Kumpulan Doa

Amalan Dahsyat Puasa Tasua dan Asyura Bulan Muharam, Ini Keutamaannya

Puasa Tasua dan Puasa Asyura biasanya dikerjakan untuk menyempurnakan ibadah pada bulan Muharram.

Editor: Dedy Kurniawan
Freepik
Ilustrasi jamah berdoa di depan Kabah 

TRIBUN-MEDAN.com - Puasa Tasua dan Asyura dilaksanakan pada 9-10 Muharram.

Puasa pada waktu ini sangat bermanfaat luar biasa. 

Karena Bulan Muharram menjadi salah satu bulan yang paling diistimewakan oleh Allah SWT.

Baca juga: Doa Memohon Rezeki, Baca Dua Ayat Pendek Ini, Rezeki Melimpah dari Arah Tak Disangka-sangka

Pada bulan Muharram umat islam dianjurkan untuk melakukan amalan sunnah Puasa Tasua dan Asyura.

Puasa Tasua dan Puasa Asyura biasanya dikerjakan untuk menyempurnakan ibadah pada bulan Muharram.

Baca juga: Kabar Stevianne Agnecya, Dihujat Gegara Nikah Saat Hamil 7 Bulan, Kini Banjir Pujian

Berikut ini keutamaan Puasa Asyura 10 Muharram, lengkap dengan bacaan niat dalam arab dan latin.

Baca juga: Henny Rahman Ungkap Sifat Ibu Alvin Faiz, Sebut Balasan Tuhan, Sindir Mertua Sebelumnya?

Di bulan Muharram, Umat Islam dianjurkan banyak melakukan ibadah.

Hal ini karena bulan Muharram merupakan salah satu bulan suci.

Salah satu ibadah yang dianjurkan yakni puasa.

Ada dua puasa yang bisa dikerjakan pada bulan Muharram yakni puasa Tasu'a dan Asyura.

Puasa Tasu'a dikerjakan pada 9 Muharram atau jatuh pada hari ini, Rabu (18/8/2021).

Sementara puasa Asyura dilaksanakan pada Kamis (19/8/2021) besok.

Umat Islam boleh mengerjakan berturut-turut atau bisa juga salah satunya.

Mengingat puasa ini hukumnya sunnah.

Jadi, apabila Anda hari ini tidak mengerjakan puasa Tasu'a, Anda tetap bisa berpuasa Asyura besok pagi.

Adapun keutamaan puasa Asyura dijelaskan dalam hadist Nabi Muhammad saw sebagaimana dikutip Tribunnews.com dari laman MUI, Rabu:

“Puasa ‘Asyura dapat menghapuskan dosa-dosa kecil setahun yang lalu,” (HR Muslim).

Adapun dasar puasa Tasua, atau puasa pada 9 Muharram adalah didasarkan sabda Rasulullah sebagaimana dikutip dalam kitab ‘Riyadhus Sholihin : 701’ :

وعن ابن عباس رضي الله عنهما، قَالَ: قَالَ رسول الله – صلى الله عليه وسلم: «لَئِنْ بَقِيتُ إِلَى قَابلٍ لأَصُومَنَّ التَّاسِعَ». رواه مسلم.

“Apabila (usia)ku sampai tahun depan, maka aku akan berpuasa pada (hari) kesembilan” (HR Muslim).

Hadis ini bermula dari Rasulullah SAW yang selalu mengingatkan sahabat dan kerabatnya untuk berpuasa pada 10 Muharram.

Namun suatu hari, sahabat mendapati bahwa hari Asyura ini bertepatan pula dengan hari agung milik kaum Nasrani dan Yahudi, maka sahabat hendak mengurungkan niat berpuasa di hari Asyura tersebut.

Mendengar keresahan sahabat itu, Rasulullah SAW kemudian bersabda sesuai dengan hadist di atas. 

Namun belum sampai cita-citanya terwujud untuk melaksanakan puasa Tasu’a, Rasulullah sudah menghadapi ajalnya.

Hadis di atas adalah hadis yang menjadi landasan adanya pelaksanaan sunnah berpuasa pada hari Tasu’a yakni pada tanggal 9 Muharram, tepat 1 hari sebelum puasa hari Asyura.

Maka 2 hari di atas termasuk di antara hari yang ditekankan berpuasa di bulan Muharram.

Niat puasa Tasu'a

نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ أَدَاءِ سُنَّةِ التَا سُوعَاء لِلهِ تَعَالَى

Nawaitu shauma ghadin ‘an ada'i sunnatit taasuu'aa sunnatan lillahi ta'ala

Artinya: saya niat puasa Tasu'a, sunah karena Allah Ta’ala

Niat Puasa Asyura

نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ أَدَاءِ سُنَّةِ ِعَا شُورَاء لِلهِ تَعَالَى

Nawaitu shauma ghadin ‘an adâ’i sunnatil âsyûrâ lillâhi ta‘âlâ.

Artinya:

“Aku berniat puasa sunah Asyura esok hari karena Allah SWT.”

Doa Berbuka Puasa

Puasa dimulai saat fajar hingga matahari terbenam. 

Saat tiba waktu buka puasa, dianjurkan segera berbuka atau membatalkan puasa. 

Sebelumnya, jangan lupa untuk membaca doa buka puasa. 

Berikut doa berbuka puasa dari riwayat HR Abu Dawud

ذَهَبَ الظَّمَـأُ، وابْــتَلَّتِ العُرُوقُ، وثَــبَتَ الأَجْرُ إِن شَاءَ اللهُ

Dzahabaz zhama'u wabtallatil 'uruqu wa tsabatal ajru, insyaallah.

Artinya : "Telah hilang rasa haus, dan urat-urat telah basah serta pahala telah tetap, insya Allah."

Ada juga doa lain yakni: 

Allahumma laka shumtu wa bika amantu wa'ala rizqika afthartu. Birrahmatika yaa arhamar roohimin.

Artinya: "Ya Allah, untukMu aku berpuasa, dan kepadaMu aku beriman, dan dengan rezekiMu aku berbuka."

(*/Tribun-Medan.com)

Artikel ini telah tayang di Tribun-Manado.co.id

Sumber: Tribun Medan
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved