Bukan Hanya Satu, Ayah Rozak Beber Identitas Haters Ayu Ting Ting yang Jadi Target Selanjutnya

Melansir dari Charge.org, Selasa (10/8/2021), petisi yang ditargetkan 75 ribu tanda tangan itu telah mencapai lebih dari 83 ribu tanda tangan.

Jauh melampaui batas, petisi blacklist Ayu Ting Ting turut di komentari ahli tarot Denny Darko.

Baca juga: Memanas Konflik Richard Lee Vs Artis Kartika Putri, Ini Penyebab sang Dokter Kini Ditangkap Polisi

Lewat tayangan Youtubenya, Denny Darko mengungkapkan bahwa hal ini akan menjadi masalah yang cukup serius bagi Ayu Ting Ting.

Apalagi, ditambahkan perkataan Ayah Rozak dan Umi Kalsum yang mengancam akan menyeret haters anaknya ke polisi beberapa waktu lalu.

"Ini terjadi karena ucapannya 'Nggak papa nanti kita penjarakan'. Nah memang ini sangat disayangkan karena akhirnya masyarakat menerima berbeda."

"Bukan berarti masyarakat membenarkan Kartika Damayanti (haters yang menghina Ayu dan Bilqis) tetapi yang terjadi orang ini berganti fokus kenapa kok setega itu mengatakan hal tersebut?," ujar Denny Darko.

Meski demikian Denny Darko tak memungkiri bila orang tua Ayu Ting Ting langsung naik darah saat anak dan cucunya dihina.

Apalagi, hinaan yang dilontarkan Kartika Damayanti dinilai sangat tidak manusiawi.

Baca juga: Bocor Dugaan Chat Nikita Mirzani ke Bebizie Soal Joget sama Dipo Latief hingga Aksi Kiki The Potters

Hanya saja, momen ini justru semakin dimanfaatkan netizen untuk mengambil celah dan menghancurkan reputasi ibu satu anak tersebut.

Bahkan, Denny Darko juga membeberkan alasan lain yang membuat pelantun Sambalado itu semakin disudutkan netizen dari layar kaca.

Singgung masa lalu Ayu ting Ting, Denny Darko membeberkan banyak haters yang sudah jengah wanita berusia 29 tahun tersebut.

"Bukan cuma soal labrak haters, tapi gara-gara yang lain."

"Sehingga orang-orang sudah jengah."

"Terus kemudian mem-blacklist dengan alasan yang terjadi saat ini," ujarnya.

"ATT sudah melukai hati ibu-ibu di seluruh Indonesia."

"Kesalahan selama bertahun-tahun ke belakang itu ternyata diingat."

"Jadi marahnya (netizen) itu karena ditambahi sampai akhirnya meledak di satu titik," katanya. (sep/tribun-medan.com)