiliki budaya tata krama dan sopan santun.

"Saya kira ini bentuk ekspresi mahasiswa dan ini negara demokrasi. Jadi kritik itu ya boleh-boleh saja. Dan universitas tidak perlu menghalangi mahasiswa untuk berekspresi."

"Tapi juga ingat kita ini memiliki budaya tata krama, budaya kesopansantunan," kata Jokowi dalam tayangan video di kanal YouTube Sekretariat Presiden, Selasa (29/6/2021).

Italia ke Final Piala Eropa, Singkirkan Spanyol lewat Drama Adu Penalti 4-2| Update Hasil Euro

Artikel ini dikutip dari Tribunsolo dan Tribunnews.com /Chaerul Umam)

BERITA Trending #BAWAPULANGJOKOWI, Kritik Mahasiswa BEM UNS Pelemahan KPK, Janji Jokowi Ditagih

Baca Selanjutnya: bawapulangjokowi

Baca Selanjutnya: Pelemahan kpk

Halaman Selanjutnya: Janji jokowi ditagih

Sumber: Tribun Solo
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved