News Video
Togu Simorangkir Kisahkan Anaknya Bumi Simorangkir Sempat Menangis Saat Berada di Mobil Polisi
Togu Simorangkir, satu diantara Tim 11 Aksi Jalan Kaki (AJAK) Tutup TPL mengisahkan kondisi anaknya Bumi Simorangkir saat berada di mobil polisi.
Penulis: Maurits Pardosi |
Togu Simorangkir Kisahkan Anaknya Bumi Simorangkir Sempat Menangis Saat Berada di Mobil Polisi
TRIBUN-MEDAN.COM, TOBA - Togu Simorangkir, satu diantara Tim 11 Aksi Jalan Kaki (AJAK) Tutup TPL mengisahkan kondisi anaknya Bumi Simorangkir saat berada di mobil polisi setelah tiba di Jalan Sisingamangaraja, kawasan Bundaran Tugu Pemuda, Jakarat pada Selasa (27/7/2021).
"Saat dia berada di mobil tahanan itu, dia menangis. Timbul pertanyaan dari dia, kita di penjara ya pak? Kita diisolasi. Tapi kemarin ketika ada oknum yang menghardik dia, yang berkata kasar pada Bumi itu, aku nyaris terpancing, kayaknya ini provokasi. Makanya kukatakan pada Tim 11 agar jangan ada yang emosi," ujar Togu Simorangkir saat dikonfirmasi tribun-medan.com pada Rabu (28/7/2021).
Hingga saat ini, pihaknya merasa nyaman dan aman-aman saja. Mereka telah berkumpul kembali sehingga anggota Tim 11 AJAK Tutup TPL sudah lengkap.
Soal bocah Bumi Simorangkir, ia bersemangat kembali setelah anaknya sudah berada di sampingnya. Bukan sebatas itu, ia juga berharap anaknya menjadi pemerhati kelestarian Danau Toba di masa mendatang.
"Pada prinsipnya, Bumi. Walaupun banyak orang yang bilang kenapa sih anak-anak dilibatkan, Buminya yang ikut kok. Dia memang jugul seperti bapaknya. Kalau ketinggalan sekolah, daring kok," sambungnya.
Kini, Bumi Simorangkir sedang asyik mengerjakan tugasnya dari sekolah yang berlangsung secara daring.
"Dia sekarang lagi ngerjakan tugas-tugasnya. Dan hari ini, guru-gurunya ngajar di grup WA, mengirimkan tugas-tugasnya. Kemarin, dia daring di mobil. Dia hanya enggak punya buku paket. Buku paketnya ada di rumah," tuturnya.
"Dia cuman bermodalkan buku, pulpen. Maka, kalau banyak orang bilang anaknya yang enggak sekolah, memang enggak sekolah kok, kan daring," sambungnya.
Keikutsertaan Bumi Simorangkir jalan kaki ke Jakarta ternyata atas inisiatif Bumi Simorangkir sendiri dan menyampaikannya kepada ayahnya, Togu Simorangkir.
"Kemarin aja yang dia sempat shock saat di mobil tahanan, itu yang mobil keranjang. Tapi ini pengalaman yang luar bisa untuk dia. Aku bangga karena dia ikut. Dia tawarkan diri secara sukarela untuk ikut dia di gerakan ajak tutup TPL ini. Semoga bibit perlawanan terus ada di dalam dirinya saat ketidakadilan muncul," sambungnya.
Saat ditanya soal kondisi terkini, Bumi Simorangkir sampaikan bahwa dirinya baik-baik saja. Ia bersama rekan lainnya berjalan dengan penuh kegembiraan.
Dirinya tidak mengalami ketakutan saat ini apalagi ia sudah bersama dengan ayahnya setelah sempat berpisah selama semalam.
"Bergembira di jalan. Ya, takut, aku kayak mau dipenjara. Kondisku sehat. Enggak takut lagi," tuturnya
"Takut juga, aku kemarin dimarahin polisi juga," sambungnya.
Selanjutnya, Anita Hutagalung juga menyampaikan bahwa timnya merasakan ketenangan saat Bumi Simorangkir tidak terlalu panik akan adanya adu mulut dengan pihak kepolisian.
"Kita juga makin tenang karena Bumi juga tenang. Walau dia berpisah dengan bapaknya, dia enggak nangis-nangis. Itulah yang membuat kami tenang gitu," pungkas Anita Hutagalung.
(cr3/tribun-medan.com)