TAK Terima Dibilang Covid-19, Puluhan Warga Tembung Geruduk RS Mitra Medika, Minta Paksa Jenazah
Dalam video yang beredar terdengar seorang perempuan menangis histeris tak terima ibunya dinyatakan meninggal dunia karena positif Covid-19.
Penulis: Fredy Santoso | Editor: Randy P.F Hutagaol
Tak Terima Dibilang Covid-19, Puluhan Warga Tembung Geruduk RS Mitra Medika, Paksa RS Serahkan Jenazah
TRIBUN-MEDAN.com, MEDAN - Puluhan orang memaksa masuk kedalam RS Mitra Medika yang berada di Jalan Medan - Batang Kuis, Dusun XI Emplasmen, Desa Bandar Klippa, Kecamatan Percut Sei Tuan, Kabupaten Deli Serdang, pada Selasa (20/7/2021) lalu.
Aksi puluhan warga Tembung itu untuk meminta kepada Rumah Sakit Mitra Medika supaya menyerahkan jenazah Ani, yang diduga sengaja dinyatakan Covid-19 oleh rumah sakit tersebut.
Dalam video yang beredar terdengar seorang perempuan menangis histeris tak terima ibunya dinyatakan meninggal dunia karena positif Covid-19.
Terdengar dalam rekaman kalau ini ibunya selama ini mengalami sakit jantung.
"Mamakku sakit jantung. Bukan covid," ucap perempuan yang suaranya terdengar dalam video.
Sementara itu terlihat juga segerombolan laki-laki yang sudah menunggu di depan lift rumah sakit.
Mereka juga berteriak-teriak sambil mengetok-ngetok pintu kaca ruangan rumah sakit sambil meminta agar jenazah Ani, warga Tembung itu segera diserahkan kepada keluarga yang sudah menunggu.
"Kamarnya dimana, diambil. Digendong," ucap perempuan yang merekam.
Sementara itu, salah satu warga bernama Ira yang berada ditempat saat itu mengatakan, peristiwa tersebut terjadi pada Selasa (20/7/2021) lalu.
Ani, nama pasien yang diduga sengaja dinyatakan Covid-19 itu meninggal dunia pada pukul 12:00 WIB.
Namun saat itu pihak rumah sakit menjelaskan kalau jenazah orang tua mereka tidak boleh dimakamkan di pemakaman umum biasa karena harus sesuai pemakaman Covid-19.
Lantaran tak terima, lalu anaknya memberikan kabar kepada keluarga lainnya sehingga warga berbondong-bondong mendatangi rumah sakit tersebut.
"Gak bisa dipulangkan. Kata rumah sakit harus dikubur di pemakaman Covid-19," kata Ira, warga yang saat itu berada di lokasi kejadian. Kamis (22/7/2021).
Dia menjelaskan saat itu kepala Desa pun sudah hadir dan berbicara kepada manajemen rumah sakit agar jenazah segera diserahkan.
Namun saat itu rumah sakit tetap menolak.
Karena merasa kesal, warga pun terus mendesak agar jenazah dipulangkan sehingga pada pukul 17:00 WIB baru bisa diserahkan kepada keluarga.
Saat diserahkan, jenazah dibawa menggunakan mobil ambulance berwarna hijau.
"Akhirnya pulang juga mamak kita dari orang tua kipet. Yang dibilang rumah sakit kena Covid," ujar pria yang merekam tersebut.
(cr25/tribun-medan.com)