Angin Kencang Saat Erupsi, Pengamat Sinabung Prediksi Abu Bisa Sampai Medan
Ketika ditanya perihal ini, Armen menjelaskan jika kondisi ini diperkirakan karena hembusan angin yang cukup kencang di sekitar puncak Gunung Sinabung
Penulis: Muhammad Nasrul | Editor: Ayu Prasandi
TRIBUN-MEDAN.com, KARO - Gunung Sinabung yang berada di Kabupaten Karo, kembali mengalami erupsi pada Senin (19/7/2021) petang.
Dalam satu hari ini, Sinabung tercatat mengalami erupsi sebanyak dua kali secara beruntun.
Baca juga: Tawarkan Harga ABG 17 Tahun Rp 900 Ribu, Mahasiswa di Aceh Jadi Mucikari Prostitusi Online
Saat dikonfirmasi, petugas pengamat Gunung Sinabung Armen Putra membenarkan peningkatan aktivitas vulkanik dari dalam perut Gunung Sinabung ini.
Baca juga: Pantas Ayu Ting Ting Tak Pernah Ungkit Mantan Mertua, Ayah Enji Baskoro Pernah Menjabat Ini di Polri
Dirinya mengatakan, untuk erupsi pertama tercatat mengeluarkan material berupa abu vulkanik setinggi kurang lebih 1000 meter dan yang kedua setinggi 300 meter dari puncak gunung.
"Benar tadi kembali erupsi beruntun lagi. Untuk yang pertama, abu vulkaniknya setinggi 1000 meter dan yang kedua setinggi 300 meter," ujar Armen.
Amatan www.tribun-medan.com, pada erupsi kali ini abu vulkanik yang keluar dari dalam perut Gunung Sinabung terlihat tidak terlalu membumbung cukup tinggi.
Bahkan, sebagian besar abu berwarna kelabu pekat ini terlihat condong mengarah ke samping gunung.
Ketika ditanya perihal ini, Armen menjelaskan jika kondisi ini diperkirakan karena hembusan angin yang cukup kencang di sekitar puncak Gunung Sinabung.
Dirinya mengatakan, dengan kondisi ini juga diperkirakan dapat membawa material vulkanik ini terbawa angin cukup jauh.
Baca juga: Sinabung Erupsi Beruntun Sebanyak 2 Kali, Abu Vulkanik Kurang Lebih 1000 Meter
"Memang di sekitar puncak sepertinya anginnya cukup kencang. Untuk arah anginnya masih mengarah ke arah timur dan tenggara. Kalau kita perkirakan, abunya bisa sampai ke Kota Medan," ungkapnya.
Jika melihat arah angin dan kencangnya hembusan angin ini, dirinya memperkirakan jika abu vulkanik akan turun di wilayah paling dekat di sekitar belakang Gunung Sibayak.
Namun, jika angin tetap berhembus dengan cukup kencang, maka bisa saja abu ini dapat terlihat turun di sekitar Kota Medan.
(cr4/tribun-medan.com)
