Buah Naga
Kebun Buah Naga yang Berproduksi di Luar Musim dengan Bantuan Sinar Lampu
Budidaya buah naga di Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, banyak tersebar di lahan dan tepian jalan desa.
Cara ini membuat buah naga bisa berbuah sepanjang tahun dan petani dapat harga tinggi di luar musim panen.
Saat di luar musim, harga buah naga bisa mencapai Rp 10.000 hingga Rp 35.000.
Alasan harga lebih mahal di luar musim itulah yang dicari petani, sehingga rela mengeluarkan ongkos untuk pasang lampu.
Edi mengatakan, penggunaan lampu di kebun buah naga ini mulai digunakan petani di desanya sejak 2015.
Ceritanya, sejak 2013, ia bersama teman-temannya selalu heran kenapa buah naga yang dekat dengan lampu selalu berbunga dan berbuah di luar musim panen.
Padahal buah naga di kebunnya tak ada yang berbunga.
"Nah yang di jalan-jalan ini kok berbuah, yang deket lampu kandang, lampu jalan, dan rumah," kata Edi.
Penasaran dengan hal tersebut, Edi bersama petani lain mencari tahu dan mempelajari karakteristik buah naga.
Lantas diketahui, buah naga bisa berbunga jika mendapatkan sinar matahari selama 12 jam.
Buah naga merupakan tanaman tropika sejenis kaktus dari famili Cactaceae dengan subfamili Hylocereanea.
Tanaman ini berasal dari Meksiko yang iklimnya panas dan selalu mendapat sinar matahari, sehingga diketahui buah naga di pinggir jalan selalau berbuah karena ada sinar lampu yang membantu fotosintesis.
Cahaya lampu ini sebagai pengganti sinar matahari agar buah naga berbunga di luar musim.
Menurutnya, buah naga berbuah pada Oktober hingga Maret karena mendapatkan cukup sinar matahari.
Saat itu, matahari berada di selatan khatulistiwa. Sementara pada April hingga September tak berbunga karena kurangnya sinar matahari. Sebab pada bulan itu matahari ada di uatara khatulistiwa.
"Syaratnya buah naga berbunga dan berbuah harus kena matahari 12 jam lebih secara beruntun," jelasnya.