Khazanah Islam

Benarkah Bayi yang Meninggal Bisa Menjamin Orangtuanya Masuk Surga? Begini Kata Ustaz

anggapan bahwa bayi yang meninggal langsung ditempatkan ke surga, karena dianggap masih

Editor: Dedy Kurniawan
int
Benarkah Bayi yang Meninggal Bisa Menjamin Orangtuanya Masuk Surga? Begini Kata Ustaz 

TRIBUN-MEDAN.com - Setiap ajal pasti begitu memilukan dan meninggal duka yang teramat dalam.

Begitu juga ketika kita kehilangan anak yang baru lahir atau yang masih kecil belum baligh. 

Entah itu karena saat proses bersalin, atau karena sakit saat masih bayi. 

Lantas ada anggapan bahwa bayi yang meninggal langsung ditempatkan ke surga, karena dianggap masih suci tanpa dosa. 

Muncul pertanyaan masyarakat, benarkah bayi yang meninggal bisa bantu orangtuanya masuk surga?

Terkait hal itu, begini penjelasan Ustaz Adi Hidayat

Maut merupakan rahasia Allah SWT yang tak bisa diprediksi kapan akan datang.

Setiap umat di dunia ini nantinya akan dihadapkan pada kematian.

Mereka yang sehat maupun yang sakit akan dihadapkan pada kematian jika telah tiba waktunya.

Begitu pula anak kecil atau bayi yang ada dalam kandungan.

Baca juga: Syeikh Ali Jaber Ungkap Rahasia Besar Ayat Kursi : Jangan Tinggalkan Setiap Salat

Bagi orangtua, menanti kelahiran anak yang telah mereka tunggu-tunggu tentu jadi hal yang membahagiakan.

Namun, terkadang takdir berkata lain

Orangtua tersebut harus kehilangan anak mereka yang baru saja dilahirkan.

Perasaan sedih luar biasa karena kehilangan anak yang dinanti lama adalah sesuatu yang wajar.

Baca juga: Bacaan Shalawat Nur Al Anwar, Menyembuhkan Penyakit, Penawar Rasa Sedih Gundah Gulana

Kendati demikian, kita tak bisa berbuat banyak karena itu merupakan takdir yang telah ditentukan Allah SWT.

Lantas, muncul pertanyaan apakah bayi yang meninggal akan memberikan syafaat bagi orangtuanya di akhirat nanti?

Apakah bayi yang meninggal tersebut bisa membantu orangtuanya masuk surga? 

Sebelumnya, Ustaz Adi Hidayat pernah memberikan penjelasan terkait hal tersebut.

Hal itu diungkapkan Ustaz Adi Hidayat di video yang diunggah di kanal YouTubenya 16 Juli 2021 lalu.

Disebutkan Ustaz Adi Hidayat, bayi yang meninggal kembali kepada Allah SWT dalam keadaan terbaik.

"Bayi yang meninggal tentu belum masuk kategori baligh yang dihisab, sehingga dalam keadaan yang terbaik kembali kepada Allah SWT," ujar Ustaz Adi Hidayat.

Ustaz Adi Hidayat kemudian menceritakan riwayat Abu Musa Al Asyar'ari.

Kala itu, Rasulullah pernah bersabda mengenai pertanyaan Allah terhadap malaikat yang mencabut nyawa anak hamba-Nya.

"Jika seorang anak dari seorang hamba itu meninggal dunia,

kemudian Allah berfirman kepada malaikat-Nya, Apakah kalian telah mencabut nyawa anak dari hamba-Ku.

Maka malaikat menjawab karena telah menunaikan tugas sesuai dengan ajal anak itu, kata mereka 'iya Ya Allah'," tutur Ustaz Adi Hidayat.

Kemudian Allah SWT bertanya lagi kepada malaikat bagaimana sikap hamba-Nya setelah anaknya meninggal.

Malaikat pun menjawab orang tersebut terus melontarkan pujian untuk Allah SWT. 

Orang itu juga berharap bisa kembali bertemu dengan anaknya di surga nanti.

"Allah berfirman lagi kepada para malaikat, apa yang kemudian dikatakan oleh hambaku yang anaknya meninggal itu?

Malaikat menjawab kepada Allah SWT, ia terus memuji-Mu dan memohon agar diberi kesempatan kembali untuk bisa berkumpul dengan anaknya itu," ujar Ustaz Adi Hidayat.

Allah SWT pun berfirman, meminta malaikat untuk membangunkan Bait Al Hamdi.

Bait Al Hamdi merupakan rumah di surga bagi mereka yang terus menerus memuji Allah SWT.

"Maka Allah SWT berfirman, bangunkan lah untuk mereka di surga satu tempat satu rumah dan namai rumah di surga itu dengan nama Bait Al Hamdi," ungkapnya.

Ustaz Adi Hidayat mengungkapkan merasa sedih saat kehilangan buah hati adalah hal yang wajar.

Kendati demikian, ada baiknya untuk tak meratapi kesedihan secara berlebihan.

"Orangtua bersedih itu biasa, yang tidak boleh meratapi kesedihan berlebihan sehingga lupa dengan Allah SWT," ucapnya.

Ustaz Adi Hidayat juga menyebut anak yang meninggal itu bisa jadi tabungan pahala terbaik bagi orangtuanya.

"Sangat berpeluang besar anak kita, anak anda, anak siapapun sepanjang dia terlahir kemudian dia belum baligh tapi wafat kembali kepada Allah SWT sesuai dengan ajalnya, boleh jadi itu tabungan terbaik untuk anda," pungkasnya. 

Lantas, bagaimana nasib anak hasil zina di akhirat kelak?

Apakah anak hasil zina dapat menyelamatkan orangtuanya dari api neraka?

Buya Yahya memberikan penjelasan terkait hal tersebut.

Hal itu terlihat di video yang diunggah di kanal YouTube Al-Bahjah TV pada 28 Februari 2021.

"Anak hasil zina bisa menjadi seorang kekasih Allah, sebab yang zina adalah ibundanya," ujar Buya Yahya.

"Hadits palsu yang mengatakan anak zina tidak akan masuk neraka tujuh turunan,

hadits palsu yang mengatakan anak zina tidak masuk surga tujuh turunan," imbuhnya.

Buya Yahya menegaskan bisa saja anak hasil zina tersebut menolong ibundanya di akhirat kelak jika sang ibu memutuskan bertaubat.

Maka dari itu, Buya Yahya mengingatkan bagi orang yang pernah berzina untuk tak menunda taubat.

"Adapun masalah dia akankah dia bisa menolong ibundanya suatu ketika nanti.

Ibundanya bisa saja setelah melahirkan taubat, menyesal lalu mendidik anaknya jangan sampai seperti ibunya," tutur Buya Yahya.

"Ibunya nggak masuk neraka kalau taubat, maka kepada siapapun yang pernah kepleset dalam zina, jangan menunda taubat," ungkapnya.

Disebutkan Buya Yahya, jika orangtua yang berzina memutuskan taubat, hal itu dapat menutup aibnya dan berpengaruh pada psikologi sang anak.

"Anak hasil zina ini nanti dengan taubatnya orangtua termasuk menutup aib. Kalau sudah menutup aib, membesarkan semangat anak, tidak menjatuhkan mentalnya," kata Buya Yahya.

Lantas, bagaimana dengan ayah dari anak hasil zina tersebut?

Sang ayah juga bisa mendapat pahala jika bertaubat.

Meski begitu, sang ayah tidak boleh terang-terangan membantu sang anak dan ibundanya karena hal itu sama saja menyambung kisah perzinaan.

Ada baiknya sang ayah membantu sang anak dan ibundanya secara diam-diam.

"Lalu bapak yang menghamili ibundanya apakah bisa, kalau dia juga menyesal, taubat,

kemudian diam-diam membantu tapi tidak terang-terangan, karena nggak akan sambung nasab,

kalau terang-terangan menyambungkan kisah perzinaan lagi," katanya.

"Dia ngirim duit yang halal dari dia, saya nyesel, saya taubat, tapi saya tidak pengen diketahui, oh bisa saja dia dapat pahala karena nolong orang," pungkasnya.

(*/Tribun-Medan.com)

Sumber: Tribun Medan
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved