Cerita Togu Simorangkir CS, Tolak Ketemu Presiden Jokowi Karena yang Ditawari Cuma 3 Orang
Saat dikonfirmasi, Togu Simorangkir sudah berada di apartemen dan ia juga mengatakan bahwa surat yang ditulisnya sudah tiba di Istana Negara.
Penulis: Maurits Pardosi |
TRIBUN-MEDAN.com, TOBA - Hingga kini, Tim 11 Aksi Jalan Kaki (AJAK) Tutup TPL tengah menunggu jawaban dari Presiden RI Joko Widodo kapan bisa bertemu.
Sembari menunggu, pihaknya tengah beristirahat pada sebuah apartemen yang sudah disiapkan di kawasan Jakarta Selatan.
Saat dikonfirmasi, Togu Simorangkir sudah berada di apartemen dan ia juga mengatakan bahwa surat yang ditulisnya sudah tiba di Istana Negara.
Namun dia tidak tahu apakah Presiden Jokowi sudah membaca suratnya tersebut atau belum.
"Tadi malam berpisah dengan Tim 11 dan siang ini kita sudah bergabung kembali. Udah bersama lagilah kami di sini sambil menunggu Jawaban dari Istana," ujar Togu Simorangkir pada Rabu (28/7/2021).
"Berlalu gitu aja kok. Aman-aman aja. Di apartemen ini harus pakai masker, karena ini kita lagi wawancara aja. Karena teman-teman lagi di luar tinggal aku yang di kamar makanya aku buka masker," sambungnya.
Bahkan, pihaknya sempat ditawari untuk bertemu presiden namun hanya untuk tiga orang; Togu Simorangkir, Anita Hutagalung, dan Irwandi Sirait.
Dia menolak sebab yang dia inginkan adalah semua anggota Tim 11 AJAK Tutup TPL.
"Sempat juga ditawarin semalam untuk bertemu dengan Presiden untuk tiga orang dan saya tolak. Aku tolak karena kita 11 orang, harusnya bersama Aliansi Gerak Tutup TPL karena kita ingin menyerahkan bukti-buktinya," terangnya.

"Ini bisa diusahakan untuk tiga orang; aku, Anita, dan Irwandi Sirait. Aku tolak dengan tegas. Harus 11 orang," sambungnya.
Ia juga mengirim file yang sudah disusun okeh pihak Kelompok Studi Pengembangan dan Prakarsa Masyarakat (KSPPM) soal kejahatan yang dilakukan oleh pihak PT TPL.
"Belum, pagi ini mereka menghubungi aku, pihak istana minta bukti-bukti kejahatan TPL, akun bilang itu yang mau kita serahkan kepada Presiden. Tapi ada slide yang disiapkan Rocky Pasaribu dari KSPPM, itu yang kuserahkan ke pihak istana," terangnya
"Surat tulis tanganku sudah di istana. Kita tinggal menunggu jawaban dari Pak Presiden aja kapan beliau punya waktu untuk bertemu dengan Tim 11," sambungnya.
Ia juga mengatakan bahwa timnya akan tidak kembali ke Toba sebelum bertemu dan menyampaikan aspirasi Tutup TPL ke Presiden Jokowi.
"Tim 11 akan stay di Jakarta sampai Pak Presiden punya waktu untuk bertemu. Kalau enggak ketemu, ya enggak pulang kami. Kalau aku akan terus menunggu," ungkapnya.