Kasus Bocah Disuntik Infus Kedaluwarsa di RSUD Kota Pinang, Bakal Naik Penyidikan
Polisi memastikan kasus infus kedaluwarsa yang diberikan RSUD Kota Pinang pada seorang bocah akan naiak ke penyidikan
TRIBUN-MEDAN.COM,LABUSEL-Perawat RSUD Kota Pinang sempat dilaporkan memberikan infus kedaluwarsa bagi pasien bocah berusia empat tahun.
Kasus ini pun berlanjut ditangani penyidik Sat Reskrim Polres Labuhanbatu.
Menurut Kapolres Labuhanbatu AKBP Deni Kurniawan, pihaknya sudah memeriksa lima orang saksi.
Baca juga: IDI Ingatkan Pejabat untuk Tidak Promosikan Ivermectin sebagai Obat Terapi Covid-19
Kelima orang saksi ini merupakan pihak rumah sakit yang diduga mengetahui kejadian ini.
"Kelima saksi ini di luar dari pelapor," kata Deni, Jumat (30/7/2021).
Dia mengatakan, tidak tertutup kemungkinan kasus ini akan naik ke tahap penyidikan.
Begitu juga soal kemungkinan adanya tersangka, tergantung dari hasil penyelidikan petugas.
Baca juga: Tiga Jenis Obat Terapi Covid-19 Ini Diburu Pemerintah Sampai ke Luar Negeri
"Nanti dikabari kalau sudah naik penyidikan," katanya, tanpa menjelaskan, kapan Direktur RSUD Kota Pinang Febri Harahap dimintai pertanggungjawabannya.
Kasat Reskrim Polres Labuhanbatu AKP Parekhesit sebelumnya mengakui keluarga korban sudah buat laporan.
"Saat ini kami masih melakukan penyelidikan lebih lanjut," kata Parikhesit, Kamis (29/7/2021).
Baca juga: ARTIS Ini Jadi Korban Malpraktik, Kini Wajahnya Jelek, Hidungnya Rusak dan Berwarna Hitam
Dia mengatakan, penyidik sudah memanggil pihak rumah sakit.
Namun Parikhesit tidak menyebut, apakah perawat yang turut menyuntikkan infus kedaluwarsa itu sudah dimintai keterangan atau belum.
"Sudah (kami panggil). Saat ini masih dalam proses pemeriksaan," tandasnya.
Sementara itu, video dugaan malapraktik ini beredar di media sosial.
Dalam rekaman tampak seorang bocah perempuan terbaring di tempat tidur perawatan bewarna biru.
Baca juga: Artis Rency Milano Kena Malpraktik Klinik Kecantikan, Dagu dan Bibir Keluar Cairan hingga Membatu
Di pergelangan tangan kiri bocah tersebut terlihat ada perban melingkar dan terpasang saluran infus.
Seorang wanita, yang diduga orangtua bocah terdengar komplain pada perawat.
"Cari sehat malah dikasih yang kedaluwarsa kaya gitu punya anak ku. Yang jaga tadi malam siapa, laki-laki. Yang ganti itu," tanya orangtua bocah pada perawat.
Namun, video tersebut kemudian terpotong.
Kendati demikian, polisi mengaku peristiwa dugaan malapraktik RSUD Kota Pinang ini benar adanya.
Saat ini kasus tersebut masih diselidiki, dan kemungkinan bisa saja ada tersangka jika ditemukan bukti unsur kesengajaan.(tribun-medan.com)
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/medan/foto/bank/originals/dugaan-malapraktik-rsud-kota-pinang.jpg)