BENTROKAN Belawan Beriring Bom Molotov, Kapolres Beberkan Fakta soal Rumah Ibadah yang Terbakar
Ternyata pemicu tawuran antarkampung yang terjadi di Jalan Medan Belawan Km 20,5 Kelurahan Belawan Bahari, Medan Belawan hanya ditengarai saling ejek.
Penulis: Victory Arrival Hutauruk | Editor: Randy P.F Hutagaol
TRIBUN-MEDAN.com, MEDAN - Ternyata pemicu tawuran antarkampung yang terjadi di Jalan Medan Belawan Km 20,5 Kelurahan Belawan Bahari, Medan Belawan hanya ditengarai saling ejek.
Hal ini disampaikan Kapolres Belawan, AKBP Muhammad Dayan seusai melakukan penyelidikan ke lokasi tempat kedua kampung bertikai.

Ia menjelaskan bahwa kelompok kampung yang bertikai antar kampung Panah Hijau vs Belawan Lama dimana ditengai oleh sebuah sungai.
"Pemicunya disini tidak ada masalah, ya kadang melihat-lihat tawuran karena seberang sungai. Jadi tengah-tengahnya sungai, kanan kirinya itu masyarakatnya. Diantara seberang sana dan sini. Kadang-kadang saling melempar saling ejek, sehingga terjadi keributan," ungkapnya Rabu (21/7/2021) malam.

Ia juga menjelaskan bahwa tidak ada masjid yang terkena bom molotov yang dilempar para warga yang tawuran.
"Tadi pagi saya langsung masuk ke masjid sana dan tidak ada masjid yang dirusak maupun dibakar," bebernya.
Dayan menjelaskan juga terkait kabar bom molotov nyaris membakar habis Gereja Pentakosta di dekat lokasi.
Hal tersebut disebabkan lokasi gereja yang dekat pemukiman warga, dimana awalnya para warga tidak berniat mengincar gereja tersebut.
"Demikian juga kita datangi ke gereja. Jadi gereja itu letaknya di belakang rumah, jadi mereka melempar rumah-rumah ini jatuh ke gereja sana. Karena gereja berdempetan dengan rumah masyarakat. Jadi mungkin sementara akan kita dalami lagi. Untuk sementara kami dapat, mereka melempar bom molotov ke rumah itu sehingga jatuh ke teras gereja. Jadi setelah kita cek ada hitam di depan gereja," tuturnya.
Dayan mengungkapkan bahwa pertikaian ini melibatkan beberapa daerah.
"Ini antara masyarakat Belawan Lama dengan masyarakat Panah Hijau. Ini melibatkan beberapa kecamatan. Kecamatan Belawan, Kecamatan Marelan dan Medan Labuhan jadi ada terdiri dari beberapa daerah ini," bebernya.
Selanjutnya, saat di lokasi pihak Polres Pelabuhan Belawan turun dan melerai kedua kampung yang bertikai namun malah diserang
"Ini berkelompok merencanakan tawuran, kita masuk mereka juga masuk melempari kita juga. Tawuran tadi malam jam 2 sampai jam 4 lewat jadi ada informasi dari warga dan dari polres turun kesana. Kita kesana arahkan mereka dengan pengeras suara masing-masing kembali ke tempat," jelasnya.
Dayan membeberkan bahwa kedua massa tetap membandel dan mulai anarkis dengan melempari kios-kios warga hingga terbakar.
"Namun mereka tetap saling menyerang sehingga ada kios-kios yang dilempar dan terbakar dan mereka jarah. Mereka ambil rokok disana, tabung gas, ada kain ulos mereka ambil. Kita gunakan gas air mata untuk menghalau dan kita tangkap merekan," tuturnya.
Hingga malam ini pihaknya telah mengamankan total 6 orang pelaku penjarahan dan pelemparan bom molotov.
"Ini pelakunya kita kejar dan sudah kita amankan sebanyak enam orang. Jadi masih ada beberapa yang belum tertangkap dan mereka melakukan tawuran ini dan mereka yang menjarah," bebernya.
Sebelumnya, terdapat tiga orang pelaku penjarahan dan pelemparan bom molotov yang telah di tawuran tersebut.
Ruwah warga yang menjadi korban adalah milik J. Sibarani, Warga Jalan Yos Soedarso, Maden Baru, Lingkungan I mengalami kerugian berupa 1 unit sepeda motor Honda Beat dibakar, 20 unit tabung gas dijarah, 1 unit TV dirusak dan 15 gram rantai emas hilang.
Rumah milik A. Manik, warga lingkungan 13 Maden Baru, 1 steling kaca rokok dirusak dan 1 hp Nokia hilang, kios rokok Opung Tina Br Simatupang, 30 slop rokok dijarah.
Rumah milik Kiel Boru Pardede mengalami kerusakan pada canopi rumahnya.
Rumah Marihot Siahaan, 1 unit mesin kompresor tempel ban, trafo las dirusak masa, 1 Honda Supra BK 3147 UG dibakar serta rumah Candra Kirana, Warga Yos Sudarso, lingkungan I rumahnya dirusak berat.
(vic/tribunmedan.com)