Breaking News

Wasit Terkaya di Dunia Pimpin Laga Final EURO 2020, Fans Inggris Punya Memori Buruk Tentangnya

Sebagian pecinta sepakbola di Inggris agak khawatir dengan ditunjuknya Bjorn Kuipers sebagai pengadil pertandingan krusial ini.

Darko Vojinovic / POOL / AFP
Wasit Belanda Bjorn Kuipers memberi isyarat pada pertandingan sepak bola perempat final UEFA EURO 2020 antara Republik Ceko dan Denmark di Stadion Olimpiade di Baku pada 3 Juli 2021. 

TRIBUN-MEDAN.com - Wasit asal Belanda, Bjorn Kuipers, bakal memimpin laga final Euro 2020 antara Italia melawan Inggris di Stadion Wembley, London, Inggris, Senin (12/7/2021) pukul 02.00 WIB.

Meski bermain di depan publik sendiri, Inggris harus waspada dengan Italia yang telah melakoni 33 laga tanpa kalah.

Selain itu, sebagian pecinta sepakbola di Inggris agak khawatir dengan ditunjuknya Bjorn Kuipers sebagai pengadil pertandingan krusial ini.

Pasalnya, tujuh tahun lalu, Kuipers juga memimpin kekalahan 1-2 Inggris dari Italia di Piala Dunia 2014 Brasil.

Tapi itu sudah lama. Fans mungkin bisa merasa agak nyaman dengan fakta bahwa wasit berusia 48 tahun itu juga memimpin saat Inggris menang atas Swedia di perempat final Piala Dunia 2018 Rusia.

Terlepas dari fakta di atas, tidak banyak yang mengetahui bahwa Kuipers dikenal sebagai wasit terkaya di dunia.

Kuipers, yang lahir di Oldenzaal, Belanda, memiliki supermarket besar dengan cabang yang dapat ditemukan di seluruh Belanda dan Belgia. Selain itu dia juga membuka usaha salon.

Bisnis pria 48 tahun itu bahkan dinobatkan sebagai waralaba terbaik di Belanda pada tahun 2016.

Maka tidak heran, jika Kuipers adalah wasit terkaya di dunia dengan pendapatan 11,5 Juta pound pada tahun itu.

Dikutip dari Daily Star, Kuipers adalah pengusaha yang kuliah di jurusan administrasi bisnis.

Sementara itu, ia mewariskan bakat sebagai pengadil di lapangan dari kakeknya, Andries van Leeuwen.

Sang kakek pernah memimpin kemenangan Tottenham Hotspur atas Atletico Madrid pada Piala Winners 1963.

Kuipers melakukan debut profesionalnya sebagai wasit pada tahun 2002 dan diangkat ke Liga Belanda tiga tahun kemudian.

Ia kemudian dipanggil menjadi wasit FIFA untuk pertandingan internasional pada tahun 2006, dan sejak itu memimpin banyak laga besar.

Di level antarklub Eropa, ia telah memimpin dua final Liga Europa (2013 dan 2018), serta final Liga Champions 2014.

Sumber: Tribunnews
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved