Idul Adha 2021

Sejarah Kalimat Takbir, Ternyata Dialog Malaikat Jibril dengan Dua Nabi Allah

Ya Tuhanku, anugerahkanlah kepadaku (seorang anak) yang termasuk orang-orang yang saleh.” (QS Ash-Shaffat 37

Editor: Dedy Kurniawan
Ist
Sejarah Kalimat Takbir, Ternyata Dialog Malaikat Jibril dengan Dua Nabi Allah 

TRIBUN-MEDAN.com - Kumandang gema takbir begitu syahdu tak henti setiap momen hari raya Islam, Idul Adha dan Idul Fitri.

Alunan kalimat tauhid ini sahut menyahut di telinga saat menjelang shalat berjemaah dan selesai shalat berjemaah.

Baca juga: Bolehkah Menjual Daging Kurban, Kulit Hewan Kurban, Ini Kata UAS Hukumnya

Kidung takbir mengundang rasa gegep gempita suka-cita. Serangkaian bacaan takbir, tahlil, dan tahmid ini ciri khas menyambut hari raya Idul Fitri dan Idul Adha. 

Kalimat takbiran yang kita kenal sekarang tidak pernah berubah.

Yakni lafadz Allahu Akbar, Allahu Akbar, Allahu Akbar, Laa ilaha Illallahu Wallahu Akbar, Allahu Akbar Walillahilhamd. 

Ternyata sejarah atau awal mula terciptanya kalimat takbiran dilatarbelakangi pertemuan Nabi Ibrahim dan Siti Hajar. 

Sejarah ini tertulis dalam kitab Nuzhat al-Majalis wa Muntakhab an-Nafais karya Syaikh Abdurrahman ash-Shofuri as-Syafi’i.

Nabi Ibrahim mengucapkan nadzar kepada Allah apabila ia dikaruniai keturunan, maka ia akan mengorbankannya untuk Allah. 

Selang beberapa waktu, ternyata nadzar yang diucapkan Nabi Ibrahim tersebut dikabulkan oleh Allah SWT. Nabi Ibrahim dikaruniai seorang putra dari istri keduanya, Siti Hajar.

رَبِّ هَبْ لِى مِنَ ٱلصَّٰلِحِينَ

“Ya Tuhanku, anugerahkanlah kepadaku (seorang anak) yang termasuk orang-orang yang saleh.” (QS Ash-Shaffat [37]: 100).

Nabi Ibrahim as. berasal dari Babilonia (Irak). Istri pertama Nabi Ibrahim adalah Siti Sarah. Dikisahkan bahwa pada suatu ketika Nabi Ibrahim dan Siti Sarah berpindah tempat, berjalan hingga ke Palestina.

Sebelum sampai ke Palestina, di tengah perjalanan ada seorang raja yang selalu merebut perempuan yang lewat. Bala tentaranya selalu menyerahkan perempuan ke raja. 

Baca juga: Tata Cara dan Bacaan Doa Menyembelih Hewan Kurban, Pentingnya Memperhatikan Pisau dan Arah Kiblat

Oleh sebab itu, Nabi Ibrahim berkata kepada Siti Sarah, dia akan berbohong. Dia akan mengaku Siti Sarah adalah adiknya.

Namun hal itu tidak serta merta membuat Siti Sarah aman dari tawanan bala tentara raja. Sarah dibawa secara paksa oleh tentara kepada sang raja.

Baca juga: Doa Agar Anak Pintar Ilmu dan Agama Sekaligus, Ada Doa Nabi Ibrahim

Sumber: Tribun Medan
Halaman 1 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved