Gara-gara Pakai Celana Jins, Gadis 17 Tahun Tewas Dianiaya Kakek dan Pamannya, Jasadnya Digantung
Aktivis gender Rolly Shivhare mengatakan "mengejutkan bahwa di abad ke-21, kita membunuh dan menyerang gadis-gadis karena mengenakan jins.''
TRIBUN-MEDAN.COM - Miris hanya gara-gara memakai celana jins, gadis 17 tahun tewas dianiaya kakek dan pamannya di Uttar Pradesh, India.
Neha Paswan, 17 tahun, ditemukan tewas tergantung di jembatan Sungai Gandak Desa Savreji Kharg, Distrik Deoria, Uttar Pradesh.
Sebelumnya, Neha dipukuli kakek dan pamannya dengan tongkat di rumah korban.
Ibu korban, Shakuntala Devi Paswan, kepada BBC Hindi mengatakan putrinya dipukuli dengan tongkat oleh kakek dan pamannya setelah bertengkar soal pakaian korban di rumah mereka, di Desa Savreji Kharg, Distrik Deoria, Uttar Pradesh.
Distrik Deoria, merupakan daerah paling tertinggal di negara bagian Uttar Pradesh.
"Dia telah menjalankan puasa agama sepanjang hari. Di malam hari, dia mengenakan celana jins dan atasan dan melakukan ritualnya. Ketika kakek-neneknya keberatan dengan pakaiannya, Neha menjawab bahwa jins dibuat untuk dikenakan dan bahwa dia akan memakainya," kata ibunya.
Argumennya membuat kakeknya marah dan melakukan pemukulan Neha.
Shakuntala Devi mengatakan saat putrinya terbaring tak sadarkan diri, mertuanya memanggil becak dan mengatakan mereka akan membawanya ke rumah sakit.

"Mereka tidak mengizinkan saya menemani mereka. Saya meminta kerabat saya yang pergi ke rumah sakit distrik untuk mencarinya tetapi tidak dapat menemukannya."
Keesokan paginya, kata Shakuntala Devi, mereka mendengar seorang gadis tergantung dari jembatan di atas sungai Gandak yang mengalir melalui wilayah tersebut.
Mereka pergi untuk melihatnya, dan ternyata itu Neha.
Polisi menjerat 10 orang termasuk kakek-nenek, paman, bibi, sepupu, dan pengemudi mobil yang membawa Neha sebagai pelaku pembunuhan Neha dan penghancuran barang bukti.
Pejabat polisi Shriyash Tripathi mengatakan kepada BBC Hindi bahwa empat orang, termasuk kakek-nenek, seorang paman dan pengemudi mobil, telah ditangkap dan diinterogasi.
Sisanya sedang diburu.
Ayah Neha, Amarnath Paswan, yang bekerja sebagai buruh harian di lokasi konstruksi di Ludhiana, sebuah kota di Punjab, dan telah kembali ke rumah untuk menangani tragedi itu.